Wali Kota Probolinggo dan Forkopimda Gelar Deklarasi Damai Paska Pemilu

Wali Kota Hadi bersama Forkopimda Deklarasi Damai Pasca Pemilu 2019.

Kota Probolinggo, Bhirawa
Pemilihan umum (pemilu) 2019 di Kota Probolinggo telah usai. Pesta demokrasi berjalan sukses dan aman, berkat sinergitas seluruh elemen masyarakat. Angka partisipasi dalam pemilu kali ini juga cukup tinggi. Mencapai lebih dari 85 persen. Kini, masyarakat diminta tenang sambil menunggu hasil penetapan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sejumlah elemen masyarakat pun menggelar “Deklarasi Pasca Pemilu Serentak 2019 untuk Membangun Kota Probolinggo Damai”, di Alun-alun. Deklarasi ini menunjukkan tidak ada lagi perbedaan buntut dari pelaksanaan pemilu 2019.
Wali Kota Hadi Zainal Abidin; Wawali Mochammad Soufis Subri; Kapolresta AKBP Alfian Nurizal; Dandim 0820 Letkol Inf Imam Wibowo; Ketua KPU Ahmad Hudri; Ketua Bawaslu Azam Fikri; Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB); Majelis Ulama Indonesia (MUI); pengurus partai politik dan calon legislatif terpilih; bersama organisasi masyarakat bersama-sama mendeklarasikan kedamaian di Kota Probolinggo.
“Pelaksanaan pemilu berjalan sukses. Partisipasi masyarakat pun lebih dari 85 persen. Artinya, kesadaran politik masyarakat semakin baik. Secara umum, kondisi keamanan di Kota Probolinggo pasca pemilu sangat kondusif,” ujar Wali kota Probolinggo Habib Hadi, Kamias (2/5).
“Terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat, Polres, Kodim 0820, KPU, Bawaslu, tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi masyarakat, organisasi pemuda dan elemen lainnya yang telah bersinergi menyukseskan pemilu serentak,” lanjutnya.
Habib Hadi mengingatkan, sebelum pelaksanaan pemilu masyarakat dihantui ketidakberhasilan pemilu, khususnya terkait keamanan. Saat kampanye, setiap hari masyarakat disuguhi berita hoax, hate speech, provokasi, diskriminasi, SARA yang menyebabkan permusuhan di masyarakat.
“Pemilu telah selesai, KPU tengah menuntaskan proses rekapitulasi hasil pemilu mulai dari pemilihan presiden, DPD, DPR pusat hingga DPRD. Inilah pilihan rakyat yang harus kita terima dengan legawa,” tegas Habib Hadi.
Kini, kata Habib Hadi, saatnya kembali bekerja sama dan gotong royong membangun Kota Probolinggo yang lebih baik, berkeadilan, sejahtera, transparan, aman dan berkelanjutan. Menjalin persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam deklarasi itu semua elemen berkomitmen Bersama menjalin nilai-nilai kerja sama dan semangat gotong royong dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia dan perekonomian Kota Probolinggo;
Ia pun menyadari selama berbulan-bulan semua bergejolak di masyarakat, sampai puncaknya 17 April lalu. “Saatnya kita merangkul ke bawah supaya tidak ada gesekan. Saya mengimbau seluruh masyarakat untuk menunggu hasil dari KPU, satu-satunya lembaga yang berwenang menetapkan hasil pemilu,” terangnya.
Kapolres Probolinggo Kota AKBP Alfian Nurizal menuturkan suksesnya pemilu di kota ini adalah hasil sinergi dengan Kodim 0820 dan Pemkot Probolinggo. Sebanyak 605 TPS (Tempat Pemungutan Suara) sudah selesai menggelar penghitungan sampai pleno di tingkat Kota Probolinggo. Surat suara pun telah bergeser ke KPU Provinsi Jawa Timur.
“Dari kampanye hingga penghitungan suara kami sama-sama menjaga demokrasi di tempat ini dengan semua tokoh agama dan tokoh masyarakat. Bhineka Tunggal Ika, tetap terjaga. Keberhasilan ini keberhasilan kita bersama. Terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang turut bekerja sama untuk menjaga kondusifitas,” bebernya.
AKBP Alfian meminta masyarakat jangan terpengaruh berita hoax dan ujaran kebencian. “Gunakan logika. Masyarakat harus tahu, memilah mana yang baik dan bermanfaat. Kegiatan pemilu sudah usai, kini mari membangun Kota Probolinggo yang lebih sejahtera dan sukses,” tambahnya.(Wap)

Tags: