Wali Kota Pasuruan: Ulama, Umat dan Pemerintah Harus Sinergi

Ratusan pengurus ranting NU se Kota Pasuruan saat dilantik di gedung Gradika Kota Pasuruan, Senin (12/2) malam.

Kota Pasuruan, Bhirawa
Kerja sama antara ulama, umat serta pemerintah dinilai penting. Bahkan demi membangun tata pemerintahan ke depannya. Ungkapan itu disampaikan Wali Kota Pasuruan, H Setiyono saat sambutan pelantikan ratusan pengurus ranting NU se Kota Pasuruan di gedung Gradika Kota Pasuruan, Senin (12/2) malam.
“Pemerintah pusat memberikan julukan kota pusaka bagi Pasuruan karena banyaknya peninggalan sejarah yang ada di Kota Pasuruan. Sedangkan, julukan kota santri juga harus dipertahankan karena sejalan dengan julukan yang diberikan oleh pemerintah pusat ini. Makanya, ulama, umat dan pemerintah harus bersinergi,” tandas H Setiyono.
Selain itu, Kota Pasuruan yang hingga saat ini tetap kondusif karena sebagian besar warga Kota Pasuruan merupakan warga nahdliyin. Terinci, sebanyak 574 orang anggota pengurus ranting NU se Kota Pasuruan dilantik. Pelantikan dihadiri oleh Wali Kota Pasuruan, H Setiyono, Ketua DPRD Kota Pasuruan, Ismail Marzuki Hasan, Kapolres Pasuruan Kota, AKBP Rizal Martomo serta pengurus PWNU, KH Marzuki Mustamar. “Indonesia merupakan benteng terahir Islam. Karena hampir semua negara Islam hancur oleh perang saudara. Menjaga NKRI hukumnya wajib, karena itu berarti menjaga kelangsungan Islam,” kata KH Marzuki Mustamar.
Menurutnya, jika mempertahankan NKRI yakni dengan memperkokoh NU. Karenanya, menjaga NKRI wajib dilakukan, lantaran sama halnya dengan menjaga kenyamanan dalam beribadah. [hil]

Tags: