Kota Malang, Bhirawa
Wali kota Malang Muhammad Anton di sela-sela melakukan bersih-bersih lingkungan, di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sukun, Minggu (24/5) kemarin mengaku sedih saat melihat banyaknya sungai yang mengalami pendangkalan.
“Terus terang, saya sedih melihat banyak sungai yang dangkal. Sebab jika ini dibiarkan terus menerus, maka yang kena dampak adalah masyarakat di sekitar sungai. Mereka pasti akan kebanjiran pada saat hujan turun, airnya tidak bisa lancar, naik ke jalan, dan jalannya juga bisa rusak,” tutut Walikota yang kerap disapa Abah Anton itu.
Menurut dia, pendangkalan sungai tidak hanya dampak dari faktor alam, namun lebih dari itu, peranan manusia, juga sangat menentukan, kebiasaan membuang sampah sembarangan berdampak besar. Untuk itu, pihaknya mengajak kepada semua masyarakat di kota Malang agar tidak membuang sampah di sungai.
Disadari atau tidak, jelas Abah Anton, jika masyarakat membuang sampah disungai, akan berdampak fatal, karena sampah yang dibuang itu akan menumpuk disungai kemudian akan terjadi pendangkalan.
“Mari kita budayakan hidup tertib, jangan seenaknya membuang sampah. Kita tunjukan bahwa masyrakat Kota Malang ini merupakan masyarakat yang berbudaya, dan mencintai lingkungannya,”pinta Abah Anton.
Pihaknya secara khusus, memuji gerakan bersih-bersiah dan pengerukan sampah penyebab pendangkalan sungai , yang dimotori oleh Karang Taruna Kelurahan Kebonsari Kecamatan Sukun Kota Malang.
Gerakan bersih-bersih lingkungan yang didukung oleh jajaran TNI, menurut Abah, merupakan gerakan terpuji. Makanya kata dia, jangan sampai kegiatan bersih-bersih ini dilakukan sementara yang lain tetap membuang sampah disungai dengan seenaknya. Dalam aksi tersebut, ditemukan kondisi pendangkalan parah terdapat di sungai irigasi di depan pencucian Bus Lorena Jalan Raya Kebonsari. Abah, meminta di tempat tersebut untuk penanganannya dioptimalkan. [mut]