Wali Kota Malang Sutiaji saat memberikan pengarahan kepada anggota linmas di Ijen Suites Selasa (25/1).
Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji saat menjadi narasumber dalam sosialisasi peningkatan kapasitas anggota Linmas di Ballroom Hotel Ijen Suites, Selasa (25/01) kemarin.
“Tadi surprise ya, ada mahasiswi mau jadi Linmas, itu luar biasa masih kuliah usia 20 mau jadi Linmas” ujar Sutiaji.
Menurut dia kesadaran untuk menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat bukan diserahkan pada TNI Polri, tapi sudah ada pada jiwa masyarakat Kota Malang.
” Usianya ada yang diatas 70 ada yang masih 20 tahun sudah mau menjadi linmas” imbuhnya.
Ia menyampaikan terima kasih atas sumbangsih dan kinerja luar biasa seluruh Satlinmas Kota Malang mendukung pemeliharaan ketentraman dan ketertiban lingkungan serta penanganan pandemi hingga lingkungan terkecil. Sekarang ini, tambahnya ada dua disrupsi besar yang sedang terjadi yaitu digitalisasi dan pandemi.
“Digitalisasi selain menghadirkan kemudahan, juga membawa dampak negatif terhadap kehidupan, budaya dan nilai-nilai bangsa,”tandasnya. Sedangkan pandemi telah mengubah banyak sisi kehidupan, termasuk cara menjalani hidup dengan era kenormalan baru.
“Kita telah belajar banyak, tapi harus tetap waspada. Kunci menghadapi tantangan masa kini Adaptasi, Kembangkan Kapasitas Diri dan Kolaborasi,”tukasnya.
Sutiaji memberikan arahan untuk tingkatkan disiplin dan jaga loyalitas tinggi terhadap tugas dan fungsi linmas.
Ia meminta untuk terus memperkuat sinergi antara Lurah sebagai Kasatlinmas dengan anggota Linmas di masing-masing wilayah.
Pada kegiatan ini, Sutiaji secara simbolis memberikan santunan kematian kepada ahli waris dari Almarhum Bambang Sulistyo, petugas Linmas Kelurahan Bandulan Kecamatan Sukun Kota Malang. Santunan kematian sebesar 42 juta rupiah berasal dari BPJS Ketenagakerjaan. [mut.gat]
