Wali Kota Lepas Pawai Tahun Baru Islam

Wali Kota Lepas Pawai 1 Muharam.

Wali Kota Lepas Pawai 1 Muharam.

Kota Probolinggo, Bhirawa
Momentum 1 Muharram atau Peringatan tahun baru Islam mendapat sambutan istimewa Pemerintah Kota Probolinggo. Dalam momen itu, Pemkot menggelar Pawai Muharram yang dibuka langsung Walikota Probolinggo, Hj. Rukmini SH. MSi, di depan kantor Wali Kota setempat.
Dalam momentum tahun baru itu, Wali Kota mengimbau perayaan tahun baru itu dapat dijadikan momen untuk hijrah dari perilaku negatif yang selama ini marak sekali aksi-aksi anarkis dan perbuatan yang cenderung melecehkan bahkan menghina orang lain.
Kegiatan pawai muharram itu cukup meriah sekali. Mengambil start di depan kantor Walikota dan finis di alun-alun setempat. Pawai itu sendiri, diikuti sebanyak 4.000 murid RA, MI, MTs dan MA Se-Kota Probolinggo.
Wali Kota Rukmini, Kamis (15/10) mengatakan, jika momentum peringatan tahun baru Islam dapat memberikan nilai positif pada kita untuk berbenah dari perbuatan yang buruk ke perbuatan yang baik. Sehingga, dapat memberikan manfaat kepada orang lain, terutama yang ada di sekitar kita. “Mari merubah perilaku kita untuk digunakan pada hal yang baik-baik,” tegas Rukmini.
Apalagi, menurutnya peringatan 1 Muharram ini menunjukkan jati diri umat Islam. Nilai tahun baru Islam mengajak umat untuk terus introspeksi dan memperbaiki diri, serta meningkatkan ibadah. “Nabi Muhammad pernah mengatakan orang yang beruntung adalah orang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin. Semoga kita termasuk orang yang beruntung. Peristiwa Hijriyah bermula saat Nabi Muhammad hijrah dari Makkah ke Madinah. Kita semua harus meneladani sifat Rasulullah,” kata Walikota.
Wali Kota Probolinggo berpesan agar orang tua mengawasi anak-anaknya. Pasalnya, isi internet yang kurang baik bisa mempengaruhi perilaku anak. orang tua wajib mengarahkan kegiatan anak pada kegiatan positif, seperti mengaji dan membaca. Dalam Pawai Muharram ini ribuan pelajar peserta pawai mengenakan busana muslim, jubah, pakaian adat, hingga pakaian ihram. Mereka juga menampilkan atraksi drum band, hadrah dan kesenian musik.
Lain halnya dengan tradisi Suro yang dilakukan warga Desa Krejengan, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo untuk merayakan 1 Muharram 1437 Hijriyah dengan menggelar Kirab Jodang. Kearifan lokal ini oleh warga terus dipertahankan.
Di dalam tradisi menyambut tahun baru Islam ini, warga melakukan Kirab Jodang yang berisi bermacam jenis sesajen di dalamnya. Diantaranya berisi dupa, air 7 sumur, bunga 7 rupa, hasil bumi, daging, ikan laut dan arca yang berbentuk ikan lumba-lumba. Warga memiliki alasan khusus mengenai isi Jodang yang dikirab sejauh 1 Kilometer dari rumah kepala desa menuju balai desa itu. Warga khawatir jika sesajen 7 rupa tersebut tidak lengkap akan menimbulkan musibah.
Bondowoso Bershalawat
Sementara itu, gelaran Bondowoso Bershalawat di alun-alun Bondowoso yang digelar untuk menyambut tahun baru Islam 1437 H (14/10) menjadi momen luar biasa, karena dalam rangkaian acara tersebut juga digelar Rokatan Agung bertempat di Pendopo, serta menuju tempat acara bersolawat di alun-alun Bupati bersama Forkopimda diiringi jamaah Hadrah dan pawai lampu oleh para siswa dari sekolah se Bondowoso.
Tampak hadir ulama Kharismatik KHR Kholil As’ad dari PP Wali Songo Situbondo yang memberikan tausiyah, jajaran SKPD se Bondowoso, juga jamaah pecinta solawat yang memadati alun-alun Bagus Asra Bondowoso bersama ribuan masyarakat yang hadir hanyut dalam lantunan shalawat. Masyarakat juga khusyuk saat keduanya melantunkan doa-doa.
Gelaran Bondowoso Bershalawat dalam rangka menyambut datangnya tahun baru islam 1434 H tersebut langsung terasa khidmat saat KHR Kholil As’ad memberikan tausiyahnya. Pengasuh Pengasuh Ponpes Wali Songo, Situbondo tersebut secara khusus mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah daerah itu.
Menurutnya, melalui kegiatan-kegiatan keagamaan seperti itulah, maka kerukunan dan persatuan umat bisa senantiasa dijaga. “Semoga masyarakat Bondowoso tetap sejuk kedepannya,” ungkapnya penuh harap. Menurutnya, persatuan dan kesatuan umatlah yang harus tetap dipelihara dengan baik.
Dalam kesempatan tersebut Kiai Kharismatik ini berharap apa yang dilakukan Bondowoso akan diikuti oleh yang lain dalam upaya mempersatukan umat Islam khususnya para ulama’nya agar kekuatan Islam menjadi lebih kuat dan tidak bias dikalahkan oleh kekuatan kelompok yang terus berupaya memecah belah umat Islam. “Dari Bondowoso ini nantinya kita mmulai merajut kekuatan yang terserah akibat upaya pecah belah dari kelompok lain agar umat bersatu dan menjadi kekuatan yang dahsyat,” katanya.
Selanjutnya, saat KHR Kholil As’ad mengajak masyarakat untuk kembali mengingat tentang sejarah islam. Dia juga meminta agar warga Bondowoso juga tetap menjaga kekompakan dan kerukunan umat. Suasana hening kemudian membuncah saat Pengasuh Ponpes Wali Songo Kecamatan Panji, Situbondowo tersebut mulai melantunkan Selawat kepada Rasul.
Suasana terasa lebih khusuk saat lantunan hadrah Wali Songo mulai mengiringi. Ribuan warga yang hadir pun langsung serempak bershawalat bersama. Suasana khidmat dalam shawalat bersama tersebut menghadirkan kebahagiaan tersendiri bagi Bupati Amin Said Husni. Dia mengungkapkan rasa bangga dan syukur kepada masyarakat Bondowoso yang kompak menyambut tahun baru ummat Islam. Apalagi kegiatan tersebut juga dihadiri banyak tokoh-tokoh besar di kalangan masyarakatBondowoso.
“Digelarnya Bondowoso Bersholawat yang merupakan rangkaian Festival Muharram 2015 ini dengan harapan agar memperoleh syafaat dan berkah untuk masyarakat Bondowoso. Dan juga menciptakan Bondowoso yang lebih beriman, berdaya dan bermartabat,”  pungkasnya.
Dalam laporan sebagai panitia Pelaksana Sekretaris Daerah (Sekda) Drs H Hidayat MSi mengungkapkan jika dalam rangkaian Bondowoso Bersolawat ini ada banyak kegiatan yang dilakukan, diantaranya Khotmil Qur’an pada 300 titik perkantoran, juga dilakukan Rokatan Agung bertempat di Pendopo untuk do’a bersama meminta keselamatan dan kemampuan dalam meningkatkan pelayanan pada masyarakat. “Ini dari semua kegiatan ini adalah untuk meminta pada yang Kuasa kekuatan dan kemampuan dalam rangka perbaikan Bondowoso kedepan,” katanya.
Tampak hadir dalam acara tersebut jajaran Kiai Kharismatik di Bondowoso diantaranya KH Abdul Qodir Syam, KH Imam Barmawi Burhan, KH Mahfudz Syam, KH Zakkii Abdullah, KH Zainuri Sofyan serta para ulama lain yang juga menjadi jajaran Pengurus NU Bondowoso. [wap,har]

Tags: