Wali Kota Probolinggo Apresiasi Pendonor Darah Sukarela 75 Kali

Wali Kota Habib Hadi apresiasi pendonor darah sukarela 75 kali.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Pemkot Jadwalkan Vaksinasi untuk Lansia
Kota Probolinggo, Bhirawa.
Vaksinasi Covid 19 di Kota Probolinggo terus digencarkan. Untuk memastikan vaksinasi berjalan dengan lancar, Selasa (16/3) siang, Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin memantau dua lokasi penyuntikan yakni di Markas PMI di Jalan Soekarno Hatta dan di Puri Manggala Bakti Kantor Wali Kota.

Siang itu, PMI melayani vaksinasi untuk kelompok guru. Dua hari terakhir, PMI sudah menyuntik sekitar 200 guru yang ada di kota ini. “Disini giliran kelompok guru dosis pertama. Memang bertahap karena jumlah sasarannya banyak. Yang belum mendapat giliran (guru) mohon untuk bersabar dulu,” ujar Wali Kota Habib Hadi.

Sempat melihat guru yang divaksin, wali kota pun memastikan apa yang dirasakan setelah disuntik. “Tidak apa-apa? Tidak seperti yang dibayangkan ya? Santai saja tidak ada masalah. Yang dirasakan bagaimana,” tanya wali kota. “Tidak terasa apa-apa,” jawab guru SMA itu.

Puri Manggala Bakti juga menjadi titik pemantauan Habib Hadi. Ia melihat pelaksanakan vaksinasi massal yang akan berlangsung selama sepekan mendatang untuk ASN di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo. Plt Kepala Dinkes PPKB dr NH Hidayati menjelaskan, hingga hari ini (16/3) perkembangan vaksinasi dosis pertama pelayanan publik mencapai 108,8 persen (9.275 sasaran). Sedangkan dosis kedua baru 16,4 persen (1.396 sasaran).

Ia membenarkan. Saat ini di PMI juga dilaksanakan vaksinasi bagi kelompok guru yang masuk dalam sasaran vaksin. Di klinik lainnya, seperti Kimia Farma juga melayani vaksinasi dosis kedua. Untuk alokasi pedagang sebanyak 800 orang, yang sudah divaksin sekitar 680 orang pedagang di Pasar Gotong Royong dan Pasar Baru.

“Kami menunggu kiriman dosis untuk sasaran pasar lainnya. Sedangkan untuk kelompok lansia sasarannya sekitar 21 ribu orang kami laksanakan akhir Maret atau awal April, karena pelaksanaannya berbasis fasilitas layanan kesehatan (fasyankes). Sementara ini tim fasyankes masih fokus di vaksinasi massal. Setelah massal ini selanjutnya adalah sasaran lansia di masing-masing puskesmas,” ujar dr Ida-sapaan akrabnya.

Saat ditanya tentang adanya kekhawatirkan masyarakat bahwa sebentar lagi vaksin akan berbayar, dr Ida menegaskan belum ada ketentuan tersebut. “Sementara belum ada aturan atau juknis yang menyatakan vaksin berbayar. Kami masih fokus dalam program vaksinasi pemerintah,” imbuh dr Ida yang mengklaim bahwa vaksinasi di Kota Probolinggo sudah sesuai dengan tahapan.

Sementara itu, berdasarkan data yang dirilis Satgas Covid 19 Kota Probolinggo situasi kasus terkonfirmasi cenderung menurun setiap harinya. Per tanggal 15 Maret malam, kasus aktif sebanyak 12 orang (total konfirmasi 2.126), sembuh 1.966 orang dan meninggal 148 orang.

Sebanyak lima orang sukarelawan yang sudah 75 kali mendonorkan darah mendapat piagam penghargaan dan penyematan pin dari Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin, di kantor Unit Donor Darah (UDD) Kota Probolinggo.

Plt Ketua PMI Kota Probolinggo drg Ninik Ira Wibawati menjelaskan, sebelum masa pandemi Covid 19 penyerahan penghargaan diberikan oleh Presiden Joko Widodo dan Gubernur Jawa Timur. “Tapi, untuk saat ini yang 75 kali mendonorkan darah diserahkan ke kabupaten/kota masing-masing,” jelas perempuan yang juga sekretaris daerah ini.

Lima orang penerima penghargaan itu adalah Prijo Djatmiko warga Jalan Supriyadi, Susilo warga Leces Permai, Budi Santoso warga Jalan Kapten Patimura, Rahmat warga Desa Sumberbulu dan Titik Sri Handayani warga Jalan Bantaran.

Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin mengatakan donor darah adalah bentuk kepedulian sosial dalam membantu sesama. Darah yang didonorkan banyak membantu masyarakat yang membutuhkan transfusi darah. “Mari bersama-sama, yang sudah donor rutin ajak lingkungan dan ajak keluarganya. Selain membantu yang membutuhkan, kita juga sehat (usai donor darah),” serunya.

Orang nomor satu di Kota Probolinggo ini sangat mengapresiasi dan berterimakasih kepada pendonor darah sukarela yang selama ini meluangkan waktu untuk membantu sesama melalui PMI. Saat ini PMI Kota Probolinggo tengah membutuhkan golongan darah AB dan O, Habib Hadi meminta masyarakat yang punya golongan darah tersebut segera ke PMI.

“Yang memenuhi syarat dan bisa donor, ayo gerakan sosial, gerakan kepedulian untuk saudara kita yang membutuhkan. Tidak ada kata terlambat, kapanpun bisa dilakukan. Saya akan mengajak kepala Perangkat Daerah ikut mendonorkan darah khususnya golongan darah yang langka,” tuturnya.

Salah satu penerima penghargaan siang itu adalah Kabag Organisasi Setda Kota Probolinggo Prijo Djatmiko. “Saya berterimakasih kepada pemerintah melalui PMI. Pada prinsipnya apa yang kami lakukan semata-mata untuk kemanusiaan, jadi bukan (penghargaan) itu harapan kami. Namun pemerintah memberikan reward maka kami sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya,” ujar Prijo.

Mantan Kabag Humas dan Protokol ini menceritakan, ia sudah donor darah sejak usia 19 tahun. Pernah vakum dan akhirnya ia aktif kembali mendonorkan darah hingga di usia 52 tahun. Yang menggerakan Prijo untuk berdonor darah adalah saat ia melihat tagline PMI “Setetes darah anda menyelamatkan jiwa sesama”.

“Itu yang menggerakan saya untuk memberikan sesuatu pada sesama. Dulu juga kejadian kakak sulung saya meninggal dan membutuhkan darah, ternyata darahnya tidak sama sehingga terjadi penggumpalan dan meninggal. Semoga dengan donor darah ini, saya bisa membantu yang lain,” ungkap Prijo yang sudah 82 kali donor. Prijo pun mengimbau masyarakat, ketika sudah memenuhi syarat mendonorkan darah maka bantulah sesama yang membutuhkan.[wap]

Tags: