Wali Kota Mojokerto Gelar Kenduri Nasi di Layah

Kenduri Nasi di LayahKota Mojokerto, Bhirawa
Gebrakan Wali Kota Mojokerto, H Mas’ud Yunus memadukan budaya lokal dan hari besar keagamaan patut dipresiasi. Kepala daerah dengan latar belakang orang ulama ini menggelar kegiatan yang memadukan dua unsur itu. Yakni makan 2015 nasi kuning diatas layah atau cobek yang merupakan tradisi lokal dipadukan dengan peringatan Maulud Nabi Muihammad SAW.
Meskipun Kota Mojokerto minim sumber daya alam, tetapi dimata Wali Kota Mas’ud Yunus masih ada yang bisa dioptimalkan untuk mengangkat potensi daerah. ”Bagaimana wilayah yang hanya terdiri dari dua kecamatan ini dapat menarik wisatawan. Salah satunya dengan kenduri ini,” teang Kabag Humas dan Protokol Pemkot Mojokerto, Rabu (14/1) kemarin. Acara dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1436 Hijriyah ini akan diadakan Hari Minggu 18 Januari 2015 nanti.
”Jam 08.00 WIB sampai dengan selesai, peserta dari warga masyarakat, SKPD dan Sekolah berbondong-bondong ke Lapangan Surodinawan untuk mengikuti acara ini. Dengan membawa asahan yang ditempatkan di layah. Masing-masing kelompok membawa 4 layah berisi nasi kuning atau nasi gurih yang seluruhnya akan berjumlah 2015 layah,” tambah alumnus STPDN ini.
Menurut Dodik, layah bukan saja piranti dapur yang digunakan untuk membuat sambal. Tapi jaman dahulu, layah juga dipakai untuk tempat makan bersama-sama. Sehingga suasana kebersamaan, guyub rukun dapat terjalin ketika makan dalam satu layah. ”Walikota berharap dengan acara Kenduri Maulid dengan 2015 layah ini, dapat membuat masyarakat Kota Mojokerto lebih guyub rukun membangun Kota Mojokerto bersama-sama,” tandas Dodik.
Ditemui terpisah, Wali Kota Mas’ud Yunus memaparkan, acara Bancakan Maulid dengan layah ini merupakan budaya Islam nusantara yang sudah ada sejak jaman dahulu. ”Saya ingin menghidupkan budaya Islam nusantara di Kota Mojokerto. Siapa lagi yang melestarikan budaya Islam nusantara kalau tak dimulai dari kita sendiri. Saya harap acara ini nantinya juga menjadi acara tahunan yang menarik wisatawan ke Kota Mojokerto,” jelas wali kota.
Kegiatan kenduri itu bakal dihadiri lebih dari 7 ribu orang dengan memakai baju warna oranye atau putih. Terdiri dari Forpimda Mojokerto, Jamaah Al Ummahat, FKMT, Kepala Sekolah, pelajar, SKPD, RT, RW, organisasi islam dan Masyarakat se-Kota Mojokerto.
Masyarakat umum juga bisa langsung datang untuk memeriahkan. Karena pada acara ini juga diadakan kegiatan donor darah. Dan setiap pendonor berkesempatan untuk mendapatkan ratusan doorprice. ”Peserta dan undangan yang datang juga saya wajibkan membawa tas plastik atau kresek untuk tempat sampah. Ini penting. Karena saya ingin nanti setelah acara, masing-masing peserta punya tanggung jawab dalam kebersihan lingkungan,” terangnya. [kar]

Tags: