Wali Kota Mojokerto Makan Sate Bareng Rakyat

Wali Kota Mojokerto H Mas'ud Yunus melihat stand bakar sate di Alun-alun Kota Mojokerto, Kamis (24/9) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

Wali Kota Mojokerto H Mas’ud Yunus melihat stand bakar sate di Alun-alun Kota Mojokerto, Kamis (24/9) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

Pemkot Mojokerto, Bhirawa
Festival sate menyambut Hari Raya Iduladha 1436 Hijriyah kembali digelar Pemkot Mojokerto.
Disporabudpar Kota Mojokerto yang membesut helatan bertajuk ‘Pesta Gizi 2015 Tusuk Sate’ yang digelar di Alun-alun Kota Mojokerto, Kamis, (24/9) kemarin. Kemasan yang diusung lebih apik dibanding festival serupa tahun 2014 kemarin.
”Ada beberapa hal baru dan lebih menarik dari festival sate tahun ini. Untuk performance seperti yang ditampilkan terlihat lebih baik,” kata Kepala Disporabudpar Kota Mojokerto, Wiwit Febrianto kemarin.
Angka 2015 diambil dari tahu penyelenggaraan. Dengan peserta yang diperkirakan lebih dari 200 regu, jumlah sate yang difestivalkan tak kurang dari 2015 tusuk. Setiap regu digawangi tiga sampai tujuh orang yang wajib menyajikan sepuluh tusuk sate.
”Setiap regu menyajikan 10 tusuk sate daging sapi yang yang sudah dilumuri bumbu diatas panggangan berbentuk ranjang arang api. Ribuan tusuk sate akan dibakar secara massal tepat pukul 14:00 WIB. Peserta yang membawa sate lebih dari jumlah yang dilombakan, bisa dibakar kemudian,” ulas Wiwit.
Menurut Wiwit, jika tahun lalu tak ada kategori peserta, kali ini peserta dibagi tiga kategori. Yakni kategori SKPD, kategori siswa dan guru serta kategori organisasi dan umum. Tim juri yang diturunkan juga terbagi di tiga kategori.
”Misi diusung dalam pesta gizi ini, selain untuk syiar Islam, juga bagian dari upaya pengembangan wisata kuliner,” tukas Wiwit.
Wali Kota Mojokerto, Mas’ud Yunus, menetapkan pesta gizi ribuan tusuk sate sebagai agenda tahunan Pemkot Mojokerto. Ini setelah orang nomor wahid di kota dengan dua kecamatan ini melihat animo peserta dan pengunjung pada helatan berlabel ‘Pesta Gizi dan Makan Sate’.; ”Bersama ini sekaligus bentuk sharing kesejahteraan, antara warga yang kurang beruntung dengan mereka yang memiliki rejeki lebih,” kata Wali kota
Secara spontan, Mas’ud Yunus menyatakan apresiasinya. ”Lomba ini sangat positif. Dan Insya Allah akan kita agendakan digelar setiap tahun di Hari Raya Idulaadha. Saya ingin masyarakat Kota Mojokerto betul-betul menikmati pesta gizi ini,” cetusnya usai berkeliling melihat seluruh stand bakar sate. [kar]

Tags: