Wali Kota Madiun: Pers, KIM, LSM Harus Ditata dan Didekati

Wali Kota Madiun, H. Maidi didampingi Wakil Wali Kota Madiun, Inda Raya diwawancarai wartawan, usai Launching Calender of Event Kota Madiun 2020 dan Sosialisasi Sensus Penduduk Tahun 2020 di Wisma Haji, Selasa (21/1). (sudarno/bhirawa)

(Ramaikan Imlek Tak Usah ke Singapura)
Kota Madiun, Bhirawa
Demi kemajuan Kota Madiun, berbagai bidang pembangunan terus ditingkatkan, sehingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemkot Madiun harus lebih tanggap dan menyesuaikan dengan program Pemkot Madiun utamanya program panca karya. Karena itu, Pers, KIM, LSM harus diawasi dan diketati tetapi juga harus didekati.
“Untuk itu, apabila ada masalah silakan dimusyawarahkan bersama untuk dicarikan solusinya. Jangan terus ada masalah ditulis atau diunggah di media sosial. Tetapi berikan masukan ke saya (Wali Kota Madiun. Red) agar masalahnya bisa diselesaikan bersama. Ibaratnya, Kota Madiun ini, sebagai rumah kita sendiri, masak mau dijelek-jelek kan sendiri,”kata Wali Kota Madiun, H. Maidi pada acara Launching Calender of Event Kota Madiun 2020 dan Sosialisasi Sensus Penduduk Tahun 2020 di Wisma Haji, Selasa (21/1).
Menurut Wali Kota Madiun, H. Maidi, Sekarang ini Kota Madiun sudah menjadi kota Pendekara ( pintar, melayani, membangun, peduli, terbuka dan karismatik) kedepannya Kota Madiun harus ramai dan yang meramaikan juga warga Kota Madiun sendiri juga orang luar dari Madiun. Karena itu, milalnya bulan Januari 2020 ini nanti menjelang Tahun Baru Imlek 2571 pada 25 Januari dan sebelumnya tanggal 23, 24 dan 25 Januari 2020, kota Madiun harus ramai
Caranya lanjut Maidi orang nomor satu di Kota Madiun ini, sekitar Klenteng di jalan Cokroaminoto Kota Madiun harus diramaikan dengan suguhan berbagai hidangan roti hasil karya warga gang tengah yang biasa disebut pecinan itu semuanya dikeluarkan disodaqohkan. Jika perlu selama tiga hari diadakan semacam bazar hasil produksi berbagai jajanan roti pecinan. “Yang tidak mampu saya berikan kupon ditukarkan jajanan pecinan tersebut,”ungkap Wali Kota Maidi meyakinkan.
“Ya, kalau warga Kota Madiun, sampai ke Singgapur sebagaiman biasanya menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, nanti urusannya dengan saya. Kalau perlu gak sah pulang. Masalahnya, orang lain atau orang luar Kota Madiun banyak yang datang ke Kota Madiun dan ngepik-ngepik (memuji.red) Kota Madiun sekarang jadi bagus. Lha kok yang warga Kota Madiun malah ke luar negeri. Ini kan gak bener,”terangnya.
Yang jelas kata Wali Kota Maidi, kedepannya Kota Madiun Kota Pendekar ini, harus lebih maju dan warganya lebih sejahtera. Ini semua tidak akan bisa ujuk-ujuk bisa berhasil begita saja. Melainkan dibutuhkan kerja keras, guyup rukun, dibutuhkan kebersamaan. Karena kalau melihat RPJMD nya saja berbeda dengan RPJMD yang ada di Kabupaten/kota lainnya.
Dikatakan oleh Maidi, dalam waktu dekat ini akan ada undangan ke pulau Bali soal hasil penilaian SAKIP. Kalau Kota Madiun mendapatkan nilai B atau A, nanti semua OPD termasuk Lurah (Kepala Kelurahan.Red) semuanya diajak ke Denpasar Bali untuk mengadakan study banding disana. Maksudnya para Lurah-Lurah itu bisa mencari tambahan informasi lainnya utamanya untuk masalah 112 call center yang belum lama ini dibuka di Kota Madiun. “Ya mereka (para Lurah) biar belajar mencari tambahan ilmu lainnya sendiri. Jangan dari saya terus. Saya sudah kesal dan capek,”pungkasnya.(dar)

Tags: