Wali Kota Tegur Pejabat Malas dan Suka Cari Honor

Wali Kota Batu Eddy Rumpoko sedang memberi teguran dan nasihat kepada pegawainya dalam rapat internal yang digelar di Gedung Ganesha, Rabu (17/12).

Wali Kota Batu Eddy Rumpoko sedang memberi teguran dan nasihat kepada pegawainya dalam rapat internal yang digelar di Gedung Ganesha, Rabu (17/12).

Batu, Bhirawa
Wali Kota Batu Eddy Rumpoko menegur para pejabat struktural di Pemkot Batu dan jajarannya yang malas bekerja dan hanya sekadar hadir di tempat kerja. Untuk itu, selain menerapkan teknologi online dalam pengawasan, wali kota turun langsung ke setiap SKPD untuk memeriksa kesiapan program dan pejabat serta staf tarkait.
Teguran dengan nada keras itu disampaikan wali kota dalam rapat internal bersama para kepala SKPD, dan pejabat eselon II,III, IV yang digelar di Gedung Ganesha, Rabu (17/12).
“Saya akan turun dan memeriksa langsung kesiapan SKPD dalam melaksanakan programnya. Semua pejabat tak hanya harus memiliki data, tetapi juga harus menguasai data dan programnya,”ujar Eddy Rumpoko.
Selain menegur pejabat malas, secara eksplisit wali kota juga menegur keras adanya pejabat yang lebih mengutamakan honor dalam pelaksanaan programnya. “Masak untuk pelaksanaan sebuah kegiatan ada pejabat yang hanya menganggarkan dana Rp 50 juta, tetapi yang bersangkutan malah menganggarkan honor lebih dari Rp 50 juta,”ujar Eddy dengan nada geram.
Untuk mengatasi masalah ini, ke depan wali kota akan memperbaiki Sistem Administrasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK). Di antaranya dengan menerapkan absensi pegawai dengan menggunakan alat presensi elektronik dengan metode sidik jari atau Finger Print (FP).
Dengan metode ini semua pegawai nakal yang sering membolos ataupun datang terlambat akan terdeteksi langsung oleh BKD (Badan Kepegawaian Daerah). Dan dengan data yang tercatat dari alat ini, maka wali kota bersama BKD bisa menindak tegas terhadap pegawai nakal.
Peningkatan kedisiplinan PNS Pemkot Batu ini juga sebagai bentuk kesiapan pemkot dalam mengentas warga dari kemiskinan. Karena wali kota memiliki konsep bahwa pengentasan kemiskinan tak hanya dilakukan dengan pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT), maupun bantuan permodalan saja.
Dia menuntut kepada para pegawainya untuk turun langsung dan mencari kebutuhan masyarakat. Jadi dalam melaksanakan program pengentasan kemiskinan, pegawai harus mengetahui kebutuhan setiap warga miskin yang ditangani. “Kita harus tahu sebenarnya apa yang dibutuhkan dari warga miskin. Namun bukan berarti kita harus meninabobokkan mereka,”pungkas Eddy. [nas]

Tags: