Wali Kota Malang Mendadak Mutasi Tujuh Pejabat

Prosesi pelantikan pejabat di lingkungan Pemkot Malang Selasa (7/4) kemarin. Para pejabat ini dilantik usai Rakor di ruang Sidang Balaikota setempat. [mut/bhirawa]

Prosesi pelantikan pejabat di lingkungan Pemkot Malang Selasa (7/4) kemarin. Para pejabat ini dilantik usai Rakor di ruang Sidang Balaikota setempat. [mut/bhirawa]

Pemkot Malang, Bhirawa
Tujuh pejabat eselon II di lingkungan Pemkot Malang mendadak dimutasi oleh Wali Kota Muhammad Anton, Selasa (7/4) kemarin. Mutasi ini terkesan ganjil. Pasalnya para pejabat tersebut tidak ada undangan khusus seperti lazimnya mutasi kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Mereka awalnya diajak rapat kordinasi (rakor) yang menghadirkan seluruh kepala SKPD, beberapa saat kemudian, langsung dilakukan mutasi, dan melibatkan tujuh kepala SKPD, 11 pejabat eselon III, yang meliputi Sekretaris dan Kepala Bidang, serta 68 lainya merupakan pejabat eselon IV.
Yang menghebohkan lagi dari tujuh kepala SKPD yang dilantik itu, tiga orang di antaranya merupakan pejabat yang baru menduduki jabatanya selama tiga bulan. Mereka adalah Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Eny Hari Sutiarny. Eny baru saja dimutasi pada tanggal 6 Januari 2015 lalu, mantan Kepala BKBPM ini, bertukar tempat dengan Anita Sukmawati yang sebelumnya menjabat sebagai Staf Ahli Walikota Bidang Hukum dan Politik.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat(Bakesabanglinmas), Wahyu Setianto, bertukar tempat dengan Bambang Suharyadi. Wahyu juga baru tiga bulan di Bakesbang. Sementara Bambang Suharyadi menjadi kepala Dinas Pasar juga belum terlalu lama.
Selain itu, Mulyono Asisten I Pemkot Malang, juga dikembalikan ke Staf Ahli, mengantikan posisi  Yudi K Ismawardi yang dipercaya menjadi asisten III. Mulyono juga baru tiga bulan menjadi Asisten I, kini dia dikembalikan ke Staf Ahli.
Sedangkan posisi yang ditinggalkan  Mulyono digantikan oleh Abdul Malik, yang sebelumnya merupakan Asisten III. Abdul Malik sendiri juga baru menjabat Asisten III tiga bulan, sebelumnya dia merupakan Sekretaris DPRD. Yang menarik pergantian kepala  Dinas Pasar, persoalannya, sekarang Dinas Pasar masih mempunyai pekerjaan rumah untuk segera merealisasikan pembangunan Pasar Blimbing yang sedang proses berjalan.
Diduga, Bambang tidak mampu menyelesaikan persoalan Pasar Blimbing.  Meski tidak secara langsung diakui oleh Walikota Malang Muhammad Anton jika pergantian Kepala Dinas itu ada kaitanya dengan pembangunan Pasar Blimbing, tetapi dia menyebut jika mutasi ini untuk percepatan pembangunan di Kota Malang.
“Kita ingin  penyelesaian masalah bisa dilakukan dengan cepat, makanya kami akan melakukan pergantian secara mendadak jika dalam kinerja mereka kami nilai masih kurang,” tutur Wali Kota yang kerap disapa Abah Anton itu.
Meski terkesan mendadak, ujar Abah Anton, mutasi yang dilakukan kepada para pejabat itu dilakukan berdasarkan hasil tes psikologi, yang dilakukan oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD) beberapa waktu lalu. “Jadi semuanya berdasarkan hasil tes, karena itu kami memilih mereka untuk ditempatkan pada posisi yang sesuai dengan kemampuan mereka agar kinerja mereka meningkat,” imbuhnya.
Sementara itu, ketika disinggung  ada kepala SKPD yang sudah tujuh tahun belum dimutasi, pihaknya menyatakan, selama yang bersangkutan masih baik kinerjanya itu diangab tidak ada masalah. “Meskipun yang bersangkutan sudah lama di tempatnya, kalau kinerjanya bagus ya akan kita pertahankan, sedangkan bagi pejabat baru yang tidak bisa menyesuaikan pasti akan kena mutasi,” tutur Abah Anton.
Patut diketahui di Kota Malang semasa Wali Kota Muhammad Anton ini ada satu pejabat yang telah menajabat selama tujuh tahun. Mereka adalah Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH), Nuzul Nurcahyo. Nuzul yang merupakan adik kandung mantan Wakil Wali Kota Bambang Priyo Utomo itu, belum pernah dimutasi. Meskipun saat ini sudah terjadi pergantian rezim yang bersangkutan masih tetap ditempatnya. [mut]

Tags: