Wali Kota Probolinggo Resmikan Jalan Lingkar Utara

Wali kota Hadi dan Wawali Subri resmikan JLU.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa
Setelah ditutup sejak awal Juni hingga pertengahan bulan ini, tepat pada peringatan HUT RI ke- 75, Pemerintah Kota Probolinggo meresmikan dan membuka kembali akses Jalan Lingkar Utara (JLU). Peresmian yang digelar itu ditandai dengan pemotongan pita sepanjang 10 meter digunting langsung oleh Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin dihadapan sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo, Petugas Proyek Balai Besar Pelaksanaan Nasional 8 Surabaya, jajaran kepolisian setempat.

Acara yang digelar disekitar jalan Rusunawa Bestari Mayangan itu menjawab opini yang berkembang di masyarakat. Hal itu disampaikan Habib Hadi bahwa dirinya perlu meluruskan dan mengklarifikasi, diam bukan berarti lemah dan tidak melakukan apa-apa. “Jalan Lingkar Utara mulai hari ini bisa dilewati kembali. Ini berdampak terhadap kondisi jalan yang ada di wilayah Kota Probolinggo,” kata Habib Hadi, Selasa 18/8/2020.

Tidak dipungkiri dengan perbaikan jalan lingkar utara beberapa bulan lalu, menyebabkan pasokan bahan pokok dari barat ke timur atau pun sebaliknya dari timur ke barat menjadi terhambat. Wali Kota Habib Hadipun memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada tender yang menangani proyek JLU itu.

“Terima kasih, sekarang dengan diresmikannya jalan ini kita bisa akses kembali, yang mana selama ini menjadi opini di masyarakat. Kerusakan jalan lingkar utara dan jembatan yang ada di Kedung Asem itu menimbulkan akses kendaraan-kendaraan besar melewati tengah kota (Jalan Basuki Rahmad dan Ahmad Yani).

Jika keduanya (jalan lingkar utara dan jembatan Kedung Asem diperbaiki bersamaan) tidak mungkin. Yang ada akan menimbulkan kemacetan. Ini yang harus menjadi pemahaman kita bersama, baik itu masyarakat, media, netizen dan akun abal-abalnya,” jelasnya.

Wali Kota Habib Hadi menuturkan ia perlu meluruskan apa yang menjadi tanggung jawabnya, agar informasi tidak berkembang jauh. “Tentunya kami, dishub dan kepolisian setempat mencarikan solusi yang terbaik. Mudah-mudahan jembatan di Kedung Asem wilayah selatan Kota Probolinggo juga segera menyusul, cepat selesai agar akses Kota Probolinggo semakin lancar,” katanya.

Pengalihan arus lalu lintas (lalin) karena proyek gorong-gorong di Jalan Lingkar Utara (JLU) Mayangan, Kota Probolinggo berdampak rusaknya ruas Jalan Basuki Rachmad. Warga mendesak, kerusakan jalan mulai di depan Pasar Mangunharjo hingga Rumah Potong Hewan (RPH) segera diperbaiki.

Awalnya kerusakan aspal di Jalan Basuki Rachmad tidak seberapa parah saat proyek gorong-gorong itu dimulai, awal Mei lalu. Tetapi karena setiap hari dilewati kendaraan-kendaraan berat seperti truk-truk besar, ruas jalan tersebut semakin parah.

Tampak aspal mengelupas di sana-sini. Selain itu sejumlah lubang jalan berukuran besar juga terlihat di Jalan Basuki Rachmad. Kondisi ini membuat para pengguna jalan harus ekstra hati-hati. Sejumlah pengguna jalan berjatuhan, bahkan ada yang tewas akibat terjatuh dari motor dan terlindas truk.

Salah seorang warga Sutrisno mengeluhkan rusaknya Jalan Basuki Rachmad yang semakin parah. Hal ini diakibatkan meningkatnya beban kendaraan yang melintas di kawasan itu sejak proyek gorong- gorong. “Kerusakan Jalan Basuki Rachmad sudah lama. Tapi semakin parah dengan banyaknya kendaraan yang melintas di sini,” keluhnya.

Menurutnya kerusakan jalan di kawasan tersebut sudah menjadi keluhan masyarakat sejak lama. Namun belum ada langkah serius untuk perbaikan, bahkan kondisi jalan semakin rusak hingga membuat kubangan besar.

Warga mendesak Pemkot Probolinggo segera memperbaiki jalan itu. Masyarakat khawatir jika tak segera diperbaiki kerusakan jalan meluas dan menimbulkan banyak kecelakaan lalu lintas.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Agus Hartadi mengatakan, tengah memetakan dan memantau kondisi jalan terdampak adanya pembangunan gorong-gorong di JLU Mayangan.

Dikatakan penanganan perbaikan akan dilakukan sesuai dengan kewenangan masing-masing. Seperti jalan dengan status milik daerah maka akan diperbaiki Pemkot Probolinggo.
“Selain itu juga terdapat jalan dengan status milik provinsi, Pemkot Probolinggo akan berkoordinasi bersama pemangku wilayah tersebut,” tambah Agus.(Wap)

Tags: