Wali Kota Madiun Serahkan Penghargaan ke OPD dan Warga Berprestasi

Tampak, dari kiri Sekda Kota Madiun, Rusdiyanto, SH.M.Hum, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Ir. Suwarno, MM dan Kepaka Dinas Pendidikan, Drs. Heri Wasana usai menerima penghargaan dari Wali Kota Madiun H. Sugeng Rismiyanto, SH. M.Hum pada Upacara Harkitnas di halaman Pemkot Madiun, Rabu (2/5). [sudarno/bhirawa]

(Penyelenggara Pendidikan Saling Bersinergi, Pemkot Anggarkan Rp 2 M Untuk BBM)
Kota Madiun, Bhirawa
DALAM rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Harkitnas) dan Hari Otonomi Daerah ke XXII diperingati dengan upacara dan sebagai inspektur ucapara (Irup) Wali Kota Madiun, H.Sugeng Rismiyanto, SH.M.Hum di halaman Pemkot Madiun, Rabu (2/5).
Dalam hal ini, PemkotMadiun melalui Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Madiun juga membuka Forum Koordinasi Kehumasan dan Jumpa Pers. Penyelenggaraan Pendidikan Menengah dan Peluang Pendidikan Tinggi di Kota Madiun, di gedung Diklat Pemkot Madiun, Senin (30/4).
Tema Hardiknas tahun ini adalah “Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan”. Di Harkitnas ini, mari kembalikan semangat dan konsep Ki Hadjar Dewantara bahwa sekolah menyenangkan memiliki berbagai karater.
Yaitu sekolah yang melibatkan semua komponen, baik guru, orang tua, dan siswa dalam proses belajarnya. Sekolah yang pembelajarannya relevan dengan kehidupan. Sekolah yang pembelajarannya memberikan makna jangka panjang dan sebuah wahana pendidikan yang menumbuh-kembangkan potensi peserta didik agar menjadi insan berkarakter pancasila.
Sedang pada kesempatan itu, juga memperingati Hari Otonomi Daerak ke 22 dengan tema, “Mewujudkan Nawa Cita Melalui Penyelenggaraan Otonomi Daerah Yang Bersih dan Demokratis”.Syarat utama terwujudnya tujuan Otonomi Daerah yaitu peningkatan kesejahteraan rakyat melalui peningkatan kualias pelayanan publik dan daya saing, kreatifitas serta inovasi yang mengandalkan kekhasan daerah. Jika penyelenggaraan Otonomi Daerah mampu diselenggarakan secara bersih dan demoktratis, kemudiaan diiringi dengan bersemainya berbagai inovasi di daerah, maka maewujudkan nawa cita yang merupakan cita-cita bersama akan menjadi sebuah keniscayaan.
Kesempatan itu Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto, menyerahkan penghargaan prestasi kinerja status sangat tinggi bintang dua dalam PPD Tingkat Nasional diserahkan kepada Sekda Kota Madiun, Rusdiyanto, SH.M.Hum. Penghargaan berikutnya dalam bidang inovasi pelayanan publik tingkat Provinsi Jatim atau public service of the yar diraih Dinas Pendidikan dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Madiun. Juga Kelurahan Patihan yang telah meraih juara pertama Perlombaan Kelurahan Tingkat Kota Madiun. Selain serahkan penghargaan ke OPD juga serahkan beasiswa ke siswa serta ke warga lainnya.
Terkait masalah terurai diatas, Wali Kota Madiun H. Sugeng Rismiyanto, SH.M.Hum yang diwakili Sekda Madiun Rusdiyanto, SH.M.Hum saat membuka Forum Koordinasi Kehumasan dan Jumpa Pers. Penyelenggaraan Pendidikan Menengah dan Peluang Pendidikan Tinggi di Kota Madiun, di gedung Diklat Pemkot Madiun, Senin (30/4). menyatakan, pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan baik dari pemerintah, pemda, maupun masyarakat harus berlangsung secara sinergis. Sistem pendidikan nasional dimaksudkan untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia agar berkembang menjadi manusia yang berkualitas, mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
“Jelasnya, pendidikan menjadi tanggung jawab bersama. Baik pemerintah, masyarakat, dan orang tua. Karenanya, pendidikan harus terus ditingkatkan kualitasnya melalui pembaharuan, yang dapat dipertanggungjawabkan kepada pemangku kepentingan atau stakeholder. Agar mampu mempersiapkan generasi penerus bangsa sejak dini, sehingga, membentuk manusia yang unggulan dan kompetitif,” kata Sekda Rusdiyanto
Menurut Sekda Kota Madiun, sejak pemberlakuan UU 23/2014 pada 2017 lalu, pengelolaan SMA/SMK diambil alih oleh Pemerintah Provinsi, terdapat beberapa dampak positif dari kebijakan itu. Yakni, pengelolaan pendidikan lebih fokus dan efisien. Sehingga, praktek KKN diharapkan semakin berkurang dan pemerataan mutu pendidikan. Juga adanya, pengelolaan anggaran pendidikan lebih fokus.
Sekarang ini, di Kota Madiun, terdapat adanya lembaga pendidikan tinggi yang diinisiasi oleh Pemkot. Yakni, Politeknik Negeri Madiun (PNM) dan Akademi Perkeretaapian Idonesia (API). “Harapannya, bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pendidikan di Kota Madiun,”papar Sekda Rusdiyanto berharap.
Dalam keterangannya kepada wartawan, Sekda Rusdiyanto mengatakan, untuk mendukung adanya PNM dan API di Kota Madiun, Pemkot Madiun pada tahun 2018 ini menganggarkan dana Rp 2 miliar APBD untuk pemberian bantuan beasiswa mahasiswa (BBM) bagi siswa yang berprestasi khususnya dari anak kurang mampu di Kota Madiun. Yang mana setiap mahasiswa bakal menerima BBM Rp750 ribu.
“Untuk itu bagi warga Kota Madiun yang kurang mampu janga berkecil hati dalam membiayai putera puteri masuk ke jenjang berikutnya yakni di Perguruan Tinggi Negeri di PNM dan di API yang ada di Kota Madiun. Karena akan ada BBM Rp 750 ribu setiap siswanya,”pungkas Sewkda Rusdiyanto.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten/Kota Madiun yang diwakili Koordinator Pengawas SMA, SMK dan PK, Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten/Kota Madiun, Drs. Agus Purwanto, M.Pd, sebagai nara sumber pada Forum Koordinasi Kehumasan dan Jumpa Pers di gedung Diklat Pemkot Madiun, Senin (30/4) menyatakan, dengan berlakunya UU Nomor 23 vTahun 2014 yenyang Pemerintah Daerah, Pemprov Jatim langsung melakukan komitmen dalam vokasional mengubah komposisi persentase SMA dan SMK. Dari 70 : 30 menjadi 30 : 70
Komposisi saat ini 35 persen SMA dan 65 persen SMK. Dengan komposisi seperti itu, semua lulusan SMK dapat terkreditasi sehingga mengurangi jumlah pengangguran. “Setiap tahun ada 326 ribu tenasga kerja baru. Sehingga harus bekerja keras, termasuk menyiapkan lulusan yang link and match dengan industri yang membutuhkan,”tegasnya.
Dikatakan oleh Agus Purwanto, ijazah SMA masih belum cukup untuk masuk dalam dunia kerja. Sehingga pendidikan formal setelah lulus SMA sangatlah ppenting. Bagi siswa yang perekonomiannya kurang beruntung tidak perlu khawatir tidak dapat melanjutkan pendidikan. Sebab pemerintah telah menyediakan banyak beasiswa bagi mereka yang kurang mampu dalam hal ekonomi, namun mumpuni dalam bidang akademi. [dar.adv]

Tags: