Wali Kota Mojokerto Canangkan Kampung KB di Kel.Blooto

Kampung KB. [kariyadi/bhirawa]

(Pilih Lingkungan dengan Partisipasi KB Rendah)
Kota Mojokerto, Bhirawa
Wali Kota Mojokerto, Mas’ud Yunus mencanangkan Kampung Keluarga Berencana (KB), Rabu (25/10). Dipilihnya lingkungan Trenggilis, Kel Blooto, Kec Prajuritkulon sebagai kampung KB karena partisipasi masyarakat dalam ikut KB masih rendah serta angka pernikahan dibawa umur relatif masih tinggi. ,
”Dengan dijadikannya kampung ini sebagai kampung KB akan bisa meningkatkan partisipasi warga dalam ikut KB. Dan juga bisa menekan angka pernikahan dibawa umur,” ujar Moh Ali Imron Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan (Dinas PP, PA dan KB) saat mendampingi wali kota.
Imron menambahkan, pencanangan Kampung KB kali ini merupakan pencanangan Kampung KB yang kedua.
Setelah Kec Magersari di Randegan dengan tipe dan daerah sama dengan Lingkungan Trenggilis ini. Tahun depan targetnya di Kecamatan Kranggan harus ada Kampung KB juga,” tandas pejabat alumnus STPDN ini.
Sementara itu, Wali Kota Mas’ud Yunus berharap, dengan adanya pencanangan Kampung KB, program KB di Lingkungan Trenggilis khususnya dan Kel Blooto bisa maksimal seperti yang diharapkan bersama. Kota Mojokerto sebagai kota padat penduduk sehingga perlu diatur dari beberapa hal. Termasuk diantaranya persoalan kependudukan.
”Dengan menunda usia pernikahan, mengatur jarak pernikahan, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan moral bisa menjadi lebih baik. Ini yang digarap di Kampung KB, harapannya rasio angka kelahiran bisa menurun sehingga jumlah penduduk bisa terkendali,” pesan Wali Koa.
Masih, kata wali kota, penunjukan Kampung KB yang diarahkan kampung yang targetnya masih rendah. Mulai dari peserta KB MOW (Metode Operasi Wanita) rendah dan usia pernikahan dini tinggi. Sehingga diharapkan akan terjadi perbaikan setelah ditunjuk sebagai Kampung KB.
”Sekarang, satu kecamatan minimal ada satu Kampung KB. Kita aktifikan disini untuk dikembangkan se-Kec Prajuritkulon. Persoalan penduduk, rasio kelahiran Kota Mojokerto sudah dibawah Jatim, namun angka pernikahan dini masih tinggi,” pungkas orang nomor satu di Kota Mojokerto ini
Dalam pencanangan Kampung KB tersebut, turut hadir Forpimda Kota Mojokerto, perwakilan dari Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jatim dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DP2KBP2) Kab Mojokerto. [kar]

Tags: