Wali Kota Mojokerto Targetkan Warga Kurang Mampu Jadi Pengusaha

Wali kota Mas'ud Yunus didampingi Kadinsos Sri Mujiwati menyerahkan bantuan kartu non tunai. (kariyadi/bhirawa).

Wali kota Mas’ud Yunus didampingi Kadinsos Sri Mujiwati menyerahkan bantuan kartu non tunai. (kariyadi/bhirawa).

(Lounching Kartu PKH Non Tunai)
Kota Mojokerto, Bhirawa
Motivasi menarik dilontarkan Wali kota Mojokerto Mas’ud Yunus saat melounching kartu merah putih non tunai kepada penerima Program Keluarga Harapan yang digelar Dinas Sosial setempat, Selasa (15/11) kemarin. Di hadapan ratusan warga penerima PKH yang memadati halaman kantor kelurahan Kedundung, Wali kota berharap warga penerima PKH bisa mengelolah bantuan dan sukses menjadi pengusaha.
“Dengan bantuan ini bisa melepaskan warga dari jeratan rentenir bank tithil. Dan saya berharap penerima bantuan ini juga bisa mengelolah bantuan sehingga bisa menjadi pengusaha, ” ujar Wali kota disambut aplaus warga penerima bantuan.
Agar bisa menjadi Pengusaha Wali Kota mengajak Penerima PKH Giat Menabung. Untuk itu penerimaan bantuan PKH di Kota Mojokerto diserahkan dalam bentuk non tunai. “Pencairan dana triwulan ketiga ini diberikan non tunai. Supaya masyarakat penerima bantuan mengenal bank dan menabung. Sekaligus mengajari mereka mengelolah uang, dan kelak bisa menjadi pengusaha,” tambah Wali Kota.
Sementara itu Sri Mudjiwati, Kepala Dinsos Kota Mojokerto, mengatakan, penerima bantuan PKH adalah kelompok warga miskin yang terkecil, yang mempunyai harapan, karena punya anak sebagai generasi penerus. “Karena itu, secara otomatis mereka juga sebagai penerima Raskin atau rastra, Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan mereka juga mendapat bantuan bedah rumah”, timpal Mudjiwati yang kemarin turut mendampingi Wali Kota.
Wali Kota Mojokerto juga mengajak penerima PKH untuk hidup hemat dan giat menabung. “Jadi bagaimana para PKH itu bisa memanage uang bantuan ini untuk hal-hal yang tidak hanya konsumtif tapi produktif. Adanya bantuan non tunai ini, seluruh PKH bisa bersinergi di dalam melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi melalui KUBE (kelompok usaha bersama) tersebut,” ujar wali kota.
Selain itu kata Walikota, penerima PKH diharapkan mau berkarya untuk menjadi pengusaha, karena Pemkot juga menyediakan berbagai pelatihan ketrampilan untuk penerima PKH. Targetnya setelah tidak jadi penerima, mereka sudah mempunyai usaha yang menghasilkan.
Dalan acra penyerahan bantuan sosial non tunai kemarin digelar Dinas Sosial bersama Bank BNI. Terdapat 848 penerima kartu merah putih atau kartu PKH, selain itu juga diserahkan bantuan kelompok usaha bersama atau KUBE sebesar Rp 15 juta – Rp 20 juta setiap kelompok. Selain itu 35 penerima kartu bantuan juga mendapatkan bantuan bedah rumah senilai Rp 15 juta per orang. [kar,adv]

Tags: