Wali Kota Probolinggo Serahkan 143 SK CPNS Formasi 2019

Wali kota Hadi sematkan lencana korpri. [wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa
Upaya antisipasi dan pencegahan penyebaran Covid 19 terus dilakukan Pemerintah Kota Probolinggo. di Puri Manggala Bhakti diserahkan secara langsung Surat Keputusan (SK) Wali Kota tentang Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Formasi Tahun 2019 kepada 50 orang dan 93 lainnya mengikuti secara virtual.

Peserta Seleksi CPNS yang telah dinyatakan lulus dan diangkat menjadi CPNS di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo adalah sebanyak 143 orang dan mereka akan mulai bekerja pada 4 Januari 2021 mendatang.

Menurut Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Gogol Sudjarwo, Selasa (29/12), tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah sebagai sarana pemberian arahan dan informasi kepada CPNS yang baru diangkat agar dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta wewenang dan tanggung jawabnya dengan baik.

Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin didampingi Sekda drg. Ninik Ira Wibawati menyerahkan SK CPNS secara simbolis kepada 2 orang perwakilan putra dan putri.

Wali kota dan sekda juga memasangkan lencana korpri pada keduanya dan diikuti pemasangan lencana korpri oleh peserta di dalam ruangan maupun virtual sebagai tanda mereka resmi sebagai CPNS Pemerintah Kota Probolinggo.

Penyerahan SK juga dihadiri Asisten Administrasi Umum Budiono Wirawan, Asisten Pemerintahan Paeni, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setiorini Sayekti, Inspektur Tartib Goenawan.

Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada panitia penyelenggara penerimaan CPNS formasi tahun 2019, yang telah menunjukkan tugasnya dengan baik dan tentunya menghasilkan yang terbaik pula.

Menurut orang nomor satu di Kota Mangga ini mengingatkan kepada peserta CPNS untuk selalu rendah hati atas capaian selama ini. “Ingatlah pada waktu Anda mendaftar, bagaimana niatnya Anda. Apa yang terbesit dalam hati Anda apabila diberi kesuksesan. Yang sudah ditakdirkan menjadi ASN, tolong niatnya untuk diri sendiri dan jangan ada perubahan. Teruslah tingkatkan kebaikan demi kebaikan,” ucapnya.

Profesi sebagai Aparatur Sipil Negara, walaupun dengan berbagai sorotan, tetap menjadi pilihan utama bagi sebagian besar masyarakat. Salah satu alasan karena mendapat upah yang tetap, kondisi ini membuat persaingan menjadi pegawai negeri sipil semakin ketat.

“Mudah-mudahan dengan seleksi yang transparan dan terbuka ini, para CPNS bisa membawa nama baik pemerintahan, meneruskan dan memajukan pemerintahan, bahwasanya penilaian masyarakat itu tidak benar,” tandasnya.

Wali Kota Habib Hadi berharap sesuai surat keputusan pengangkatan dan penempatan CPNS di masing-masing instansi dilingkungan Pemerintah Kota Probolinggo, hendaknya terus meningkatkan dan menunjukkan kualitas diri.

“Komitmen dan moralitas serta tanggung jawab profesi sebagai CPNS, memiliki disiplin dan etos kerja yang tinggi. Memahami posisi, peran, tugas, fungsi dan kewenangan instansi. Memiliki pengetahuan dan wawasan, serta mampu bekerjasama dalam tugas-tugas selaku aparatur pemerintah,” tegasnya.

Wali Kota Habib Hadi tidak menghendaki adanya CPNS yang mengajukan mutasi dalam waktu dua hingga empat tahun mendatang. “Jangan mengajukan mutasi dululah. Kiranya saudara sudah bekerja kurang lebih 10 tahun, boleh nanti mutasi ke luar daerah yang menjadi daerah asal saudara,” imbuhnya.

Ditemui usai acara, CPNS Ekky Puspitasari, warga Kelurahan Jati mengungkapkan rasa syukurnya dan ia menyanggupi terkait arahan Wali Kota Habib Hadi.

“Kita jadi ASN itu harus punya komitmen dan tanggung jawab. Sesuai dengan komitmen awal saat mendaftar harus stabil sampai dengan akhir nanti (purna tugas). Insyaallah sanggup,” yakin perempuan yang mendaftar sebagai analis kepegawaian itu.

Hal yang sama juga diutarakan oleh Dyah Pramita, Kelurahan Mangunharjo. Perempuan lima kali mendaftar CPNS ini menyanggupi apa yang menjadi arahan Wali Kota Habib Hadi.

“Alhamdulillah sudah dapat SK, ke depan mudah-mudahan bisa amanah dalam menjalankan tugas dan bisa menjalankan apa yang diamanahkan Bapak Wali Kota Probolinggo,” ujar perempuan lulusan Poltek Jember.

“Sekarang giliran Dinas Kominfo, semua yang ada di grup ini segera share loc (bagikan lokasi). Saya tunggu sampai jam 13.00 semuanya ya. Jujur sesuaikan data yang masuk,” sebuah pesan dari Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin, masuk ke WhatsApp grup Dinas Kominfo, pada pukul 11.31, Minggu (27/12).

Setelah satu menit pesan itu masuk, semua pegawai di dalam grup langsung membagikan lokasimasing-masing. 29 share loc pun masuk. “Mana yang lainnya? Jangan abal-abal ya apalagi pakai aplikasi fake lokasi,” sahut Wali Kota Habib Hadi menguji kejujuran pegawainya.

Hingga melebihi waktu yang ditetapkan, bahkan sampai malam, pegawai pun tetap mengirimkan lokasi keberadaannya. Dalam WhatsApp Grup itu, Habib Hadi menjelaskan yang mengirim share loc diluar batas waktu, dianggap sedang keluar kota dan wajib melaporkan alasannya ke sekretaris dinas. Secara acak ada beberapa OPD yang ia minta share loc.

Ya, seluruh pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo tidak ada yang tidak punya nomor orang nomor satu di kota ini. Nomernya disebar melalui WhatsApp Grup semua OPD yang ada.

Liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) menjadi perhatian dari pemerintah untuk memberlakukan kebijakan yang bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid 19. Saat liburan tentunya tidak dapat memantau satu per satu keberadaan pegawai Pemkot Probolinggo.

“Sebagai kepala daerah saya mengontrol keberadaan para pegawai dengan memanfaatkan kemudahan dan fasilitas teknologi yang ada. Mereka yang terlambat atau tidak mengirimkan, saya perintahkan kepala OPD-nya untuk menyampaikan ke saya apa alasannya,” tambah Habib Hadi. [wap]

Tags: