Wali Kota Malang Ajak Bersihkan Selokan

Wali Kota Malang, Muhammad Anton

Wali Kota Malang, Muhammad Anton

Kota Malang, Bhirawa
Wali Kota Malang, Muhammad Anton mengajak kepada seluruh elemen masyarakat Kota Malang untuk melakukan kerja bakti dalam menghadapi musim hujan yang akan segera tiba.
Bahkan secara khusus walikota yang kerap disapa Abah  Anton, langsung terjun bersama anggota  TNI, Polri, dan warga melakukan kerja bakti bersih-bersih sungai di RW 7 dan RW 8 Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Ahad pagi 25/10 kemarin.
“Musim hujan akan segera tiba, makanya kita harus menggalakan kerja bakti bersih-bersih sungai itu untuk mengantisipasi banjir dilingkungan kita, saat musim hujan turun nanti,”tutur Abah Anton.
Kawasan RW 7 dan RW 8 selama ini menjadi langganan banjir ketika musim hujan. Wilayah tersebut merupakan kawasan padat penduduk. Di tengah-tengah permukiman warga terdapat sungai. Bangunan rumah warga berada disepangjang bantaran sungai. Selain terjadi penyempitan lebar sungai, adanya  perilaku warga yang membuang sampah sembarangan menyebabkan pendangkalan sungai. Otomatis ketika musim hujan, air sungai meluap ke permukiman warga, maknya untuk mengantisipasinya adalah dengan cara bekerja bhakti bersama.
Menurut Abah Anton,  kerja bakti ini sebagai upaya mengurangi banjir di wilayah Kelurahan Bareng, khususnya di RW 7 dan RW 8. Setiap musim hujan, warga selalu mengeluh kebanjiran. Namun pihaknya berharap diwililayah lain, masyarakat bahu membahu melaksanakan kegiatan serupa.
“Pendangkalan sungai ini juga akibat ulah warga sendiri. Mereka membuang sampah di sungai. Kami menghimbau ke warga agar mengubah prilaku buang sampah ke sungai,” kata Anton.
Menurutnya, kerja bakti saja tidak cukup untuk mengatasi masalah banjir di di Kota Malang. Ke depan,  lanjutnya , Pemkot Malang akan membangun sumur injeksi di kawasan rawan banjir termasuk di  Kelurahan Bareng. Sumur injeksi ini berfungsi mengurangi volume air di sungai ketika musim hujan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Malang, Jarot Edi Sulistyono, mengatakan banjir di  sungai Bareng disebabkan karena sungi ini  menampung air dari beberapa wilayah di Kota Malang, mulai dari Galunggung, Sumbersari, dan Pulosari. Kalau terjadi penyempitan dan pendangkalan di sungai Bareng otomatis air meluap ke rumah warga.
Dikatakannya, sebenarnya Pemkot Malang sudah menyiapkan gorong-gorong di wilayah Jl Bondowoso-Jl Tidar untuk mengurangi volume air yang mengalir ke sungai Bareng. Tetapi, sampai sekarang proyek pembangunan gorong-gorong di Jl Bondowoso-Jl Tidar belum selesai. Tahun depan, lanjuitnya DPUPB akan  melanjutkan proyek gorong-gorong di Jl Bondowoso-Jl Tidar. Pihaknya  mengalokasikan anggaran Rp 16 miliar untuk menyelesaikan proyek itu. Kalau gorong-gorongnya sudah selesai, banjir di wilayah Bareng bisa teatasi. [mut]

Tags: