Wali Kota Mojokerto Semangati Karyawan DPUPR

Wali Kota Mas’ud Yunus saat melakukan Sidak ke Kantor DPUPR Kota Mojokerto, Senin (3/7). [kariyadi/bhirawa]

(Kadis Ditahan KPK)
Kota Mojokerto, Bhirawa
Wali Kota Mojokerto Mas’ud Yunus memanfaatkan moment  Sidak hari pertama pasca libur Lebaran, Senin (3/7) kemarin untuk memotifasi karyawan DPUPR.
”Mereka harus tetap semangat, pasca OTT Kepala DPUPR KPK, saya memotifasi mereka, ” terang Wali kota disela-sela sidak ke kantor DPUPR kemarin.
Dihadapan seluruh karyawan, wali kota berpesan agar semua pekerjaan tetap jalan. Termasuk diantaranya lelang proyek fisik yang ada di DPUPR. Saat ini, belasan proyek fisik di lingkup Kota Mojokerto masuk di meja pelelangan. Hanya saja, proyek yang berada di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) itu terbilang tanpa Pengguna Anggaran (PA) lantaran Kadis PUPR, Wiwiet Febriyanto masih tersangkut kasus oleh KPK beberapa waktu lalu.
Ramainya pelelangan di lingkup Kota itu tampak di Lembaga Pelelangan Secara Elektronik (LPSE) Kota Mojokerto. Tak kurang dari belasan proyek sudah ditawarkan dalam ‘meja pelelangan elektronik’ itu. Bahkan, di awal Juli ini diantaranya bakal sudah ditutup masa pendaftaran lelangnya.
Beberapa proyek yang sudah mendekati masa penutupan pendaftaran diantaranya: proyek peningkatkan Jl Pulokulon Makam senilai Rp1,4 miliar, proyek peningkatan jalan Prajurit Kulon Blooto (lanjutan) senilai Rp1,4 miliar, proyek pembangunan jalan LC Meri Jayanegara senilai Rp6,5 miliar, proyek pemeliharaan Jl Pahlawan Rp2,7 miliar, dan lainnya.
”Paket proyek yang diusung Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR seluruhnya telah mendekati masa akhir pendaftaran,” ujar Nara, Sekretaris DPUPR saat mendampingi wali kota.
Status Kadis PUPR sendiri sampai kini belum jelas. Pemkot sendiri belum menentukan status kepegawaian dan jabatan yang melekat pada Kadis PUPR, Wiwiet Febriyanto. ”Masih dalam pembahasan di Baperjakat, dalam waktu dekat ini wali kota akan segera menunjuk Plt,” ungkap Choirul Anwar, Kabag Humas dan Protokol Sekdakot Mojokerto yang juga ikut mendampingi Sidak.
Menurut informasi, ada sejumlah nama yang mencuat bakal diusulkan mengisi jabatan Kadis PUPR. Nama itu berlatar belakang pejabat teknis atau pejabat yang pernah menduduki jabatan kadis PUPR sebelumnya. Hanya saja, sampai kini, pejabat tersebut masih belum ditunjuk secara resmi.
Untuk diketahui, Kadis PUPR, Wiwiet Febriyanto bersama tiga pimpinan DPRD Kota Mojokerto, Purnomo, Umar Faruq, dan Abdullah Fanani terkena OTT KPK, Jumat (17/6) silam. Ketiga dijadikan tersangka dalam dugaan kasus suap senilai Rp470 juta. [kar]

Tags: