Wali Kota Maidi Sudah Aktif Masuk Kerja Lagi

Wali Kota Madiun Maidi bersama Wakil Wali Kota Madiun, Inda Raya AMS dan Forkopimda saat memberikan keterangan kepada awak media, di Balaikota Madiun, Senin (19/7). [sudarno/bhirawa]

Pemkot Madiun, Bhirawa
Wali Kota Madiun Maidi telah pulih dari Covid-19, sekarang sudah aktif bekerja kembali. Berbagai kebijakan Wali Kota mengemuka guna menangani kondisi Covid-19 di Kota Madiun.

Sekarang ini terpenting, kesehatan dan kesejehteraan masyarakat. Karena masa pandemi covid-19 di tanah air ini, belum bisa diatasi secara tuntas.

“Karena itu, dalam penanganan covid-19 di Kota Madiun, Pemkot Madiun terus ditingkatkan bersama antara Pemkot Madiun, Forkopimda, dinas terkait dan masyarakat saling bahu membahu. Itu sebabnya, saya (Wali Kota Madiun Red.) mengeluarkan berbagai kebijakan untuk dilakukan dan dipatuhi bersama,” tegas Wali Kota Maidi kepada awak media, di Balaikota Madiun, Senin (19/7).

Kebijakan tersebut yakni: Mendirikan Rumah Sakit Lapangan guna menambah Bed dan Ruang Isoman untuk menekan Bed Occupancy Rate (BOR). Penambahan Jumlah bed diperlukan mengingat Kota Madiun menjadi rujukan penanganan Covid-19.

Karenanya, Asrama Haji seluas 4,4 hektar akan dimanfaatkan sebagai Rumah Sakit Lapangan dengan daya tampung 182 tempat tidur. 182 tempat tidur itu tersebar di sejumlah hall dan ruang-ruang di Asrama Haji.

Di antaranya, ruang asrama 2, 3, serta 4 atas dan bawah, green house, hingga gudang. Wali Kota Maidi menargetkan penyiapan Asrama Haji selesai dalam minggu ini.

Ruang isolasi lain juga akan dibuka di Rusunawa. Tetapi ruang isolasi ini dikhususkan untuk ASN dan tenaga medis. Seperti diketahui, Rusunawa tahap dua telah siap dimanfaatkan setelah serah terima kunci dari kementerian terkait.

Rusunawa tahap dua tersebut saat ini belum berpenghuni. Karenanya, akan dimanfaatkan sebagai ruang isolasi. Di sana setidaknya akan disiapkan 44 kamar untuk kurang lebih 100 orang.

Gedung sekolah baru atau rehab baru disekitar enam Puskesmas juga akan dimanfaatkan untuk ruang isolasi. Per ruang kelas bisa diisi sepuluh orang. Hasil pendataan, terdapat 10 gedung sekolah dasar dan menengah pertama yang terdekat dari enam Puskesmas tersebut.

Dari sejumlah sekolah tersebut setidaknya terdapat 70 ruang kelas yang bisa dimanfaatkan. Artinya, bisa untuk menampung 700 orang.

Sekolah yang bisa digunakan di antaranya, SMPN 10 dan SDN Banjarejo (Puskesmas Banjarejo), SDN 01 Demangan dan SDN 03 Taman (Puskesmas Demangan), SMPN 5 dan SDN 01 Winongo (Puskesmas Manguharjo), SDN Ngegong dan SDN Sogaten (Puskesmas Patihan), SDN 01 dan 02 Tawangrejo (Puskesmas Tawangrejo), dan SDN Oro-Oro Ombo untuk wilayah Puskesmas Sukosari. Bangunan sekolah tersebut cukup representatif karena saat ini masih berlangsung sekolah daring.

Terakhir, Pemerintah Kota Madiun juga telah berkoordinasi dengan Forkopimda terkait penambahan bed tentara. Wali Kota Maidi memastikan tidak ada warga yang kelaparan di Kota Pendekar.

Wali kota siap menjamin kebutuhan pangan masyarakat yang memerlukan. Masyarakat bisa menghubungi RT atau RW setempat untuk kemudian diteruskan ke kelurahan dan tim Satgas Covid-19 Kota Madiun.

Menginstruksikan pembuatan tenda logistik di Rumah Dinas Wali Kota yang dapat diakses 24 jam. Tenda Logistik ini menyiapkan beras 7 ton dan 400 paket isoman (4 kilogram beras, 2 kilogram gula, 1 liter minyak goramg, dan 2 bungkus mie instan).

Kebutuhan isolasi mandiri juga akan dipenuhi dengan memberdayakan 1 PKL di tiap RT. PKL tersebut akan mendapatkan bahan dari Pemerintah Kota Madiun.

Artinya akan ada 1 dapur umum di tiap RT. Di PKL tersebut juga akan disediakan vitamin dan masker gratis untuk masyarakat yang membutuhkan. Juga kebutuhan air minum akan disediakan PDAM Kota Madiun.

Semua ASN diwajibkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan membeli produk UMKM di sekitar tempat tinggal masing-masing. Kegiatan pembelian di UMKM ini wajib dilaporkan kepada Kepala OPD dan akan dilakukan pengecekan secara berkala oleh Wali Kota. Saat ini sudah terdata penerima bansos. Bantuan Pangan Non Tunai Daerah 2.528. Bantruan Pangan Non Tunai Pusat : 5.288. Bantuan Sosial Terpadu 2 x Rp 300.000 : 9.203 (BST akan dicairkan mulai 29 Juli 2021). Bantuan pusat berupa beras 5 Kg di luar DTKS : 3.000

Selain itu juga ada penambahan Tim Penanganan Covid-19. Tim penanganan Covid-19 tengah memerlukan banyak tambahan tenaga saat ini. Karenanya, Pemerintah Kota Madiun membuka rekrutmen sebagai relawan tim pemakaman per kecamatan dan relawan medis.

Tim pemulasaran jenazah secara protokol kesehaan setidaknya membutuhkan dua tim lagi dengan masing-masing tim berjumlah sepuluh orang. Tim pemulasaran jenazah secara protokol kesehatan sangat kewalahan dengan rata-rata sepuluh pemakaman setiap hari.

Hingga pertengahan Juli ini sudah tercatat 162 pemakaman secara protokol kesehatan. Sedang, untuk tenaga medis dan kesehatan juga tak seimbang jika mengacu aturan satu nakes maksimal merawat empat pasien.

“Khusus pemulasaraan jenezah, kami masih membutuhkan 15 orang tenaga. Jika ada yang berminat menajdi tenaga upahan Pemkot Madiun khususnya pemulasaraan jenazah, cepat mengajukan, terus saya tandatangani sekarang juga. Lumayan honornya sama dengan UMR Rp1,8 juta/bulannya,” pungkas Wali Kota Maidi. [dar]

Tags: