Wali Kota Mojokerto Apresiasi Kinerja DPPKA

Wali kota Mas'ud Yunus menyerahkan tumpeng kepada Kepala DPPKA Agung Moeljono ketika buka bersama dan tasyakuran penghargaan WTP.n [kariyadi/bhirawa]

Wali kota Mas’ud Yunus menyerahkan tumpeng kepada Kepala DPPKA Agung Moeljono ketika buka bersama dan tasyakuran penghargaan WTP.n [kariyadi/bhirawa]

(Sukses Raih WTP Berbasis Akrual)
Kota Mojokerto, Bhirawa
Perolehan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap laporan keuangan Pemkot tahun 2015 mendapat apresiasi Wali Kota Mas’ud Yunus. Wali kota menilai  standar tinggi dengan sistem akrual sempat membuatnya khawatir opini WTP yang diperoleh tahun lalu bakal lepas.
Wali kota juga memberi apresiasi kepada seluruh karyawan Pemkot Mojokerto terutama Dinas Pendapatan Pengelolahan Keuangan dan Aset (DPPKA) yang sudah berjibaku mempertahankan opini WTP dari BPK. Apresiasi itu dikatakan Wali Kota Mas’ud Yunus ketika menghadiri tasyakuran dan buka bersama di Kantor DPPKA Kota Mojokerto.
”Pemda Banyuwangi yang lebih dulu menggunakan sistem akrual saja sempat turun  penilaiannya menjadi WDP (Wajar Dengan Pengecualian). Makanya saya memberikan apresiasi khusus atas opini WTP yang kita terima ini,” lontar wali kota dihadapan jajaran pegawai DPPKA dan tamu undangan lainnya.
Orang nomor satu di lingkup Pemkot Mojokerto ini juga menyebutkan, penilaian laporan keuangan pemerintah daerah berbasis sistem akrual ini termasuk proses panjang. Banyak pihak yang bekerja keras baik secara kinerja maupun administrasi.         Wali kota memaparkan, tahun depan ada wacana pemeriksaan keuangan pemerintah daerah melibatkan akuntan publik. Namun, peran dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) masih dilibatkan pula.
Kepala DPPKA Kota Mojokerto, Agung Moeljono, menyambut positif apresiasi yang diberikan wali kota, jajaran DPPKA bekerja keras dengan standar penilaian berbasis akrual yang diterapkan BPK.
”Pencapaian opini WTP ini adalah hasil kerja keras bersama. Standar penilaian BPK dengan sistem akrual ini memang sempat menjadi momok pemerintah daerah lainnya. Dan kita juga belajar ke daerah lain yang terlebih dahulu menjalani sistem akrual,” tandas Agung Moeljono.
Menurutnya ke depan, Pemkot Mojokerto harus harus mempersiapkan diri jauh-jauh hari sebelum penilaian dilangsungkan agar hasil lebih maksimal.
”Perlu kerjasama dan kerja keras seluruh SKPD. Kita semua harus memiliki tekad yang sama untuk kembali meraih opini WTP tahun depan,” pungkas Agung Moeljono. [kar]

Tags: