Wali Kota Madiun Liburkan ASN yang Rumahnya Luar Kota

Wali Kota Madiun, H. Maidi. [Sudarno/bhirawa]

Kota Madiun, Bhirawa
Menghadapai penyebaran virus covid-19 sekarang ini, Pemkot Madiun serius dalam penanganannya. Ini terbukti berbagai upaya telah dilakukan bersama-sama Pemkot Madiun dengan Forkopimda serta dengan jajaran OPD yang ada dengan harapan Kota Madiun harus zero dan tidak ada warga Kota Madiun yang tertular virus covid-19 tersebut.
Terkait masalah diatas, Wali Kota Madiun, H. Maidi menegaskan, agar Kota Madiun tetap aman, kondosif dan tidak ada warga Kota madiun yang tertular virus covid-19, mulai sekarang Selasa (31/3) khususnya ASN (aparatur sipil negara) Pemkot Madiun yang rumahnya luar kota seperti dari Magetan, Ngawi, Ponorogo dan lainnya sementara diliburkan dan tidak masuk kerja.
“Kalau tetap nekat masuk kerja, jika ketahaun dicatat sebagai orang dalam resiko (ODR).Memangnya, mau tercatat sebagai ODR lalu dikarantina,”tegas Wali Kota Maidi, saat turun jalan bersama Forkopimda Kota Madiun memberikan himbauan kepada masyarakat, Selasa (31/3).
Menurut Wali Kota Maidi, meliburkan ASN Pemkot Madiun yang rumahnya luar Kota Madiun, agar virus covid-19 tidak masuk ke Kota Madiun dengan harapan Kota Madiun harus zero.
Itu sebabnya, masyarakat Kota Madiun dan khususnya bagi ASN Pemkot Madiun tetap berada di rumah, duduk manis, jaga kesehatan, makan bergizi. Sedang ASN Pemkot Madiun yang rumahnya luar kota, sementara ini diliburkan.
Adapun bagi masyarakat yang bukan ASN Pemkot Madiun, agar dinas terkait segerakan mendata.Pendataan itu penting, agar bantuan sembako tepat.
Artinya,mereka yang sudah pasti dapat adalah warga yang masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH). Data PKH mengacu Kementerian Sosial.Nah, Pemkot Madiun menambah jumlah cangkupan dengan menyertakan pekerja informal termasuk PKL.Tetapi, hanya mereka yang belum masuk dalam PKH.
”Karena itu, dalam ini, tentu jangan sampai overlapping. Kalau dalam keluarga itu masuk PKH, tentu cukup satu saja.Tidak dapat lagi biarpun ternyata masuk kategori pekerja informal terdampak.Ini yang masih kita data,” tegasnya.
Sementara, Wali Kota Madiun-H Maidi kepada wartawan sebelumnya juga menegaskan, dalam penanganan pencegahan virus covid-19 ini, Pemkot Madiun menganggarkan Rp4,2 miliar. Itu sebabnya, mohon dukungannya, agar masyarakat Kota Madiun tidak ada yang tertular virus covid-19 tersebut.
“Syukur Alhamdulillah, sampai sekarang ini, Insya’ Allah dan seterus, Kota Madiun tetap zero,” kata Maidi berharap. Disebutkan pula oleh Maidi, dari anggaran untuk menangkap virus covid-19 diatas, dalam hal ini Dinkes Kota Madiun diminta memberikan tambahan alat pelindung diri (APD) bagi tim medis di Puskesmas maupun yang ada di RSUD Kota Madiun. Juga yang lebih penting lagi, sisa anggaran itu, bisa dibelikan masker, cairan disnfektan dan hand sanitizer.
“Dengan jalan seperti itu, kami yakin virus covid-19 yang alias corona itu tidak akan mungkin masuk ke Kota Madiun.Dan badai corona akan berlalu,”papar Maidi meyakinkan.
Masalahnya lanjutnya, terkait enam warga Kota Madiun yang PDP (pasien dalam pengawasan) itu, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan di Jakarta, empat orang negatif dan sudah dipulangkan.
Sedangkan yang dua orang, masih menunggu hasil laboraturium.Sehingga, Kota Madiun belum masuk zona merah. Menurut Wali Kota, informasi terurai diatas, cukup meleganya dirinya. Karena dirinya (Wali Kota Madiun, Maidi) berharap Kota Madiun tetap zero corona.
Hal ini terkait beberapa langkah telah dilakukan oleh Pemkot Madiun bersama Forkopimda, jajaran OPD dinas terkait dan masyarakat dalam menangkal penyebaran virus covid-19 di Kota Madiun.
“Sehingga dalam hal ini kami tegaskan Kota Madiun tidak ada lockdown. Tetapi kami perketat SOP dan memberikan bantuan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) berupa bantuan pangan non tunai (BPNT),” pungkas Maidi meyakinkan. [dar]

Tags: