Wali Kota Mojokerto Optimis Dua Minggu Bisa Turunkan Status Zona Merah

Tampak dalam foto Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari sedang menyambut kedatangan Kapolda Jatim, saat meninjau lokasi onservasi pasien covid-19 di Rusunawa. Jln cinde Kota mojokerto

Kota Mojokerto. Bhirawa
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, optimistis dalam dua minggu Kota Mojokerto, bakal turun status dari Merah menjadi Hijau.
.
Hal ini karena Pemkot telah menerapkan jurus andalannya yakni mengkombinasikan cara Medis dàn Herbal. untuk memutus mata rantai penyebaran virus covid-19. Yakni melakukan Rapid Test warga secara massal maupun door to door . Menyemprot disinfektan secara berkala, menyediakan tempat cuci tangan di seluruh area publik. Disamping memberikan Ramuan Probiotik Herbàl.

Untuk itu kami menargetkan dalam waktu 2 minggu Kota Mojokerto bakal turun status, masuk dalam zona hijau. Hal ini, disampaikannya secara langsung Walikota kepada Kapolda Jatim Irjen Pol Mohammad Fadil Imran, saat meninjau lokasi observasi di Rusunawa Cinde, Jumat kemarin.

Lebih lanjut Wanita Pertama yàng jabat Walikota Kota Mojokerto ini, menambahkàn, meski Pemerintah Kota Mojokerto saat ini telah masuk peringkat ke enam di Jawa Timur yang dinyatakan sebagai daerah zona merah. Karena saat ini, zona merah di Jawa Timur tinggal menyisakan enam daerah. Yakni, Sidoarjo, Surabaya, Gresik, Bojonegoro, Kabupaten dan Kota Mojokerto.

Namun kami yakin, dapat menurunkan angka pasien terkonfirmasi serta mampu meningkatkan angka kesembuhan pasien positif. Pasalnya, selama ini pasien terkonfirmasi positif di Kota Mojokerto banyak didominasi dari kasus konfirmasi tanpa gejala. Dimana, dari hasil rapid test yang menunjukkan reaktif, para pasien tersebut harus menjalani swab test sebanyak dua kali atau lebih.

Setelah adanya perubahan aturan dari Kementerian Kesehatan, kami yakin angka kesembuhan pasien terkonfirmasi akan meningkat dengan pesat. Karena selama ini, kasus konfirmasi tanpa gejala itu merupakan orang yang sehat secara klinis. Namun harus menjalani swab test sampai dua kali berturut-turut dengan hasil negatif, baru dinyatakan bersih dari Covid-19. Padahal, menunggu hasil dengan jarak pengulangan tes selanjutnya itu butuh waktu,” jelas Ning Ita sapaan akrab Walikota ini.

Sementara itu pantauan di lapangan, Pada kunjungan Kapolda Jatim Irjen Pol Mohammad Fadil Imran, juga menyempatkan menyapa pasien di Rusunawa Cinde melalui video call untuk memberikan motivasi agar tidak menyerah dalam melawan Covid-19. Tidak hanya itu, ia juga memberikan semangat kepada petugas medis yang menjadi garda depan dalam menghadapi virus korona. “Tetap jaga kesehatan, mari kita lawan Covid bersama-sama” pesannya.

Sedangkan dari data terbaru kasus Covid-19 di Kota Mojokerto tanggal 17 Juli 2020, untuk Orang Dalam Resiko (ODR) menjadi 6.093 orang, Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 802 orang, Orang Tanpa Gejala (OTG) 165 orang. Dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 19 orang. Untuk jumlah PDP yang meninggal hingga saat ini berjumlah 10 orang. Sedangkan kasus pasien terkonfirmasi, bertambah menjadi 160 orang, 74 orang di antaranya dinyatakan sembuh, 6 orang meninggal dan 22 masih dirawat. (min)

Tags: