Wali Kota Mas’ud Yunus Dukung Transparansi Informasi

Wali kota Mojokerto Mas’ud Yunus (tengah) berfoto bersama wartawan usai seminar peringatan HPN.

(Jadi Narasumber Seminar HPN,)
Kota Mojokerto, Bhirawa
Menyatukan persepsi antara pemerintah daerah dengan pihak media dipandang penting. Hal ini untuk dapat mendukung pembangunan yang dilakukan pemerintahan agar dapat berjalan dan dapat diawasi bersama.  Karena media merupakan mitra penting pemerintah dalam proses penyampaian informasi sehingga informasi dapat diterima khalayak luas dan dalam waktu singkat.
“Kalau saya mengawasi SKPD satu persatu tidak cukup. Tapi dengan adanya media massa, kritik dan masukan dapat memacu untuk perbaikan kinerja masing-masing SKPD,” tutur Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus saat menjadi naraaumber dalam Seminar peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2017, dalam Seminar tersrbut, tema yang diangkat yakni  “Tantangan Media Massa di Era Digitalisasi”.
Bertempat di Vanda Gardenia Trawas Mojokerto, Wali Kota Mojokerto menjadi narasumber di hadapan puluhan rekan wartawan dari media cetak, radio, televisi, media online dan admin media sosial se-Mojokerto. Selain Wali Kota Mojokerto, turut hadir  Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur Ahmad Munir dan Ketua PWI Mojokerto Andung Achmad Kurniawan.
Lebih lanjut Mas’ud Yunus menuturkan bahwa pihaknya sangat suka dengan kritikan. “Terus terang saya ini tidak suka dipuji. Karena kalau dipuji saya khawatir cepat puas. Maka dari itu kritikan dari media itu sangat saya butuhkan sebagai masukan dan referensi saya untuk menentukan kebijakan di Kota Mojokerto,” jelasnya.
Keinginan  Wali Kota Mas’ud Yunus untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih dapat terwujud jika ada sinergi antara pihaknya dengan media. “Media massa ini rekan kerja saya. Sampaikan apapun kepada saya melalui media. Saya sangat banyak terbantu dalam hal pengawasan dari media massa,” lanjutnya.
Bahkan Mas’ud Yunus menyampaikan bahwa pihaknya ingin intensif bersinergi dengan rekan-rekan media. “Kalau perlu sebulan sekali ayo kita ngopi santai di Pasar Kliwon. Sambil sampaikan kritik dan masukan buat pemacu kinerja saya. Sebab PR saya masih banyak. Mengatasi banjir, pembangunan lingkar barat, merevitalisasi Pasar Tanjung, membangun sport center dan lain sebagainya,” serunya.
Sementara itu, Ahmad Munir, Ketua PWI Jawa Timur menuturkan bahwa media massa di Kota Mojokerto hendaknya bersyukur mempunyai Wali Kota yang sangat terbuka dengan media. “Tidak semua kepala daerah seperti ini. Sebab pemimpin seperti Pak Mas’ud ini sangat mendukung transparansi informasi,” tuturnya.
Dalam penyampaiannya, Munir juga menyinggung tentang keterbukaan informasi dari media sosial. “Admin media sosial hendaknya melihat lebih dalam sebelum melakukan share. Admin juga hendaknya menguasai kode etik jurnalistik. Minimal apapun yang diunduh memperhatikan etika yang ada,” jelasnya.
Heryana Dodik Murtono Kabag humas dan peotokol Pemkot Mojokerto menambahkan bahwa kegiatan itu dalam upaya menyatukan presepsi antara Wali kota dengan rekan media. Pasalnya dari berbagai presepsi yang muncul tidak mungkin untuk dijadikan sama.
“Kalau dipersatukan mungkin bisa, tapi kalau disamakan saya kira tidak bisa. Karena presepsi setiap orang itu pasti berbeda-beda,” ujar pria yang juga pemrakarsa kegiatan itu.
Usai seminar, seluruh peserta dari rekan wartawan dari media cetak, radio, televisi, media online dan admin media sosial berfoto dan makan bersama Wali Kota Mas’ud Yunus. [kar.adv]

Tags: