Wali Kota Probolinggo Hadiri Pemutaran Film Jejak Langkah 2 Ulama

Wali kota Hadi hadiri pemutaran film Jejak Langkah 2 ulama’.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa
Kota Probolinggo patut berbangga diri menjadi salah satu kota di Jawa Timur sebagai jujugan Roadshow Mobil Kaca Bioskop Keliling, yang memutar film “Jejak Langkah 2 Ulama” dalam Peringatan Hari Film Nasional 2021, Jumat (2/4) malam di Gedung Graha Ahmad Dahlan.
Film Jejak Langkah 2 Ulama ini diinisiasi oleh Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama Pondok Pesantren Tebuireng. Film berdurasi kurang lebih 3 jam itu menceritakan kisah nyata tentang perjuangan dua ulama besar di nusantara, yakni pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan dan pendiri Nahdlatul Ulama KH. Hasyim Asy’ari dalam memperjuangkan tegaknya agama Islam di Indonesia.
Selain pemutaran film juga dilakukan penandatanganan plakat gerakan bersama mendukung film berkualitas sebagai rangkaian Hari Film Nasional 2021 oleh Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin, Rektor UMM Doktor Fauzan, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Masfuk, Ketua Umum PD Nasyi’ah, Ketua Umum PD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan Ketua Umum PD Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kota Probolinggo.
Malam itu hadir pula Wakapolres Probolinggo Kota M. Khoiril, Ketua FKUB Kota Probolinggo Ali Muhtar, tokoh lintas agama dari Musyawarah Antar Gereja, Maria Bunda Karamel Paroki, Parisada Hindu Dharma, dan Tempat Ibadat Tri Dharma.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Masfuk mengucapkan terima kasih pada Rektor UMM Doktor Fauzan. Ia menyatakan siap mendukung dan berkolaborasi terkait program-program yang ada di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
“Ini merupakan motivasi tersendiri bagi kami adanya kebersamaan terus bersinergi membawa manfaat organisasi pemuda Muhammadiyah di Kota Probolinggo,” ucapnya.
Sementara itu, Wali Kota Habib Hadi mengapresiasi film ini. Ia berharap generasi muda dapat meneruskan perjuangan kedua tokoh besar yang ada di film ini. “Sangat luar biasa pada nilai atau karakter kedua tokoh ini. Mudah-mudahan dengan adanya penayangan film ini bisa memetik karakter keistiqomahan, ketekunan, persatuan, gotong royong, kebersamaan yang mulai luntur di era saat ini,” harapnya.
Liaison Officer Radfan Faisal menerangkan, road show itu merupakan salah satu program UMM. Di daerah, road show digelar bekerja sama dengan AMM Kota Probolinggo dan Jawa Pos Radar Bromo untuk memperingati Hari Film Nasional 2021. Tujuannya, memberikan edukasi serta pemahaman sejarah dan kebudayaan. Karena itu, film Jejak Langkah 2 Ulama sengaja dipilih untuk memberikan pembelajaran yang positif.
Secara garis besar, Jejak Langkah 2 Ulama menceritakan perjalanan hidup dua ulama besar nusantara. Yaitu, KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy’ari. Di film ini, penonton akan dimanjakan dengan base true story dari kedua tokoh besar itu. Mulai masa kecil mereka, hingga memperjuangkan tegaknya agama Islam di bumi Indonesia.
“Film yang dipilih ini merupakan film yang bisa memberikan edukasi terhadap anak-anak muda. Ini merupakan bagian dari upaya kami untuk mengedukasi generasi muda,” katanya.
Setelah melihat film tersebut, anak-anak muda diharapkan tidak melupakan perjuangan dua tokoh ini. Tanpa menafikan tokoh lainnya, keduanya merupakan pejuang kebangsaan dan nilai-nilai kemanusiaan.
“Harapanya di era post truth ini generasi muda tidak melupakan sejarah Indonesia. Apalagi banyak generasi muda mencontoh tokoh-tokoh yang tidak ada kaitannya dengan sejarah Indonesia,” harapnya.
Hal senada diungkapkan Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. yang hadir dalam acara itu. Road show ini merupakan langkah dan peran yang diambil oleh UMM lewat program “Berbagi untuk Negeri”.
Melalui program ‘Berbagi untuk Negeri’, UMM berupaya hadir untuk terus memberikan edukasi kepada generasi muda serta masyarakat tanah air. Salah satunya lewat Mobil KaCa dan Bioling tersebut.
“Saya berterima kasih atas kehadiran Wali Kota Probolinggo dalam upaya kami untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Ini merupakan bentuk kepedulian terhadap pendidikan masyarakat secara menyeluruh. Oleh karenanya, kami berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan dan edukasi,” kata Fauzan.
Semangat dan respons positif UMM melalui program ‘Berbagi untuk Negeri’ diamini Wali Kota Hadi Zainal Abidin. Ia mendukung langkah yang dilakukan oleh generasi mudah untuk terus berkarya dan memberikan edukasi kepada masyarakat.
Menurutnya, sangat penting untuk melihat dan mengingat sejarah. Baik sejarah kebudayaan Islam dan juga kebangsaan. Sebab di era milenial ini, banyak generasi mudah yang lebih fasih dalam gerakan Tiktok daripada gerakan salat.
“Salah satu dampak modernisasi yang ada yaitu, banyak anak-anak yang lebih fasih dalam gerakan Tiktok. Antara gerakan dan lagunya bisa pas. Tetapi gerakan salat, malah kurang baik dan cenderung tolah-toleh,” tandasnya.
Dia pun berharap kepedulian untuk meningkatkan wawasan kebangsaan dan kebudayaan seperti yang dilakukan UMM dengan menggandeng AMM, bisa terus dilakukan. Sehingga, banyak generasi muda yang mendapat manfaat dan tambahan ilmu.
Melalui film Jejak Langkah 2 Ulama misalnya, minimal bisa memberikan pandangan dan pemahanan tentang KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy’ari. Walaupun saat ini mereka dikenal sebagai pendiri dua organisasi keagamaan yang berbeda, namun toh mereka tetap satu juga.
“Jangan sampai karena berbeda, misalnya Muhammadiyah dan NU, malah membuat perpecahan atau perselisihan. Padahal dapat dilihat, meski keduanya memiliki dasar masing-masing, namun tetap satu dan tidak terpecah,” tambah Wali Kota Habib Hadi.(Wap)

Tags: