Wali Kota Kediri Serahkan Bantuan Ratusan Buku

Tinjau Taman Baca dan Spot Wifi Gratis
Kota Kediri, Bhirawa
Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar meninjau kegiatan belajar daring menggunakan fasilitas WiFi gratis di Kelurahan Pakelan, Kamis (24/9). Terlihat beberapa anak duduk berjarak sedang mengikuti belajar online dari gurunya.
Dalam tinjauannya, Abdullah Abu Bakar juga berdialog dengan salah satu guru secara Daring di taman bermain Kantor Kelurahan Pakelan. Dalam dialog ini Abdullah Abu Bakar memberi masukan kepada guru agar proses belajar – mengajar tidak terlalu sering menggunakan video.
“Karena itu butuh kuota besar, kecuali dalam sehari hanya beberapa menit itu tidak apa – apa. Dan saya sudah sampaikan ke guru agar tidak memberikan tugas yang banyak. Terima kasih juga kepada guru – guru selama pandemi ini sudah menyesuaikan dan terus mengajar anak – anak,” ujarnya.
Walikota mengapresiasi gagasan yang dicurahkan untuk anak – anak. Apalagi saat ini anak – anak tidak bisa bertemu dengan gurunya dan harus belajar secara online. Salah satunya dengan adanya WiFi gratis untuk menunjang anak-anak dalam belajar.
“Pemerintah pusat memberikan bantuan berupa paket internet dan di pemerintah daerah juga melalui dana BOS. Pak lurah dibantu warga sangat luar biasa karena membuat WiFi gratis di beberapa titik dari GKI. Ada empat titik yang bisa digunakan anak-anak di kampung dan mereka juga harus tetap menjaga jarak. Anak-anak ini anak yang cerdas maka kita perlu memberikan mereka akses sedikit – sedikit dan kita harus diawasi. Tidak bisa los – losan atau dibebaskan, itu tidak bisa. Tetap harus diawasi dengan baik,” ungkapnya.
Selain itu, Wali Kota Kediri juga menyerahkan bantuan buku sejumlah 100 buah dan juga memberikan souvenir untuk anak – anak dan mengunjungi taman baca Kampoeng Jadhoel Art Kelurahan Tinalan tempat anak – anak Mengembangkan Kreativitas.
Wali Kota Kediri menilai bahwa taman baca ini merupakan langkah positif yang dilakukan Pak Budi Santoso sebagai pendiri, dimana anak – anak dapat berkembang kreativitas secara bebas disini. ”Saya harap ini dapat memicu tumbuhnya taman baca yang lain di Kota Kediri,” ujarnya.
Sementara itu, Budi Santoso pemilik taman baca menceritakan awal mula berdirinya Taman Baca Kampoeng Jadhoel Art karena keinginannya sejak kecil. ”Dulu saya setiap hari lari ke perpustakaan waktu istirahat sekolah untuk baca. Pulang sekolah juga begitu, makan terus ke taman baca. Tapi untuk menyewa buku, saya tidak bisa karena tidak punya uang. Karena tiap hari baca buku di taman baca, pemilik Taman Bacaan menjadi tahu sehingga saya diminta membantu menata buku disana. Dari dulu memang hobi baca, jadi kalau punya gubuk pengennya ada taman baca. Akhirnya kesampaian di tahun 2013 saya mempunyai taman baca sendiri,” ujarnya.
Di tahun 2013 Taman Baca Kampoeng Jadhoel Art mulanya hanya tersedia 30 sampai 40 macam buku, namun saat ini koleksi buku semakin banyak dan ada kurang lebih 400 macam buku disini yang terdiri dari buku anak – anak hingga buku politik. Di Taman Baca ini, sering dikunjungi anak – anak sekitaran maupun di luar Lingkungan Dadapan untuk sekedar membaca buku. Pada masa pandemi ini taman baca juga menyediakan wifi gratis, sehingga anak – anak bisa bersekolah Daring, selain itu mereka juga diajarkan cara menanam tanaman, membuat batik, membuat kompos, serta diajak membuat dan memainkan permainan tradisional. [van]

Tags: