Wali Kota Mojokerto Optimis Proyek Sesuai Target

Wali Kota Mojokerto, Masud Yunus

Wali Kota Mojokerto, Masud Yunus

Kota Mojokerto, Bhirawa
Wali Kota Mojokerto Masud Yunus menyatakan optimis salah satu proyek prestisius yang dibangun bakal selesai sesuai jadwal. Langkah dilakukan dengan menyatukan Satuan Kerja (Satker) untuk bekerja sama. Satu proyek yang bakal rampung sesuai jadwal itu yakni Gedung Graha Mojokerto Service City (GMSC).
”Pembangunan GMSC sudah kelihatan wujudnya. Tapi jangan salah, proyek itu hanya sampai rangkanya saja. Tahun depan dianggarkan pembangunan finishing tahun depan sekaligus isinya,” cetus wali kota, Senin (29/8) kemarin.
Orang nomer satu di pemkot ini berharap proyek rampung pertengahan tahun depan. Diharapkan selesai pertengahan tahun depan dan bisa dioperasionalkan. Pemkot Mojokerto menggelontor anggaran Rp29,99 miliar untuk membangun gedung megah GMSC.
Kabag Humas dan Protokol Pemkot Mojokerto, Heryana Dodik Murtono menjelaskan, gedung yang dibangun dengan pola pembangunan tahun jamak itu, menyatukan seluruh tempat layanan masyarakat.
”Pelayanan yang akan dibuka adalah Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KP2T), Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil), Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoprindag), Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA). Hampir semua SKPD ini membuka pos layanan di gedung itu, kecuali KP2T,” katanya.
Dodik mengatakan, proses pelayanan masyarakat di Kota Mojokerto nantinya bakal terpusat di satu lokasi. Selama ini proses layanan pada masyarakat tak bisa maksimal karena lokasi yang terpisah-pisah. Makanya, dengan GMSC ini, semua layanan akan terpusat di satu gedung itu saja.
Pembangunan yang dimenangkan PT Mustika Zidane Karya dengan nilai Rp29,99 miliar, ditargetkan rampung akhir tahun ini. Gedung GMSC menempati lahan seluas sekira dua ha. Nantinya, gedung ini dibangun tiga lantai dengan komposisi lantai satu untuk parkir basement, lantai dua untuk stan UMKM dan lantai tiga digunakan untuk kantor pelayanan.
”Untuk lantai dua, ada sekira 50 stan yang disediakan untuk produk-produk UMKM. Stan-stan ini tak disewakan tapi digunakan para pengusaha untuk berjualan produk mereka. Adapun gedung lantai tiga adalah titik vital pelayanan publik, karena nanti beberapa SKPD akan membuka pos layanan di sana,”tandasnya. [kar]

Tags: