Wali Kota Mojokerto Tandatangani Komitmen Pemberantasan Korupsi

Kota Mojokerto, Bhirawa
Wali Kota Mojokerto, Mas’ud Yunus menghadiri Rapat Koordinasi dan Penandatanganan Komitmen Bersama Program Pemberantasan Korupsi Terintegrasi yang diselenggarakan di Gedung Negara Grahadi, Jl Gubernur Suryo, Surabaya, Rabu (7/3) kemarin.
Kegiatan yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini dihadiri Gubernur Jatim Soekarwo, pimpinan KPK Laode M Syarief, Sekretaris Irjen Kemendagri Ir Sutejo MM, Deputi BPKP Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Gatot Darmasto, Direktur Pengembangan Iklim Usaha dan Kerjasama Internasional LKPP Gusmelinda Rahmi, Koordinator Korsupgah Asep Rahmat Suwandi, Sekdaprov Jatim, serta 38 kepala daerah kabupaten/kota di Jatim.
Di acara ini, Gubernur Jatim Soekarwo dan sejumlah kepala daerah di Jatim menandatangani Sembilan Komitmen Bersama Program Pemberantasan Korupsi Terintegrasi, diantaranya, Melaksanakan proses perencanaan dan penganggaran yang mengakomodir kepentingan publik bebas intervensi pihak luar melalui implementasi e-pIaning dan e-budgeting. Melaksanakan Pengadaan Barang dan Jasa berbasis elektronik secara mandiri dan penggunaan e-procurement. Melaksanakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan proses penerbitan perizinan pengelolaan sumber daya alam yang terbuka. Tata kelola Dana Desa yang efektif dan akuntabel. Penguatan Aparat Pengawasan internal Pemerintah sebagai bagian dari implementasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;
Memperkuat sistem integritas pemerintahan melalui pengendalian gratifikasi dan LHKPN. Membangun sinergitas dan partisipasi seluruh komponen masyarakat terhadap penguatan tata kelola pemerintahan. Melaksanakan perbaikan pengelolaan sumber daya manusia dan penerapan Tambahan Penghasilan Pegawai; dan Melaksanakan perbaikan manajemen aset daerah dan optimalisasi Pendapatan Asli Daerah dengan didukung sistem, prosedur, dan aplikasi yang transparan dan akuntabel.
Pimpinan KPK, Laode Muhammad Syarif mengatakan, apa yang tertuang di dalam pernyataan komitmen bersama itu merupakan hal-hal yang menurut KPK rawan korupsi. ”Area yang ingin kami hilangkan itu terdiri dari pengadaan barang dan jasa, perizinan, pengelolaan anggaran keuangan, dan peningkatan kualitas pengawas internal pemerintah. Capaian Jatimu lebih bagus dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Walaupun, ada beberapa yang tersangkut (kasus korupsi), diharapkan itu tidak terjadi lagi,” katanya.
Gubernur Soekarwo mengatakan secara sistem yaitu melalui E-Budgeting pencegahan itu sudah luar biasa. Namun, masalah utama dalam beberapa kasus yang terjadi adalah integritas. ”Integritas memang menjadi permasalahan serius, kita akan mencari cara yang terbaik untuk mendeteksi integritas,” kata Pakde Karwo.
Sementara itu, Wali Kota Mojokerto, Mas’ud Yunus mengatakan, akan melaksanakan komitmen bersama program pemberantasan korupsi terintegrasi. ”Pemkot akan melaksanakan sistem penganggaran melalui e-budgeting. Sedangkan terkait pembinaan personil dengan menumbuhkan dan menerapkan budaya integritas yang dilakukan mulai dari pimpinan, hingga staf yang ada di bawahnya,” ungkapnya. [kar]

Tags: