Wali Kota Mojokerto Sidak Mamin Berbahaya

Wawali Suyitno (baju putih) bersama Kapolresta Mojokerto melihat hasil laboratorium kandungan Mamin dalam Sidak, Rabu (8/6) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

Wawali Suyitno (baju putih) bersama Kapolresta Mojokerto melihat hasil laboratorium kandungan Mamin dalam Sidak, Rabu (8/6) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

Kota Mojokerto, Bhirawa
Untuk memastikan kandungan makanan dan minuman (Mamin) berbahaya, Pemkot Mojokerto Sidak ke sejumlah toko dan pasar tradisional, Rabu. (8/6) kemarin. Rombongan yang dipimpin Wali Kota Mas’ud Yunus dan Wawali Suyitno itu juga memantau stabilitas harga Sembako dan ketercukupan stock saat Ramadan dan Lebaran mendatang.
Dalam Sidak kemarin rombongan Wakil Wali Kota, Suyitno bersama tim tenaga laboratorium Dinas Kesehatan mendatangi tiga toko Mamin terbesar di Kota Mojokerto. Diantaranya Sanrio, Super indo dan Carefour.  Di ketiga lokasi itu, Suyitno melakukan uji laboratorium langsung terhadap Mamin yang dijual yang mencurigakan. Di Sanrio, Wawali menguji minuman kemasan sejenis jelly yang memiliki warna mencolok.
”Hasil tes yang dilakukan Dinkes minuman Jelly ini pewarnanya tak berbahaya, aman dikonsumsi masyarakat,” ujar Suyitno didampingi Sekdako, Kapolresta, Kadinkes dan Kabag Humas dan Protokol.
Sedangkan di lokasi kedua dan ketiga, makanan yang diuji yakni pentol curah yang terlihat keras, serta ikan asin yang dipajang secara terbuka. Melalui alat laboratorium yang dibawa tim, bisa diketahui apakah makanan tersebut mengandung formalin atau bahan pengawet sejenis lainnya.
”Semuanya negatif, tak ada kandungan yang berbahaya pada makanan yang dijual. Seandainya ada makanan yang mengandung bahan berbahaya, Pak Kapolresta nanti yang akan turun,” ujar Wawali sambil melirik AKBP Nyoman Budiharja, Kapolres Mojokerto Kota yang berada persis disebelahnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mojokerto, Christiana Indah Wahyu menambahkan, selain kandungan makanan, tim juga melakukan pengecekan masa kedaluarsa produk serta kemasannya.
”Ada beberapa produk kemasan yang kita bawa, ada yang masa kedaluarasnya habis dan ada juga yang kemasannya penyot,”  tandas Kadinkes.
Untuk ropmbongan yang melakukan Sidak ke Pasar Tanjung Anyar Kota Mojokerto dilakukanuntuk mengecek harga kebutuhan pokok saat Bulan Puasa. Dari hasil Sidak ke pasar tradisional itu terpantau kenaikan yang paling menonjol terjadi pada pada harga gula. ”Saat ini pedagang di pasar menjual Rp15.500 per kilogram. Kenaikan harga gula pasir di Kota Mojokerto terjadi sejak sekitar sebulan sebelum Ramadan,” ungkap Wali Kota Mas’ud Yunus.
Untuk harga daging sapi yang sempat naik Rp120 ribu per kilogram, namun kini turun menjadi Rp110 ribu per kilogram. Begitu pula harga beras dan minyak goreng yang stabil di harga Rp9 ribu dan Rp11.500 per kilogram. Harga bumbu dapur turun drastis, bawang merah kini Rp20 ribu per kilogram bawang putih Rp25 ribu per kilogram dan cabe rawit Rp17 ribu per kilogram. [kar]

Tags: