Wali Kota Malang Jajaki Kemitraan Pembiayaan dengan PT SMI

Dirut PT. SMI Emma Sri Martini saat melakukan pertemuan dengan Wali Kota Malang Sutiaji Akhir pekan kemarin

Kota Malang, Bhirawa
Salah satu langkah yang ditempuh Wali Kota Sutiaji, dalam membangun Kota Malang adalah dengan mendatangkan investor. Salah satunya adalah melakukan penjajagan kemitraan pembiayaan dengan PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero), BUMN yang 100 persen kepemilikan sahamnya milik Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Keuangan RI, kemungkinan akan menjadi investor UMKM yang digagas oleh Wali Kota Sutiaji.
Pada paparan di hadapan Wali Kota Sutiaji yang didampingi Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko, di ruang rapat Wali Kota Malang akhir pekan kemarin, Dirut PT. SMI Emma Sri Martini menginformasikan ada 10 (sepuluh) sektor infrastruktur yang dapat didanai PT. SMI yakni ketenagalistrikan, transportasi, jalan dan jembatan, air bersih, rollingstock kereta api, telekomunikasi, minyak dan gas hilir, pengelolaan limbah, irigasi dan efisiensi.
Serta 6 (enam) sektor infrastruktur sosial yang dapat didanai yakni infrastruktur kawasan, infrastruktur pemasyarakatan, pasar, rumah sakit, infrastruktur pariwisata dan infrastruktur pendidikan. Emma menyebut ada 3 (tiga) skema tempo pinjaman daerah yang ditawarkan. Pinjaman jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Pinjaman jangka pendek hanya berdurasi 1 (satu) tahun anggaran dan hanya digunakan untuk menutup kekurangan arus kas.
Jangka menengah, jangka waktu lebih dari 1 tahun tapi pelunasan tidak melebihi sisa masa jabatan kepala daerah dan digunakan untuk membiayai pelayanan publik yang tidak menghasilkan penerimaan. “Adapun pinjaman jangka panjang, jangka waktu lebih dari 1 tahun, dengan kewajiban melunasi sesuai dengan persyaratan perjanjian serta dipergunakan untuk kegiatan investasi prasarana dan atau sarana dengan kriteria menghasilkan penerimaan langsung berupa pendapatan daerah, menghasilkan penerimaan tidak langsung berupa penghematan terhadap belanja APBD yang seharusnya dikeluarkan dan memberikan manfaat ekonomi serta lingkungan/sosial,” jelas Emma.
Ditambahkannya, misi PT. SMI sebagaimana diamanatkan Pemerintah adalah memberikan alternatif pembiayaan atas keterbatasan APBD, membantu percepatan pelayanan masyarakat dan percepatan pencapaian target daerah.
“Kalau mengandalkan APBD kiranya ada keterbatasan keterbatasan. Belum tentu bisa diselesaikan dalam kurun waktu 1 – 2 tahun dan yang pasti mekanisme yang lazim ditempuh bila itu menggunakan dana APBD adalah multiyears,” tuturnya.
Opsi yang diberikan melalui pilihan Pinjaman Daerah, Kerjasama Pemerintah – Badan Usaha (KPBU) dan Obligasi Daerah, akan memberikan efektifitas pencapaian target berbasis SDGS (Sustainable Development Goals). Ia menyebut yang menarik dan feasible bunga pinjamannya relatif ringan karena dipastikan dibawah bunga perbankan yang ada.
Momentum reform PD RPH menjadi atau diperkaya dengan bidang aneka usaha, akan didorong untuk menjadi pilar strategis pembangunan dan pengelolaan Mall UMKM nantinya. “Salah satunya mengarah pada pelaksanaan KPBU. Tentu akan dilakukan pendalaman pendalaman, termasuk opsi pinjaman daerah yang artinya peminjamnya Pemkot dan bukan BUMD nya,” tambah dia.
Pada pertemuan itu, selain mendapat gambaran secara langsung dari PT. SMI, pandangan dari anggota komisi XI DPR RI, Andreas Susetyo, sebagai mitra kerja PT. SMI, juga langsung ditindaklanjuti survey lapangan dari tim SMI ke 3 (tiga) proyek yang kita rekomkan yakni mall ramayana, pasar besar dan RSUD.
Wali Kota Malang, Sutiaji menyebut mall Ramayana memiliki lahan sekitar 1 Ha, dalam skenario rancangan akan dibangun 12 lantai, per lantai luasan sekitar 600 meter. 6 lantai diperuntukkan untuk UMKM, sisanya untuk hotel dan parkir.
“Kita ingin tangani dan kelola secara mandiri melalui BUMD yang kita miliki dan sedang kita up grade, karena selama ini juga merugi dan memotret dividen dari pusat perbelanjaan yang menggunakan lahan Pemkot juga tidak sesuai ekspektasi, maka asa besar kami berikan kepada Perumda Aneka Usaha menjadi primadona baru bagi sumber pendapatan daerah,” yakin Wali Kota Sutiaji. [mut]

Tags: