Wali Kota Probolinggo Launching Gemas Gema Subuh-Sekolah Kesmavet

Wali Kota Habib Hadi melaunching gemas gema subuh dan sekolah kemavet.

Kota Probolinggo, Bhirawa
Upaya meningkatkan konsumsi sayur dan buah lokal serta bahan makanan dari hewan terus dilakukan di Kota Probolinggo. Pemkot melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, melaunching Gemas Gema Subuh.
Gemas Gema Subuh merupakan kepanjangan dari Gerakan Masyarakat Gemar Makan Sayuran dan Buah Lokal. Selain itu juga digelar Sekolah Kesmavet (Kesehatan Masyarakat Veteriner), di depan Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.
Wali Kota Hadi Zainal Abidin secara langsung melaunching acara tersebut. Pagi itu, selain acara diadakan Gemas Gema Subuh, juga diadakan beberapa acara lain. Yakni lomba cipta kreasi sekolah sehat yang diadakan oleh Karang Kitri dan KRPL se-Kota Probolinggo; Lomba yel-yel bagi tim penggerak PKK; lomba cerdas cermat kesmavet dan sosialisai makanan lokal dan makanan B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, Aman).
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Sukarning Yuliastuti, Selasa 9/4 mengatakan, acara itu digelar dengan tujuan, mengenalkan buah dan sayur yang merupakan salah satu sumber utama kebutuhan badan. Buah dan sayur mampu mengatasi radikal bebas yang terjadi di dalam tubuh terjadi kerusakan lingkungan,” kata Sukarning.
“Tujuan lain dari kegiatan ini, untuk mengkampanyekan dan memberikan pendidikan tentang bahan makanan asal hewan yang asuh, menyosialisasikan bahan pangan berbahaya yang tidak asuh dan menyediakan keamanan pangan dalam konsumsi,” sambungnya.
Walikota Habib Hadi menjelaskan, meluncurkan Gemas Gema Subuh dan Sekolah Kesmavet adalah peningkatan konsumsi sayur dan buah nusantara terhadap masyarakat sehat, berprestasi serta keamanan pangan dan ketentraman di masyarakat untuk mencari bahan makanan asal hewan.
“Makanan dan minuman yang dikonsumsi harus memenuhi standar makanan yang sehat, aman dan bergizi. Standar ini dapat dipilih dari proses penyediaan bahan baku, pengolahan, penyimpanan, distribusi dan konsumsi makanan itu sendiri oleh konsumen,” jelas Habib Hadi.
Habib Hadi juga mengapresiasi menu-menu bekal sehat sekolah yang dibuat oleh para peserta. Habib Hadi berpesan untuk jenis lauk olahan daging juga dapat dikembangkan atau diganti dengan menggunakan ikan.
“Kalau bisa olah daging seperti nugget itu juga dibuat dengan olahan ikan, jangan hanya daging saja,” tuturnya.
Selain untuk membangun bahan pangan lokal dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan pangan beras dan terigu, Gemas Gema Subuh dapat meningkatkan kesejahteraan para petani sayur dan buah lokal .
” Saya sangat mengapresisasi kegiatan ini dan saya juga menghimbau kepada OPD, untuk selalu menyuguhkan hidangan yang berbahan baku pangan local, tandasnaya.
Lebih lanjut dikatakannya, Hampir semua orang mengenal mangga Probolinggo, rasanya manis dan segar. Saat musim mangga bulan Mei-Oktober, mangga Probolinggo akan membanjiri pasar hingga ke kota-kota besar seperti Jakarta. Di luar Probolinggo harganya agak sedikit mahal ini karena ongkos kirim dibebankan pada pembeli, sedangkan di Probolinggo sendiri harganya murah sehingga banyak yang membawanya sebagai oleh-oleh,lanjutnya.
Varietas mangga yang dikembangkan antara lain Arumanis dan Manalagi. Mangga Probolinggo terutama varietas Arumanis sangat populer dan sudah dipasarkan di dalam negeri maupun di pasar internasional seperti Singapura.
Selain mangga, di Probolinggo juga terdapat buah unggulan dan khas yaitu anggur. Di daerah tertentu, buah anggur juga tumbuh subur di pekarangan rumah penduduk. Salah satu daerah yang terkenal dengan kualitas anggur terbaik yanitu Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo. Buah anggur bahkan sudah diproduksi dalam bentuk jus anggur dari berbagai jenis yang berbeda, antara lain jenis Probolinggo Super, Prabu Bestari, Belgie dan Caroline Black Rose.
Kota Probolinggo juga berhasil mengembangkan anggur dengan baik, khususnya jenis Prabu Bestari yang saat ini dikembangkan secara besar-besaran di Probolinggo. Prabu Bestari sendiri merupakan varietas hasil pengembangan dari jenis anggur Probolinggo Super. Bentuknya sedikit lebih besar dari Probolinggo Super, sementara cita rasanya lebih enak dan lebih manis, ungkapnya.
Untuk hidangan khas, karena Probolinggo merupakan daerah pesisir maka lauknya banyak terdiri dari ikan laut. Terutama olahan berbahan ikan Jenggelek, Rajungan dan Kerang Simping. Hidangan khas Probolinggo antara lain kepiting olok, ketan kratok dan ikan jenggelek. Sedangkan untuk oleh-olehnya ada opak, aneka olahan dari rambak ikan punti, rengginang dan kemasan jamu instan, tambahnya.(Wap)

Tags: