Wali Kota Mojokerto Ajak Dialog Lesehan Pedagang Loak di Rumdis

Wali Kota Mojokerto Ning Ita (kiri) saat berdialog sambil lesehan di Rumdis besama pedagang pasar loak yang akan di relokasi. [kariyadi/bhirawa]

(Beri Solusi Pasca Relokasi Pasar Prapanca)

Kota Mojokerto, Bhirawa
Kucuran APBN dari Kemenperindag atas pembangunan Pasar Prapanca di Kel Mentikan, Kec Prajurit Kulon, Kota Mojokerto mengharuskan para pedagang loak yang selama ini berjualan di Pasar Prapanca harus direlokasi ke Pasar Kliwon. Untuk mendapatkan solusi yang saling menguntungkan, Para pedagang meminta kepastian pasca relokasi kepada Wali Kota, Ika Puspitasari.
Ning Ita sapaan akrab Wali Kota Mojokerto ini dengan sigap merespon keresahan pedagang Pasar Prapanca dengan mengundang sejumlah pedagang ke Rumah Dinas, yang disebut sebagai Rumah Rakyat di Jl Hayam Wuruk 50 Kota Mojokerto.
Pertemuan itu berlangsung santai dan merakyat tanpa jarak. Yaitu dengan duduk lesehan bersama Ning Ita dan Wakil Wali Kota Cak Rizal dengan didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Ruby Hartoyo.
Dengan gamblang para pedagang menyampaikan segala kekhawatirannya jika kelak akan dipindah ke Pasar Kliwon kepada orang nomor satu di Pemkot Mojokerto ini. Sebagaimana disampikan Arif, salah seorang pedagang barang bekas di Pasar Prapanca. Ia menanyakan kejelasan terkait sifat pemindahan ke Pasar Kliwon.
”Ada beberapa pokok masalah yang menjadi kekhawatiran kami. Apakah pedagang dari Prapanca akan direlokasi atau memang akan ditetapkan di Pasar Kliwon?,” tanya Arif.
Menanggapi pertanyaan pedagang itu, Ning Ita menjelaskan, Pasar Prapanca adalah salah satu yang mendapat bantuan dari Kemenperindag. Sesuai dengan anggaran dana dari pusat, kios pasar sudah ditentukaan desainnya. Sehingga tidak cocok untuk pedagang loak.
Ning Ita menambahkan, kini Pemkot Mojokerto sedang berada dalam tahap penataan dan salah satu yang menjadi targetnya adalah pasar – pasar di Kota Mojokerto yang menjadi penopang ekonomi warga Kota Mojokerto.
”Saya ingin pasar itu bertema, yang namanya pasar kuliner berarti jual makanan saja. Satu lokasi pasar khusus untuk pedagang sejenis, karena masih dalam proses penataan maka para pedagang direlokasi terlebih dahulu. Begitu juga nanti di Pasar Kliwon, pedagang yang tidak sejenis akan dipindahkan dari Pasar Kliwon,” jelas Ning Ita.
Malam itu Ning Ita juga berjanji kepada para pedagang bila dalam waktu satu tahun para pedagang mengalami penurunan penghasilan, maka akan sesegera mungkin memindahkan para pedagang loak dan Pusat Dagang Sepeda (PDS) ke lokasi yang baru dan yang memadai untuk pasar loak dan PDS.
Menanggapi kekhawatiran para pedagang tentang menurunnya pendapatan jika direlokasi, Cak Rizal menyampaikan, pasar loak adalah pasar yang memiliki ciri khusus yang mana pasar-pasar lain para pedagang harus mempromosikan dagangannya tetapi pasar loak akan tetap didatangi para pembeli dimanapun tempatnya.
”Karena ini sifatnya hanya sementara mari kita berdoa, berharap dan ber-husnudhon, semoga semua berjalan dengan baik, dengan berjulan di Pasar Kliwon rezeki akan semakin lancar,” tambah Cak Rizal.
Dialog berakhir dengan baik, dengan kejelasan bahwa para pedagang loak tidak akan kembali ke Pasar Prapanca. Sementara Pemkot menyiapkan lokasi pasar loak yang baru jika para pedagang sepi penjualannya di Pasar Kliwon dalam jangka waktu satu tahun. Ning Ita menyebut lokasi baru itu di Jl Ketidur, Kel Surodinawan, Kec Prajuritkulon, Kota Mojokerto. [kar]

Tags: