Wali Kota Mojokerto Berharap HIV/AIDS ‘Zero New Infection’

Wali kota Mojokerto H Mas'ud Yunus memipin rakor penanganan HIV / Aids di aula Dinas kesehatan.(kariyadi/bhirawa).

Wali kota Mojokerto H Mas’ud Yunus memipin rakor penanganan HIV / Aids di aula Dinas kesehatan.(kariyadi/bhirawa).

Kota Mojokerto, Bhirawa.
Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus melontarkan harapan yang positif terhadap penyebaran HIV/Aids di Kota Mojokerto. Orang nomer satu di Pemkot Mojokerto ini menyampaikan hal itu ketika membuka acara monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengendalian HIV AIDS di Kota Mojokerto.
Acara berlangsung di aula Dinas Kesehatan Kota Mojokerto itu juga dihadiri  Asisten I Sekdakot, Kepala SKPD serta pengurus dan anggota tim Komisi Penanggulangan HIV AIDS (KPA) se-Kota Mojokerto. Instansi terkait dan pegiat HIV/Aids juga terlibat dalam kegiatan yang berlangsung selama satu hari itu.
Kegiatan yang dipimpin Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto Christiana Indah Wahyu itu,  bertujuan untuk meningkatkan penanggulangan HIV AIDS dan infeksi menular seksual yang berhasil dan ber daya guna dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Berupaya untuk menurunkan kasus HIV AIDS serendah mungkin dalam hal ini zero new infection, diharapkan pada tahun berikutnya tidak ada lagi tambahan infeksi karena HIV.
Wali Kota Mas’ud Yunus  menjelaskan,  masalah HIV / AIDS merupakan masalah yang sangat serius. Karena masalah ini menyangkut masa depan bangsa Indonesia. “Karena itu, upaya yang harus kita lakukan adalah dengan pencegahan. Bagaimana upaya kita yang signifikan bisa mencegah penularan HIV AIDS ini,” tuturnya.
Wali kota menambahkan, bahwa penyakit HIV AIDS ini sudah ada sejak zaman Nabi Luth. Umat Nabi Luth adalah suatu umat yang penyalahgunaan seksualnya sangat tinggi sehingga dikutuk oleh Tuhan. Dan salah satu kutukannya adalah berupa penyakit HIV AIDS ini.
“Jadi HIV AIDS ini ada kaitannya dengan masalah moral. Adanya seks bebas itu juga berangkat dari moral. Narkoba sebagai pintu penularan itu juga tentang moral. Kalau moral dari masyarakat kita baik, insya Allah sedikit demi sedikit penularan HIV AIDS bisa kita turunkan angkanya,” urai Walikota.
Karena itu wali kota berharap kepada seluruh instansi, SKPD dan lembaga harus bersinergi bersama-sama menyatakan perang terhadap penularan HIV AIDS ini. “Kita harus membangun kebersamaan, membangun semangat gotong royong menanggulangi masalah ini. Utamanya kepada mereka yang berisiko tinggi,” harap wali kota.
Wali kota juga menyinggung tentang pelayanan warga kota yang terkena HIV AIDS. “Kita telah berusaha untuk mewujudkan Kota Mojokerto sebagai service city atau kota pelayanan. Kita harus bisa melayani seluruh kebutuhan warga kota. Termasuk kebutuhan dari warga kota yang terkena HIV AIDS harus mendapatkan pelayanan yang baik agar mereka bisa mempunyai daya tahan hidup,” urainya.
Christiana Indah Wahyu berharap peran serta seluruh SKPD untuk menangani penyebaran HIV/Aids. “Persoalan. HIV/Aids ini menjadi tanggungjawab semua pihak. Harus bekerja sam dan sinergi untuk mengatasi persoalan HIV/Aids ini,” pungkas indah Wahyu. [kar.adv]

Tags: