Wali Kota Risma Ajak Perkuat Silaturahim Bersama Lintas Iman

Wali Kota Tri Rismaharini menghadiri acara refleksi dan doa lintas iman di Graha Sawunggaling, Minggu (20/5).

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharni membuka acara refleksi dan doa lintas iman yang bertajuk Peran Perempuan, Anak dan Keluarga dalam Menciptakan Indonesia Bebas Terorisme dan Kekerasan di Graha Sawunggaling, Minggu (20/5).
Pada kesempatan itu, Wali Kota Risma mengajak semua elemen masyarakat untuk memperkuat silaturahim pasca terjadinya teror bom di Kota Surabaya.
Wali Kota Risma mengaku selama beberapa hari ini terus belajar, terutama dampak dari beberapa kejadian ini. Ternyata, selama ini masih lemah dalam silaturahim atau komunikasi atau koordinasi dengan orang lain.
“Silaturahim itu mulai di tingkat keluarga, tetangga dan yang lainnya. Makanya, saya senang sekali dengan adanya forum ini,” kata Risma saat membuka acara itu.
Menurut Risma, momentum ini sangat pas dan sangat bagus untuk bergandengan tangan dan saling berkomunikasi antar elemen masyarakat. Tujuannya, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kalau satu sakit, maka kita turut merasakan sakit, dan itu sangat bagus. Dengan cara ini, maka kita bisa terselamatkan dari berbagai masalah,” ujarnya.
Wali Kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu juga menjelaskan sesama bapak-bapak dan sesama ibu-ibu harus selalu menjalin silaturahim. Yang paling penting, tidak boleh membatasi sebuah perbedaan, baik yang beragama Konghucu, Kristen maupun Islam.
“Kita harus perkuat tali silaturahim, harus berkomunikasi. Saya sebenarnya selalu berusaha seperti itu, saya tidak pernah membeda-bedakan siapapun, tapi masih ada yang bilang aneh-aneh,” kata dia.
Selain itu, Risma juga meminta untuk mengingatkan dan mengajarkan anak-anak supaya tahu dan paham bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini dibangun atas dasar perjuangan semua elemen masyarakat. Dan perjuangan kala itu tidak mudah, sehingga tidak bisa dilupakan begitu saja.
Oleh karena itu, Risma mengajak untuk tidak lupa dengan sejarah berdirinya NKRI ini. Bahkan, ia juga mengajak semua elemen masyarakat untuk terus bergandeng tangan menyelesaikan berbagai masalah dan persoalan pasca terjadinya teror bom di Surabaya. “Kita harus selalu tanamkan kepada anak-anak kita, bahwa kita tidak bisa hidup sendiri dan harus selalu mengerti satu sama yang lainnya,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Risma juga menjelaskan bahwa pasca teror bom di Surabaya itu, ia sudah mengumpulkan RT/RW, kepala sekolah se-Surabaya, takmir masjid se-Surabaya dan guru-guru agama se-Surabaya. Bahkan, ia masih berencana untuk mengumpulkan para guru-guru di Surabaya.
“Nanti, saya akan framing, bukan ngomong Bahasa Inggris atau Matematika. Tapi kita akan ngomong bagaimana saling menghormati dan bersilaturahim antar sesama. Kita harus bersama-sama dan saling menghormati sesama makhluk Tuhan,” pungkasnya. [dre]

Tags: