Kota Malang, Bhirawa
Walikota Malang Muhammad Anton, kepada wartawan akhir pekan kemarin mengutarakan, jika pihaknya akan memberikan bonus yang besar (gede red), kepada seluruh atlet asal Kota Malang yang mampu mempersembahkan medali, di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov), yang akan digelar di Banyuwangi pada awal Juni mendatang.
Menurut Walikota yang kerap disapa Abah Anton itu, pihakanya tidak akan tutup mata terhadap prestasi yang diraih oleh para atlet di Porprov nanti. Hanya saja belum bisa disebutkan berapa jumlahnya.
“Kami jelas akan memberikan bonus kepada atlet, tapi prestasinya harus ditunjukan dulu, baru berbicara besaran bonus. Kalau sekarang sudah terbayang-bayang dengan bonus besar ini akan mengganggu persiapan mereka,”ujar Walikota yang kerap disapa Abah Anton itu.
Perhelatan Porprov, menurut Abah Anton, merupakan ajang pembuktian bagi para atlet di Kota Malang untuk menunjukan kemampuanya. Karena itu yang harus dilakukan adalah bertanding dengan semangat dan memenangi pertandingan serta membawa pulang medali.
Pihaknya telah medapatkan laporan dari Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Malang, Bambang DH Suyono, terkait dengan persiapan keikutsertaan KONI dijang Porprov, yang bakal dihelat pada tanggal 6 hingga 13 Juni mendatang di Kabupaten Banyuwangi.
Laporan ketua KONI tersebut, terkait dengan persiapan secara umum dan peluang Kota Malang untuk meraih medali di beberapa cabang olahraga. Namun pihaknya meminta agar tidak hanya mengandalkan cabang tertentu untuk medapatkan medali.
“Saya meminta kepada pengurus KONI, jangan terpaku pada cabang tertentu saja, kalau bisa semua cabang kita memperoleh medali, sebanyak-banyaknya. Nanti pasti akan kita pikirkan bonusnya,”tutur Abah Anton.
Sementara itu, Ketua KONI Kota Malang Bambang DH Suyono, ,meyatakan pihaknya akan menyiapkan atletnya seoptimal mungkin, meskipun diakui dia untuk mendapatkan juara umum sangat sulit.
Pihaknya beralasan beberapa kali even olahraga pelajar ini digelar, Kota Malang selalu kalah dengan Kota Surabaya. Menurut Bambang DH, banyak faktor yang menyebabkan KONI Kota Malang sulit bersaing dengan Surabaya.
“Kalau dengan kota kabupaten lain, kami optimis, tetapi jika dengan Surabaya, kami harus realistis, makanya target kami tidak terlalu muluk-muluk melainkan mempertahankan posisi runer up saja,”tutur mantan Sekretaris Daerah Kota Malang itu.
Terkait dengan berapa banyak jumlah atlet dan official yang akan dibawa ke Kabupaten Banyuwangi, pihahnya menyatakan hingga sasat ini terhitung sebanyak 483 atlet dan official, mereka akan mengikuti 34 cabang. Sedangkan satu cabang yang tidak diikuti adalah panjat tebing.
“Kita ke Banyuwangi dalam rangka mengikuti kejuaraan, jadi tidak mungkin membawa atlet yang peluang juaranya kecil. Makanya kami memilih untuk tidak mengikutkan panjat tebing,”terangnya. [mut]