Wali Kota Malang Sesalkan Kekerasan di Sekolah

(Akan Tindak Tegas Kasek yang Setrum Siswa)
Kota Malang, Bhirawa
Dugaan tindakan non prosedural, yang mengakibatkan luka dan memar terhadap siswa   kelas VI di SDN Lowokwaru 03 Malang, yang tersengat aliran listrik dengan sengaja oleh Kepala Sekolah mendapat reaksi keras Wali Kota Malang.
Wali Kota Malang, H.  Moch. Anton, usai memimpin upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional di Balaikota setempat, Selasa (2/5) kemarin, mengutarakan, saat ini pihaknya tengah melakukan pengumpulan data.
“Kami sudah melakukan  pemanggilan dari Dinas Pendidikan kepada sekolah yang bersangkutan, dan pihak sekolah pun mengatakan bahwa dugaan tersebut tidak benar. Karena tujuan awal adalah untuk kepentingan kesehatan,” tutur Wali Kota Malang yang kerap disapa Abah Anton itu. Namun demikian, menurut Abah Anton, yang dilakukan itu tidak melalui prosedur yang benar, dan  tidak ada koordinasi dari pihak sekolah dengan Pemerintahan dan Dinas Pendidikan. Makanya itu akan diselidiki dengan cermat.
Menurutnya, pihak orang tua juga sudah memahami dan memaafkan peristiwa tersebut. Namun pemerintah masih menyayangkan, belum dilakukannya koordinasi secara terstruktur untuk setiap kegiatan yang dilakukan tersebut.
Dia juga menyampaikan, sanksi tegas akan diberikan apabila memang dari hasil penyelidikan yang saat ini masih dilakukan memberi hasil yang berbeda, dengan laporan yang diberikan oleh yang bersangkutan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Zubaidah menambahkan, saat ini pihaknya tengah menghimpun bukti dari permasalahan, dan sejauh mana kebenaran serta ketidkbenaran dari alat yang digunakan.
Pihak Dinas, lanjut Zubaidah  juga masih mencari tahu kegunaan alat tersebut untuk pendidikan. Karena selama ini dia tidak memerintahkan untuk melakukan kegiaatan yang non prosedural.
“Kita masih mengevaluasinya, dilihat apakah memang digunakan untuk mata pelajaran atau tidak, kalau tidak ada kaitanya dengan kegiatan belajar menagajar ini akan menjadi masalah,”jelasnya.
Dia juga menyampaikan, peristiwa tersebut sebelumnya belum pernah menimpa siswa lain. Sedangkam belum lama ini, terdapat sebuah laporan yang menyebutkan ada empat siswa yang telah di setrum dan belum diketahui dengan jelas alasannya.
Menurut dia, seluruh kegiatan yang terkait dengan sistem pembelajaran siswa, selalu dikordinasikan oleh pihak sekolah dengan Dinas Pendidikan, namun demikian jika yang dilakukan kepala SDN Lowokwaru 3, diluar pembelajaran maka pihaknya akan melakukan tindakan.
Sementara itu, Kepala SDN Lowokwaru 3 Tjipto Yuwono, telah  membuat pernyataan tertulis, yang disampiakan kepada orang tua siswa. Pernyatana tersebut juga dibagikan kepada para wartawan, yang intinya Tjipto Yuwono mengakui telah melakukan tindakan diluar pembelajaran yang mengakibatkan siswanya terluka.
Ia mengakui  telah melakukan terapi listrik tanpa adanya persetujuan orang tua siswa. Dalam pengakuannya tersebut ia juga menyatakan tidak akan mengulangi perbuatan yang telah dilakukan tersebut, dan dia juga meminta maaf kepada orang tua siswa. [mut]

Tags: