Wali Kota Malang Imbau Petani Tak Lepas Lahan

Wali Kota Malang HM. Anton saat melakukan kunjungan ke kelompok Selasa (15/11) kemarin.

Wali Kota Malang HM. Anton saat melakukan kunjungan ke kelompok Selasa (15/11) kemarin.

Kota Malang, Bhirawa
Makin sempitnya lahan pertanian, di Kota Malang, mendapat perhatian Wali Kota Malang, H. M.Anton, meminta kepada para petani di Kota Malang untuk tidak gampang melepas lahan pertanian.
Pernyataan tersebut disampaikan, HM. Anton, saat menggelar acara temu wicara bersama para Kelompok Petani (Poktan) se Kota Malang di Gedung Pertemuan Kelompok Tani V Jalan Pelabuhan Ketapang , Bakalan Krajan kota Malang, Selasa (15/11) kemarin.
Wali kota yang kerap disapa Abah Anton, itu, mengutarakan, jika visi dan misi Pemerintah Kota Malang adalah upaya meningkatkan ketahanan pangan. Karena itu, ketahanan pangan itu menjadi yang utama.
“Ketahanan pangan itu, wajib dilakukan, sebab dengan ketahanan pangan maka, masayarakat akan kondusif. Karena persoalan pangan itu merupakan persoalan yang paling pelik. Karena itu pemerintah melalui Dinas Pertanian selalu melakukan upaya meningkatkan hasil pertanian,”ujar Abah Anton.
Abah menyatakan, terobosan lain yang tidak kalah penting dan akan direalisasi Pemkot Malang untuk meringankan beban petani, dengan cara mengurangi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) bagi area agraria.
“Dengan keringanan pajak, akan menekan beban petani. Kita harus meringankan beban agar bisa meningkatkan produtifitas, selain itu lahan pertanian yang tersisa tidak habis untuk kepentinan diluar pertanian,” ujarnya. Lebih jauh, Abah Anton, menyatakan Pemerintah Kota Malang dalam membantu petani, sudah melakukan beberapa hal termasuk membagikan alat pertanian yang manfaatnya bisa menaikkan produtifitas.
“Secara nasional menjaga ketahanan pangan harus dilakukan, daerah harus menjalankan ini, pemerintah terus berupaya memotivasi petani untuk menjaga lahan pertanian, jangan sampai habis dijual untuk kepentiangan yang lain,” tukasnya.
Menurut Abah Anton, semangat bersama antara petani dan Pemerintah ini harus terus dijaga melalui cara-cara yang konstruktif. Termasuk pembinaan dan memberikan bantuan alat pertanian.
“Kita berupaya untuk memberikan bantuan kepada para petani. Pemerintah akan memantau langsung bagaimana kesejahteraan petani, termasuk jangan sampai petani terjebak rentenir, karena masalah modal para petani ini juga penting,” ujarnya.
Sementara itu perwakilan Poktan, Nanang Junaidi, menyambut baik upaya Pemkot Malang yang peduli dengan petani. Bantuan yang selama ini disalurkan melalui Dinas Pertanian sangat bermanfaat bagi dunia pertanian.
“Kami para petani menyampaikan terimakasih kepada Pemkot yang telah memberikan bantuan alat pertanian. Ini sangat penting karena bisa membantu meringankan kerja para petani,”tutur Nanang.
Apalagi rencana program meringankan beban pajak PBB agraria sangat meringankan beban petani. Selama ini pihaknya merasa ada beban yang berat harus ditaggung dalam membayar pajak. [mut]

Tags: