Wali Kota Malang Serukan Gerakan Salat Berjamaah

Walikota Malang HM. Anton.

Walikota Malang HM. Anton.

(Di Hadapan Forkompimda)
Kota Malang, Bhirawa
Untuk membangun kebersamaan di wilayah Kota Malang, menuju Kota yang bermartabat, dihadapan forum komunikasi pimpinam daerah (Forkompimda) di Kota Malang, Walikota Malang HM. Anton menyerukan Gerakan Salat Berjamaah.
Wali Kota yang kerap disapa Abah Anton, menyatakan dalam waktu dekat pihaknya akan memberikan selebaran berisi imbauan kepada semua instansi baik swasta maupun instansi pemerintahan agar berkenan meluangkan waktu Dhuhur dan Ashar untuk salat berjamaah.
Imbauan ini penting, selain dalam menghadapi bulan Ramadan yang akan datang beberapa hari lagi, upaya ini juga dilakukan agar cita-cita mewujudkan Kota Malang Bermartabat melalui penjagaan akhlak dan mental warga bisa direalisasikan.
Gerakan salat berjamaah ini, merupakan tindak lanjut dari imbauan pemerintah kepada para siswa sekolah yang disambut dengan baik oleh masyarakat, sehingga mereka mengusulkan agar hal positif itu bisa dilakukan seluruh masyarakat.
Abah Anton menekankan, jika imbauan ini sifatnya tidak memaksa, namun hanya sebatas ajakan moral agar memenuhi masjid pada dua waktu tersebut. Khusus kepada instansi pemerintahan di lingkungan Pemerintah Kota Malang. Abah Anton juga meminta kepada semua Kepala SKPD agar benar-benar menjalankan instruksi ini sebagai percontohan kepada publik.
“Jadi saya harap bapak ibu baik jajaran pemerintahan dan lainnya agar tidak kaget jika ada imbauan semacam itu,” tukasnya.
Langkah Pemkot Malang membentengi akhlak dan moral masyarakat ini juga dilakukan kepada para anak-anak sekolah. Abah Anton dalam kesempatan itu juga mengaku sangat prihatin akan penyimpangan sosial yang dilakukan anak di bawah umur. Apalagi arus globalisasi dan informasi yang saat ini tidak bisa dibendung ditambah dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), maka perlu kiranya Pemkot Malang mengantisipasi dan meminimalisir tindakan yang tak patut dilakukan anak di bawah umur.
Tak hanya itu, menjelang datangnya bulan Ramadan, Pemkot Malang juga akan mengeluarkan selebaran yang berisi agar semua tempat hiburan ditutup guna menghormati makna bulan suci. “Untuk warung makanan tetap diperbolehkan buka tapi dengan syarat harus tetap menghormati umat muslim yang berpuasa,” bebernya.
Sebelum ada imbauan resmi, Pemkot Malang terlebih dahulu akan mengumpulkan semua pengusaha hiburan, beserta masyarakat dan pemerintah agar terjadi kesinambungan dan keselarasan supaya tidak ada aksi sweeping yang merugikan. Selain menyampaikan seruan salat berjamaah pihaknya mengusulkan agar pertemuan Forkompimda digelar setiap satu bulan atau manimal tiga bulan sekali, agar spirit pertemuan menghasilkan sesuatu yang positif bagi pembangunan kota.
“Sebaiknya pertemuan Forkopimda ini jangan enam bulan sekali, tapi bisa satu bulan sekali, dua bulan sekali atau tiga bulan sekali. Karena semakin sering bertemu maka kebersamaan membangun kota bisa dilakukan lebih cepat lagi,”tuturnya. [mut]

Tags: