Wali Kota Probolinggo Penuhi Keingin Warga Miliki Gerobak Sendiri

Wali Kota habib Hadi bersama Jaka dan orangtuanya dengan gerobak sampahnya.

(Jadi Tukang Sampah Untuk Biaya Sekolah)

Kota Probolinggo, Bhirawa
Rasa empati Wali Kota Hadi Zainal Abidin tergerak melihat pengorbanan seorang pemuda yang rela menjadi tukang buang sampah di lingkungan rumahnya demi membantu orangtuanya, sekaligus untuk biaya sekolahnya. Minggu 10/3 malam, sekira pukul 20.30, usai menghadiri rapat, Habib Hadi menemui Jakaria Sobirin lahir 2 Mei 2000 di rumahnya, di RT 4 RW IV, Kelurahan Kebonsari Wetan, Kecamatan Kanigaran.
Jakaria Sobirin yang biasa dipanggil Jaka lahir dari keluarga berekonomi pas-pasan. Ia harus bekerja keras agar bisa bersekolah dan membantu keluarganya. Jaka tercatat sebagai siswa kelas XII SMK Negeri 2 Kota Probolinggo.
Sekitar 30 menit, Habib Hadi bercengkrama dengan Jaka dan bapaknya, Wasis. Sejak SMP Jaka sudah membantu sang bapak sebagai tukang buang sampah. Awalnya hanya menemani bapak saat bekerja, namun saya akhirnya harus turun tangan sendiri saat bapak jatuh sakit maka saya pun mengambil sampah para tetangganya di lingkungan RT 4 dan RT 5 di RW IV, ucapnya kepada walikota hadi.
Saat membuang sampah tetangga-tetangga, saya menggunakan becak bekas milik orangtuanya. Yang membuat orang disekelilingnya salut adalah saya tidak malu melakoni pekerjaan tersebut. Saya tak malu lantaran melakukan ini demi meringankan beban orangtua. Saya menyadari usaha keras yang dilakukan juga untuk masa depannya, tuturnya.
Jika tidak mengambil alih tugas bapak di saat bapak sakit, maka takut warga kecewa karena sampah pasti menumpuk. Meski bapak sudah sembuh, saya tetap bekerja jadi tukang buang sampah. Sedangkan bapak kini jadi tukang bangunan, katanya.
Saya membuang sampah milik tetangganya seusai pulang sekolah atau di malam hari. Dari setiap rumah yang menggunakan jasanya, Saya mendapat upah Rp 20 ribu setiap bulan. Uang itulah yang saya gunakan untuk bayar sekolah dan sisanya diberikan ke orangtua, jelasnya.
Apa yang dilakukan Jaka telah membantu Pemerintah Kota Probolinggo mengelola sampah di lingkungan masyarakat. Saat ini pemerintah setempat memang tengah berpikir keras untuk mengelola sampah yang jumlahnya begitu luar biasa seiring dengan semakin banyaknya permukiman di Kota Probolinggo, tandas walikota Habib Hadi.
Selama dua tahun sebagai tukang buang sampah, Jaka mengaku yang menjadi kendala adalah peralatan. Becak bekasnya tidak muat untuk mengangkut sampah jadi ia harus dua kali bolak-balik.
Saat di rumah Jaka, Habib Hadi menegaskan pekerjaan yang dilakoni Jaka tidak bisa dipandang sebelah mata. “Saya salut. Ini bagian dari peran serta anak muda untuk menyelamatkan bumi. Anak muda punya jiwa luar biasa, tidak merasa malu. Saya sangat mengapresiasi semangat kepedulian lingkungannya,” kata Habib Hadi.
Kepada Jaka, wali kota juga memberikan pemahaman soal daur ulang sampah. Sampah yang dianggap remeh, lanjut Habib Hadi, bisa menjadi barang mahal jika dikelola dengan baik.
“Saya akan mengupayakan, memberi support untuk meningkatkan peran Jaka melestarikan lingkungan. Insyaallah pemerintah akan membantu gerobak sampah. Jaka juga bisa memotivasi lingkungan dan teman-temannya bahwa pekerjaan ini jangan dilihat sebelah mata dan orangtua pun ikut terbantu,” terangnya.
Mendapat perhatian dan kunjungan wali kota tidak terbersit dalam pikiran Jaka. Jaka berharap ke depan ia bisa lebih baik membantu pemerintah dan masyarakat. Gerobak sampah yang didapat nantinya bakal membuat pekerjaannya lebih cepat, tidak perlu dua kali bolak-balik dua kali tapi cukup satu kali, paparnya.
Pada kesempatan itu, Habib Hadi melihat becak bekas yang digunakan Jaka setiap hari saat bekerja. Wali kota juga memberikan bantuan berupa uang tunai kepada Jaka dipakai untuk membenahi becaknya. “Bantuan gerobak akan diupayakan saat Perubahan APBD tahun ini, insyaallah,” tambahnya.(Wap)

Tags: