Wali Kota Probolinggo Terpukau Kampung Kelir Karya Pramuka

Wali Kota Habib Hadi beri semangat kepada pramuka di kampung kelir.

(FWKK Sukses Cat 100 Rumah)

Pemkot Probolinggo, Bhirawa
Festival Wirakarya Kampung Kelir (FWKK) merupakan program Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur. Kegiatan ini dibagi dalam 11 zona se-Jawa Timur, sedangkan Kota Probolinggo merupakan zona 8 dalam kegiatan tersebut. Kegiatan ini diadakan selama 4 hari yang dimulai tanggal 16 – 19 Maret 2019. Walikota Habib Hadi terpukau saat kunjungi kampung kelir hasil karya Pramuka.
Ketua Pelaksana Festival Wirakarya, Anastasia Margareta Puji, Rabu 18/3 malam mengatakan beberapa kegiatan telah dilakukan diantaranya, bhakti pengecatan 100 rumah, pemugaran 2 (dua) rumah tidak layak huni, sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), sosialisasi KB, serta sosialisasi pengawasan obat dan makanan.
“Alhamdulillah, semua pelaksanaan kegiatan berjalan dengan aman, lancar, baik sesuai dengan rencana. Dan, terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu mensukseskan kegiatan ini,” ujarnya dalam penutupan Festival Wirakarya Kampung Kelir, pada Senin 18/3 malam di Lapangan Bromo Triwung Lor.
Ketua Kwarcab Kota Probolinggo, Moch. Maskur yang mewakili Wali Kota Probolinggo mengungkapkan bahwa dasa dharma yang merupakan pijakan gerakan pramuka dapat ditemui dalam konsep mendasar kecintaan kepada bangsa, semangat nasionalisme, kemandirian, kreativitas, kejujuran dan semangat bekerja keras. Menjadi pramuka identik dengan menjadi pemuda Indonesia yang mencintai tanah airnya dengan segenap pengabdiannya.
“Semoga kegiatan ini dapat mendatangkan manfaat bagi kita semua, khususnya bagi pramuka dan masyarakat di Kota Probolinggo. Dan, semoga Pemkot Probolinggo dapat membuat program semacam ini yang dapat secara langsung dirasakan manfaatnya oleh adik – adik pramuka dan masyarakat Kota Probolinggo ,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Maskur juga menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada panitia yang telah berupaya secara maksimal yang telah menyelenggarakan Festival Wirakarya Kampung Kelir 2019. “Saya berharap tahun – tahun berikutnya, kegiatan semacam ini dapat dilaksanakan di Kota Probolinggo. Insya Allah Kota Probolinggo siap dan bersedia untuk menjadi tuan rumah Festival Wirakarya Pramuka,”harapnya.
Kwartir Daerah, Purmadi mengatakan Kota Probolinggo merupakan satu satu zona yang dikunjungi oleh warga di luar Jawa Timur yaitu rombongan Kwartir dari Jogjakarta. Kota Probolinggo menjadi tuan rumah untuk zona 8. Tahun 2019 merupakan tahun ketiga diadakannya Festival Wirakarya dengan diikuti 1000 peserta.
“Kami mendorong supaya tahun ini Festival Wirakarya semakin berkembang dan memberi manfaat buat sesama. Dan, Semoga 1 diantara 1000 penegak pramuka disini ada yang menjadi presiden. Semangat kalian harus tetap ditinggal disini agar warga sarwega (Pasar RW 3) mengikuti semangat kalian yang luar biasa,” harap Purmadi.
Malam itu, diserahkan prasasti simbolis sebagai acara festival wirakarya yang sudah dilaksanakan di zona 8, penyerahan plakat dan simbolis kunci rumah yang sudah dipugar. Tak hanya itu, kegiatan ini juga dimeriahkan oleh penampilan grup musik Klanting dari Surabaya serta penampilan kesenian tari – tarian dari SDN Kademangan 2. Tak ayal, penampilan Klanthing seakan menjadi pelipur lara bagi seluruh peserta festival yang telah mengikuti kegiatan selama 4 hari. Dengan menyanyikan sejumlah lagu, grup musik jebolan salah satu acara pencari bakat ini mengajak seluruh penonton bergoyang bersama.
Ya, ada 1000 anggota pramuka yang ikut memeriahkan Festival Kampung Kelir di Kampung Sarwega tersebut. Total ada 100 rumah yang menjadi sasaran diwarnai sejak tanggal 16-19 Maret 2019.
Habib Hadi mengaku terkesan melihat kreatifitas adik-adik Pramuka. “Harapannya ini bisa dilakukan ke semua kelurahan-kelurahan di Kota Probolinggo. Kegiatan ini memberikan dampak positif. Ini contoh kreatifitas anak muda yang luar biasa tergantung bagaimana menampung dan memfasilitasi,” kesannya.
Dengan festival kampung kelir semacam ini, lanjut Habib Hadi, generasi muda bisa lebih peduli terhadap lingkungan dan mewujudkan kebersamaan. Karena di dalam pramuka sudah tertanam dalam jiwanya tentang pengabdian, cinta NKRI dan tolong menolong.
“Tanpa ada semangat jiwa muda, tidak mungkin sekompak ini. Nanti coba akan kami arahkan ke lokasi kumuh di wilayah Mayangan, yang padat penduduk. Sehingga masuk ke lokasi tersebut suasananya cerah dan hidup. Seperti saat saya masuk kesini tadi,” jelas Habib Hadi.
“Saya mengapresiasi kegiatan ini. Dan saya harap tiap event harus memberi edukasi. Komitmen, loyalitas dan nilai pengabdian supaya ditingkatkan,” tambahnya.(Wap)

Tags: