Wali Kota Probolinggo Ingatkan Warga Tak Bakar Sampah dan Jaga Lingkungan

Habib Hadi pimpin rapat koordinasi penanganan konflik sosial. [wiwit agus pribadi/bhirawa]

Pemkot Probolinggo, Bhirawa.
Rapat Koordinasi Penanganan Konflik Sosial (PKS) bulan September kembali digelar, di Command Center. Beberapa poin pembahasan didiskusikan dalam rakor yang dibuka Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin. Seperti meminimalisir terjadinya kebakaran, mengaktifkan kembali siskamling hingga tetap mewaspadai Covid 19.

“Terima kasih kepada kepada semua komponen masyarakat, forkopimda, aparat keamanan (TNI-Polri), tokoh agama, tokoh masyarakat maupun seluruh elemen masyarakat yang berkomitmen untuk menjaga situasi Kota Probolinggo yang cukup kondusif dan aman,” jelas wali kota Habib Hadi, Wabtu (1/10/) malam.

Indikator penting menjaga situasi agar tetap kondusif adalah kestabilan harga kebutuhan masyarakat khususnya sembako dan ketersediaan stok yang cukup di pasaran. Walaupun ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga, namun masih dalam batas wajar sehingga tidak menimbulkan keresahan di masyarakat.

Pemerintah Kota Probolinggo juga dinilai berhasil menekan laju inflasi, dan mendapatkan hadiah Dana Insentif Daerah (DID) sebesar Rp 10,4 miliar. Yang rencananya akan dipergunakan untuk pemulihan ekonomi agar meringankan beban dan membantu masyarakat dalam bentuk bantuan sosial dan bantuan UMKM.

Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin menjelaskan bahwa penanganan covid-19 terus mengalami perkembangan yang menggembirakan, terus melandai baik dalam skala nasional maupun di Kota Probolinggo.

“Namun, tetap protokol kesehatan harus dipatuhi. Disamping itu harus ditingkatkan juga capaian vaksin dosis 3 (booster) agar kekebalan masyarakat semakin meningkat,” katanya.

Melandainya covid-19 ini juga berdampak kepada sektor wisata yang juga mulai menggeliat. Kapal pesiar berbendera Prancis “La Laperouse” berlabuh di pelabuhan Tanjung Tembaga Kota Probolinggo. Puluhan wisata asing berkeliling menaiki becak menuju destinasi wisata antara lain gereja merah, klenteng tri dharma, galeri Dekranasda di Alun-Alun dan beberapa tempat lainnya.

Dijelaskan juga oleh Habib Hadi, saat ini memasuki puncak musim kemarau yang membuat cuaca sangat panas disertai dengan angin kencang, sehingga berpotensi menimbulkan terjadinya pohon tumbang dan juga kebakaran.

“Untuk itu kepala DLH, agar selalu melakukan pemangkasan terhadap pohon-pohon yang dianggap membahayakan. Dan kepada masyarakat harus lebih waspada dan hati-hati cuaca panas yang disertai angin kencang berpotensi menimbulkan kebakaran. Membakar sampah karena dapat memicu terjadinya kebakaran,” ungkap wali kota yang menegaskan kejadian kebakaran selama ini disebabkan kelalaian dan kurang hati-hati.

Terkait aksi kriminalitas, masyarakat agar ikut berperan aktif menjaga keamanan dan ketertiban dengan mengaktifkan Siskamling untuk menjaga keamanan lingkungan. Ditambahkan Kapolres Probolinggo Kota AKBP Wadi Sa’bani, siap untuk mendukung program dan kebijakan pemerintah.

“Untuk siskamling, kami juga telah menggelar lomba siskamling se-Kota Probolinggo, dan masyarakat menyambut baik acara tersebut,” ujar Wadi yang juga disetujui oleh para Forkopimda yang lainnya. Rakor tersebut dihadiri forkopimda, sekda, staf ahli, asisten, kepala perangkat daerah dan tim terpadu PKS.

Di Kota Probolinggo masih sering terjadi kasus kebakaran mulai dari kebakaran rumah, lahan, hingga gudang. Sejak awal tahun 2022 lalu (hingga 31 Agustus 2022), di Kota Bayuangga itu dilaporkan terjadi 39 kasus kebakaran.

Kasi Damkar Pemkot Probolinggo, Abdullah mengatakan, kebakaran pada tahun ini didominasi kebakaran lahan. Terurama sejak akhir Juli hingga Agustus ketika Angin Gending bertiup kencang di Kota Probolinggo.

“Untuk kebakaran lahan yang sering terjadi diakibatkan karena puntung rokok yang dibuang sembarangan atau warga yang bakar-bakar sampah, lalu tidak dipantau atau di tinggal,” ujarnya.

Sedangkan kebakaran lain yakni bangunan toko, rumah, kandang hewan ternak, hingga yang terbaru lahan tempat penyimpanan keranjang ikan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan juga terbakar.

Sejumlah kasus kebakaran itu terjadi karena konsleting listrik, bakar sampah, hingga tungku usai memasak yang dibiarkan tetap berapi. “Damkar Pemkot Probolinggo sendiri memiliki program sosialisasi kepada masyarakat yang rutin digelar tiga bulan sekali. Tujuannya agar masyarakat lebih waspada serta mengurangi terjadinya kebakaran yang diakibatkan human error,” kata Abdullah.

Karena musim kemarau diperkirakan masih panjang, potensi kebakaran masih bisa terjadi sewaktu-waktu. Warga pun diimbau jika terjadi kebakaran secepatnya menghubungi hotline 112 atau datang ke kantor Damkar di Jalan Panglima Sudirman, tambahnya. [wap.dre]

Tags: