Wali Kota Risma Ajak Warga Jadi Pelopor Lingkungan

Wali Kota Tri Rismaharini ketika membersihkan pantai di sekitar Suramadu, Sabtu (24/2).

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Keberhasilan pengolahan sampah di Kota Surabaya tidak lepas dari peran aktif masyarakat, semakin sadarnya warga kota terhadap lingkungan dan sinergi antara seluruh stakeholder dengan Pemkot Surabaya untuk mampu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia dan lingkungan.
Untuk mempertahankan hal tersebut, Pemkot Surabaya menggelar aksi bersih-bersih pantai di kaki Jembatan Suramadu sekaligus memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang jatuh pada tanggal 21 Februari. Pada momentum tersebut, Pemkot menggalakkan program Tiga Bulan Bersih Sampah (TBBS) dengan tema Sayangi Bumi, Bersihkan dari Sampah.
Acara bersih-bersih yang dimulai sekitar pukul 06.00 dipimpin langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Menggunakan kaos merah lengan panjang, sarung tangan hijau dan sepatu boot warna pink, Risma langsung tancap gas membagikan karung kepada pelajar SD dan SMP. “Ayo ini karungnya, langsung diambil sampah-sampahnya ya,” pesannya kepada para pelajar, Sabtu (24/2).
Bersama pelajar dan seluruh stakeholder, Risma ikut membersihkan dan memunguti sampah yang ada.
Sesekali dia mengarahkan petugas alat berat milik PU Bina Marga untuk mengerukan plester yang terletak di bawah kaki Jembatan Suramadu. “Sebelah sini tolong diratakan lagi,” perintahnya.
Tidak jauh dari alat berat (bego), Risma membersihkan sampah yang terselip dan tertimbun di sela-sela batu. Dengan gesit dan cekatan, dirinya bersama beberapa orang memungut sampah dan memasukkan ke dalam karung.
Dijelaskan Risma saat ini Surabaya memiliki 371 bank sampah yang tersebar di perkampungan yang dikelola oleh warga serta 26 rumah kompos tersebar di hampir seluruh kecamatan, sehingga sampah tidak lagi menjadi barang yang tidak berguna, melainkan justru bernilai ekonomis.
“Pemkot telah melakukan pengurangan sampah dengan menerapkan teknologi pengolahan sampah baik skala kecil sampai skala kota, seperti pembangunan TPS 3R/Superdepo Sutorejo kapasitas 20 ton per hari, Compost Center Wonorejo kapasitas 20 ton per hari serta Pusat Daur Ulang Jambangan kapasitas 20 ton per hari,” urainya.
Wali Kota Perempuan pertama di Surabaya ini berharap, peringatan HPSN bisa menjadi tonggak perubahan demi mewujudkan Indonesia bersih dari sampah dengan diawali di Kota Surabaya sebagai pelopor dalam penanganan lingkungan.
Ketua Tunas Hijau Mochamad Zamroni menambahkan, total jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 12.430 orang. Dari sekian banyak peserta yang datang, lanjut Zamroni, rata-rata didominasi oleh pelajar SD dan SMP se-surabaya. “Jumlah pelajar SD dan SMP sebanyak 10.051 orang, sisanya dari OPD dan BUMN” kata Zahroni.
Sedangkan untuk total sampah yang terkumpul, Roni sapaan akrabnya tidak mengetahui secara persis jumlahnya. [dre]

Tags: