Wali Kota Probolinggo Kukuhkan 34 Bunda Paud

Wali Kota Rukmini kukuhkan bunda PAUD.

Wali Kota Rukmini kukuhkan bunda PAUD.

Probolinggo, Bhirawa
Wali Kota Probolinggo Hj Rukmini mengukuhkan 34 bunda pendidikan anak usia dini (PAUD) kecamatan dan kelurahan, lokasinya berada di kampung ramah anak, Jalan Noyogenggong RT 03, RW 02. Sejumlah 5 orangĀ  bunda Paud kecamatan dan 29 orang bunda Paud kelurahan diberi selempang sebagai tanda penobatan mereka.
“Sosok bunda paud merupakan predikat yang disandang oleh istri-istri kepala pemerintahan. Mulai dari presiden hingga istri lurah. Mereka ini simbol sekaligus mitra utama, dalam gerakan nasional yang memiliki tugas mulia,”ujar Hj. Rukmini wali Kota Probolinggo, Senin (13/6).
Para bunda paud harus memahami makna dan peran serta fungsinya masing-masing. Harapannya bisa terwujud generasi yang cemerlang, mengingat bunda paud merupakan pendidik baik di rumah maupun di masyarakat. Hal ini sejalan dengan pengembangan anak usia dini holistic integratif. Dengan tujuan seluruh kebutuhan esensial anak usia dini dapat terpenuhi.
Mereka (bunda paud) memiliki kontribusi dalam pembangunan dunia pendidikan anak sejak usia dini. Mulai dari pembangunan mental, spiritual dan karakter anak, kreatifitas serta kualitas anak. Diharapkan bisa memaksimalkan lembaga pendidikan tersebut, sehingga mampu mengantarkan anak-anak berbudi pekerti luhur, berakhlaqul karimah, karena menjadi tanggung jawabnya, ujarnya.
“Tugas mulia ini mari dilaksanakan dengan baik, setelah pengukuhan diharapkan bergerak cepat jemput bola, berperan aktif dalam upaya meningkatkan dan memajukan pendidikan anak. Tidak berpangku tangan, segera bekerja dan berinovasi. Kita harus memiliki komitmen, tekad yang kuat dilandasi dengan keseriusan dan keikhlasan sehingga bisa terwujud,” pintanya.
Selanjutnya, Wali Kota menyerahkan buku cerita dari perpustakaan Kota Probolinggo sebanyak 50 buku. Lebih lanjut dikatakannya, saat ini, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sudah tak asing lagi bagi masyarakat. Jika dulu anak baru sekolah pada usia 5 tahun, kini mereka sudah dikenalkan dengan bangku sekolah di usia 2-3 tahun, tentunya dengan sistem pendidikan yang lebih mengarah pada permainan edukatif.
Di Kota Probolinggo sendiri, berdasarkan hasil laporan data tahun pelajaran 2014/2015, jumlah angka partisipasi Pendidikan Anak Usia Dini (APK PAUD) mencapai 82,71%. Angka ini menunjukkan peningkatan dibanding tahun pelajaran sebelumnya yang mencapai 71,68%. Dari 100 anak usia 0-6 tahun, sekitar 82 anak sudah mengenyam PAUD. Sedangkan sisanya masih belum mengikuti pendidikan selayaknya anak seusianya, paparnya.
“Hal ini terjadi karena banyak faktor. Salah satunya, para orang tua yang masih menganggap pendidikan anak itu dimulai sejak usia 5 atau 6 tahun. Padahal anak harus mendapatkan hak pendidikan sejak ia lahir ke dunia,” tambah Rukmini. [wap]

Tags: