Wali Kota Mojokerto Perintahkan Proyek Gagal Dana Kelurahan Dilelang Ulang

Ika Puspitasari

Mojokerto, Bhirawa
Dalam Tahun anggaran 2020 ini, sebanyak 18 kelurahan di Kota Mojokerto kembali mendapatkan dana kelurahan yang akan dilelang ulang. Di tahun kedua ini, Wali Kota Ika Puspitasari menargetkan agar bisa terserap maksimal dan tidak ada lagi proyek yang gagal serap.
Wali Kota Ika Puspitasari mengungkapkan, saat ini pemkot tengah melakukan pendataan terhadap proyek-proyek yang akan digarap melalui dana kelurahan.
Berbeda dengan tahap perdana yang baru diturunkan di pertengahan tahun anggaran, kali ini dia menyebutkan bisa dilaksanakan lebih awal. “Kita siapkan sejak sekarang. Sehingga nanti di Januari akhir sudah bisa mulai proses lelang,” terangnya.
Dia menyebutkan, tahun ini pihaknya tetap menerjunkan tim pendamping. Khususnya dalam proses perencanaan proyek. Dengan demikian, proses lelang bisa dilakukan secara early tender. “Jadi belajar pengalaman dari 2019, kita berbenah untuk 2020,” terangnya.
Tahun ini, Kota Mojokerto kembali mendapatkan kucuran dana kelurahan melalui Dana Alokasi Umum (DAU) tambahan sebesar Rp6,3 miliar. Dengan demikian, 18 kelurahan masing-masing mendapatkan jatah sekitar Rp350 juta.
Tak hanya suntikan dari pusat, kelurahan juga digelontor dari pemkot sebesar Rp5 persen dari APBD. Jumlahnya pun jauh lebih besar, berkisar Rp55 miliar.
Ning Ita, sapaan akrab wali kota, dana jumbo tersebut ditargetkan bisa terserap secara maksimal untuk 2020 ini. Diakuinya jika pada tahun anggaran sebelumnya belum bisa berjalan optimal. Bahkan, beberapa di antaranya gagal terealisasi.
Dia mengaku belum bisa merinci karena masih dilakukan inventarisir. Meski demikian, orang nomor satu di lingkup pemkot ini menyebut, paket yang gagal pada 2019 lalu akan kembali dilakukan dianggarkan ulang di tahun ini.
“Yang gagal-gagal kita inventarisir dulu. Yang memang perencanaannya sudah siap, jika dimungkinkan itu nanti bisa kita kerjakan di P-APBD (2020),” tandasnya.
Dengan demikian, diharapkan tidak ada perencanaan proyek yang terlewati. Meski demikian, hal itu juga tetap mempertimbangkan kesiapan dari masing-masing kelurahan. Karena beban pekerjaan di masing-masing kelurahan berbeda.
“Jadi dilihat dulu yang 2020 ini bebannya berapa, apakah masih dimungkinkan untuk ditambah lagi,” imbuhnya. Ning Ita menambahkan, pihaknya optimistis jika target 100 persen bisa terpenuhi. Berkaca pada 2019 lalu, dana kelurahan enam kelurahan di Kecamatan Kranggan bisa terserap sepenuhnya.
“Se-Kecamatan Kranggan 100 persen tidak ada yang putus kontrak, bisa final. Itu juga yang kita harapkan di tahun ini,” pungkasnya. [kar]

Tags: