Wali Kota Probolinggo Tebar 35 Ribu Bibit Ikan

Wali kota Hadi tebar bibit ikan di Mata Air Sumber Sentong.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Pemkot Probolinggo, Bhirawa.
Guna mendukung kegiatan HadiPro 2022, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Probolinggo mengadakan Penebaran Ikan Lokal di Mata Air Sumber Sentong dan Pelatihan Sekolah Lapang Budidaya Ikan Lele di Paguyuban Kelompok Tani Sumber Rezeki Kota Probolinggo.

Agenda pertama ialah penebaran ikan lokal di Mata Air Sumber Sentong yang terletak di Jrebeng Wetan. Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin dan Ketua Forikan Kota Probolinggo, Aminah Hadi Zainal Abidin hadir dalam acara tersebut dan ikut melepaskan 35 ribu ekor bibit ikan yang terdiri dari ikan nila, ikan wader cakul, gurami, tawes, bader, dan sengkaring yang merupakan pemberian dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur.

Ketua Pokdarwis Sumber Mata Air Sentong, Amin Hasan yang menerima langsung benih ikan tersebut menyampaikan, penebaran benih ini sangat membantu penganekaragaman hayati yang di Sumber Sentong. Benih ikan yang ditebar pun ditempatkan di lokasi yang berbeda karena ada beberapa jenis ikan membutuhkan tempat khusus.

Yakni jaring karamba agar tidak dimangsa predator alami seperti yang ditebar oleh Ketua Forikan. Dan, ada ikan-ikan yang dibebas liarkan seperti yang dilepas oleh wali kota. “Jadi, beberapa ikan memang harus didiamkan dulu, tunggu sampai benar-benar sudah besar baru bisa dilepas dan bisa diambil oleh warga,” jelasnya, Minggu (11/9).

Setelah dari Sumber Sentong, acara berlanjut ke lokasi kedua yaitu Pelatihan Sekolah Lapang Budidaya Ikan Lele di rumah ketua Kelompok Tani (Poktan) Sumber Rezeki, Kelurahan Sumber Wetan, Kecamatan Kedopok. Sekolah lapang budidaya lele ini telah terbentuk sebanyak 22 di poktan se- Kota Probolinggo.

Dalam giat tersebut, Wali Kota Habib Hadi melihat secara langsung bagaimana ikan lele dibudidayakan dan perawatannya. Tidak hanya itu, sekolah lapang budidaya ikan lele juga melatih para poktan pasca panen ikan lele tersebut. Mulai dapat diolah dengan mempercantik kemasan produk atau diolah menjadi produk olahan khas ikan lele seperti abon.

Wali kota berharap bahwa giat-giat seperti ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Probolinggo sebaik mungkin. “Kami melihat di sekolah budidaya ikan lele ini banyak yang sudah berhasil. Tentunya ini menjadi suatu kebanggaan, saya mengapresiasi atas komitmen bersama ini. Tanpa adanya komitmen tersebut, program sebagus apapun mustahil bisa berjalan sesuai harapan. Kalau sudah seperti ini, nanti kita akan kembangkan lagi karena masyarakat juga butuh edukasi dan motivasi tentang pentingnya untuk melakukan suatu hal yang mempunyai manfaat,” terang Habib Hadi.

Habib Hadi juga menegaskan bahwa program ini telah tertunda selama satu tahun akibat pandemi covid-19 namun dirinya merasa optimis bisa mengejar ketinggalan tersebut. Ia melihat banyak keberhasilan dari sekolah lapang budidaya ikan lele ini. “Mudah-mudahan kita bisa melangkah lebih cepat lagi dan lebih banyak lagi masyarakat yang merasakan,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Sub Koordinator Pengelolaan Ikan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, Sa’adar Mukadar. Saadah menanggapi bahwa perkembangan budidaya ikan di Kota Probolinggo sudah berjalan dengan baik. “Kami berharap nantinya ini bisa berjalan di setiap keluarga. Kami (Dinas Kelautan dan Perikanan Jatim, red) mempunyai beberapa program dan akan diterapkan di pemerintah daerah,” tandasnya.

Selain itu sejumlah masyarakat di Kota Probolinggo yang tergabung dalam Paguyuban Kelompok Tani (Poktan) sedang mengembangkan Sekolah Lapang (SL) budidaya ikan lele. Sekolah Lapang budidaya ikan lele adalah salah satu program Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kota Probolinggo karena melihat potensi dan peluang budidaya ikan lele untuk dijadikan sumber pendapatan masyarakat.

Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin merespons positif program tersebut dan sedang direalisasikan sekolah lapang budidaya ikan lele bagi 440 peserta tergabung dalam 22 kelompok tani se-Kota Probolinggo. Dalam peninjauannya ke Sekolah Lapang budidaya ikan lele di Jalan Kiai Syafii Kelurahan/Kecamatan Kedopok, Habib Hadi berpesan agar usaha budidaya ikan lele terus dikembangkan semua Poktan di Kota Probolinggo.

Menurut Habib Hadi, selain menjadi usaha sampingan yang produktif, juga bisa meningkatkan kecerdasan dan daya konsumsi ikan masyarakat. Sehingga keberadaannya mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat dan membangkitkan perekonomian di wilayah masing-masing.

“Alhamdulillah, sekolah lapang sudah berjalan. Peran pemerintah dalam hal ini melakukan pemantauan, kontrol, edukasi, dan tata cara program yang sudah berjalan. Apa yang dilakukan pemerintah didukung dengan pelaksanaan yang penuh tanggung jawab oleh Poktan,” katanya.

Habib Hadi mengatakan situasi dan kondisi di tengah pandemi Covid-19 telah mempengaruhi sektor perekonomian masyarakat. Sektor pertanian misalnya, menurutnya, rantai pasokan pangan menjadi melambat. “Terganggunya suplai dan demand pasar, serta terjadinya kerusakan sumber daya pangan. Bagaimanapun, sektor pertanian harus tetap berjalan demi pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat,” tuturnya.

Program padat karya melalui diversifikasi usaha adalah salah satu solusi dampak dari pandemi. Petani tak hanya melakukan pertanian, namun juga dapat melakukan aktivitas peternakan maupun perikanan. “Lewat SL budidaya ikan lele akan mencetak pembudidaya baru dari sektor perikanan. Dapat menambah potensi produksi perikanan air tawar, serta mendukung program ketahanan pangan daerah,” paparnya.

Dalam kesempatan tersebut, Hadi menyerahkan sarana bantuan bahan praktik berupa terpal kolam pada perwakilan Poktan dengan harapan bantuan tersebut dapat dimanfaatkan sebagaimana peruntukannya, tambahnya.[wap.ca]

Tags: