Wali Kota Probolinggo Sosialisasikan Pemberian Makan Bayi dan Anak

Wali Kota Probolinggo sosialisasikan pemberian makan bayi dan anak.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa
“Karena kita ingin anak yang terlahir di Kota Probolinggo sehat dan bisa menjadi generasi kebanggaan kita semua.”

Itulah harapan yang disampaikan Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin saat membuka agenda Sosialisasi Pemberian Makan Bayi dan Anak di gedung Paseban Sena.

Agenda yang digelar oleh Kelompok Masyarakat Pakis Jaya, Kelurahan Pakistaji, Kecamatan Wonoasih ini menyasar 80 kader kesehatan yang terdiri dari kader PKK Kelurahan Pakistaji, kader posyandu dan ibu rumah tangga. Salah satu tujuannya adalah memperbaiki gizi bayi dan anak untuk mencegah terjadinya stunting.

“Dengan harapan peserta mampu melakukan penyediaan makanan bayi untuk anak di masing-masing rumah tangga sehingga dapat melaksanakan perbaikan gizi,” terang Ketua Pokmas Pakis Jaya Niswatul Hasanah, Jum’at (18/6).

Membuka acara di depan Forkopimcam Wonoasih, Lurah Pakistaji dan warga Kelurahan Pakistaji, Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin berpesan agar selalu menjaga kesehatan keluarga di tengah pandemi Covid 19.

“Disamping itu walaupun kita dalam menghadapi masa pandemi kita tidak boleh lengah, kita tidak boleh teledor dalam menjaga kesehatan putra putri kita,” terang Habib Hadi.

Untuk itu, wali kota mengimbau kepada seluruh peserta sosialisasi yang hadir untuk berpartisipasi aktif mensukseskan agenda Pokmas Pakis Jaya ini.

“Pokmas Pakis Jaya tidak mungkin bisa melakukan ini tanpa anda semua, Pokmas Pakis Jaya tidak mungkin berhasil tanpa dukungan semua, berarti apa, kita semua berperan untuk mensukseskan semua,” tegasnya.

Setelah digelarnya agenda sosialisasi ini, wali kota Probolinggo berharap kepada Pokmas Pakis Jaya untuk melakukan evaluasi di lapangan.

“Tentunya saya berharap setelah acara ini, dari Pokmas Pakis Jaya bersama anggotanya terus visite ke ibu-ibu yang sudah dikumpulkan ini untuk interaksi, komunikasi apa yang harus menjadi bahan evaluasi,” harap orang nomor satu di Kota Probolinggo ini.

Menekankan kembali komitmen wali kota pada bidang kesehatan, Camat Wonoasih juga terus mendukung program perbaikan gizi bagi keluarga.

“Masalah kesehatan ibu, terus kemudian anak-anak, balita, gizi juga harus menjadi concern bersama,” ujar Deus Nawandi.

Setelah Kelurahan Pakistaji, kedepan juga akan di gelar agenda bidang sosial pada kelurahan lainnya di wilayah Kecamatan Wonoasih.

Salah satu perwakilan warga Pakistaji Lor Wiwin, berharap melalui agenda sosialisasi ini kesehatan keluarga menjadi lebih baik lagi.

“Keinginan saya itu, lebih baik lagi untuk ke depannya. Untuk masalah anak, soalnya anak itu kan apa lagi sekarang musim Covid gitu ya, jadi untuk kesehatan itu lebih penting,” ungkapnya.

Sosialisasi yang berlangsung satu hari ini diisi oleh pemateri dari Dinas Kesehatan P2KB Kota Probolinggo. Beberapa materinya antara lain mengenai inisiasi menyusui dini, pemberian makanan pendamping ASI, variasi makanan untuk bayi dan anak hingga cara pencegahan anak stunting.

Karena itu, telah dilakukan kegiatan inovatif untuk menggerakkan masyarakat Kota Probolinggo secara masif dan terstruktur untuk meningkatkan cakupan melalui Gertak Talita ini. Gertak Talita pada 2019 ini dilaksanakan di 218 posyandu dan semua PAUD di Kota Probolinggo, dengan sasaran 18 ribu balita.

Dinkes menargetkan gambaran permasalahan kurang gizi khususnya stunting yang akurat. Juga untuk meningkatkan cakupan penimbangan balita di posyandu tahun 2019 lebih menyeluruh. Balita yang datang ke posyandu dan PAU ditimbang dan dicek berat badan dan tinggi badan. Sekaligus meningkatkan pemberian vitamin A dan obat cacing.

Stunting pada anak dipengaruhi 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Yakni 270 hari pertama dalam kandungan ditambah dua tahun kehidupan anak setelah dilahirkan.

“Pada 1.000 hari pertama bayi harus diperhatikan betul sisi nutrisinya karena itu menunjang pertumbuhannya kelak. Oleh karenanya gizi dan nutrisi bayi harus terpenuhi dengan baik,” ungkapnya.

Wali Kota Hadi Zainal Abidin juga sudah mencanangkan Gertak Talita secara simbolis. Selain berupaya menurunkan prevalensi stunting, Pemkot Probolinggo juga mengambil langkah untuk memberikana pelayanan kesehatan yang paripurna bagi masyarakat. Salah satunya, pengadaan ambulance di kelurahan dan dua unit mobil untuk dokter keliling.

“Jadi, jika ada sesuatu pada anak-anak bisa diatasi dan ditangani,” tambah wali kota Hadi.(Wap)

Tags: