Wali Kota Risma Apresiasi Warga Wonorejo

Wali Kota Tri Rismaharini ketika meresmikan mini bozem di daerah Wonorejo Rungkut, Sabtu (9/10). [trie diana/bhirawa]

(Buat Mini Bozem Cegah Banjir)
Surabaya, Bhirawa
Warga Kota Surabaya bisa ikut berpartisipasi aktif dalam mengatasi masalah lingkungan di wilayah mereka. Utamanya dalam mengatasi masalah genangan air atau bahkan banjir yang acapkali terjadi ketika musim penghujan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan membangun tempat penampungan air di lingkungannya.
Upaya nyata itulah yang dilakukan warga Perum Nirwana Eksekutif Wonorejo Rungkut. Dengan dukungan dari Pemkot Surabaya, warga di lingkungan RW 06 berhasil menyulap tanah kosong menjadi sebuah mini bozem. Dan, Sabtu (9/10) kemarin, mini bozem tersebut diresmikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Ketua RW 06 Perumahan Nirwana Eksekutif Eddy Sarwana mengatakan inisiatif warga di lingkungannya untuk membuat mini bozem dikarenakan kondisi perumahannya yang acapkali tergenang air ketika musim hujan, utamanya ketika curah hujan sangat tinggi.
“Karena kapasitas salurannya sedikit dan ada 7 RW. Karena itu, kami lalu sampaikan ke kelurahan. Kemudian muncul ide membuat kantong air dan bu wali merespons positif sehingga terlaksana,” ujar Eddy Sarwana.
Menurut Eddy, mini bozem tersebut dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum dan Pematusan Kota Surabaya selama tiga bulan. Luas total mini bozem di Perum Nirwana Eksekutif tersebut mencapai 1,1 hektare. Sementara untuk luasan area penampungan airnya seluas 6.000 m2.
“Kami berharap bozem ini bukan hanya tempat penampungan air, tetapi ke depan juga menjadi pusat interaksi warga. Karena itu, kami berancana membuat hutan terpadu dan juga kebun sayur organik,” imbuh dia.
Sementara itu Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya tengah mengupayakan percepatan pembangunan waduk di Surabaya Barat.
Kepala DPUBMP Kota Surabaya Erna Purnawati mengatakan, lima waduk itu dibangun di lima lokasi berbeda. Total, ada sebanyak lima waduk yang bakal direalisasikan sepanjang 2017 ini. Saat ini waduk tersebut tengah dikebut untuk selesai akhir tahun sebelum musim hujan tiba. ”Yang terbesar ada di Karang Pilang. Di Karang Pilang ada dua yang memang dibangun dengan ukuran besar sekitar lima hektare,” kata Erna.
Selain di Karang Pilang, lokasi yang dibangun waduk ada di Pesapen, Sumur Welut, Lakarsantri dan Tanjungsari. Menurutnya waduk ini penting fungsinya untuk menjadi tempat resapan air.
Sebab jika tidak ada resapan air, maka wilayah Surabaya Barat rawan untuk banjir. Terlebih karena kontur wilayahnya yang tidak rata, ada yang tinggi sebagian dan ada pula yang cekungan.
”Untuk biaya kita tidak ada biaya khusus. Melainkan swakelola menggunakan alat sendiri dan tenaga sendiri tidak pakai rekanan. Lokasinya dicari yang memang punya Pemkot Surabaya,” kata Erna.
Di sisi lain Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan apresiasi kepada warga Perum Nirwana Eksekutif yang memiliki inisiatif untuk membangun mini bozem di lingkungannya. Menurut Risma, selama ini, umumnya warga berkeberatan ketika lingkungan tempat tinggalnya dijadikan waduk penampungan air.
”Awalnya warga mengirim surat untuk dibuatkan mini bozem. Oke kami buatkan kalau tanahnya memungkinkan. Biasanya banyak yang nggak mau ditempati waduk. Kami sampai merayu. Tapi di sini warga nya punya inisiatif dan partisipasi yang luar biasa. Atas nama Pemkot Surabaya, saya menyampaikan terima kasih,” ujar wali kota.
Disampaikan wali kota, keberadaan mini bozem tersebut sangat penting. Ketika musim hujan, mini bozem tersebut akan berfungsi untuk penampungan air.  Sehingga, masalah genangan air yang terjadi karena tidak adanya tempat tampungan air, bisa teratasi. Terlebih di kawasan perumahan, sistem drainase di perumahan sejak dulu kebanyakan hanya saluran tersier di depan rumah. Jarang sekali ada saluran sekunder. [dre]

Tags: