Wali Kota Temukan Produk Minuman Rusak

Wali Kota Pasuruan, H Setiyono bersama Ketua DPRD Kota Pasuruan, H Ismail M Hasan menunjukkan kemasan minuman yang rusak dan tetap masih dijual bebas, Rabu (8/6). [Hilmi Husain]

Wali Kota Pasuruan, H Setiyono bersama Ketua DPRD Kota Pasuruan, H Ismail M Hasan menunjukkan kemasan minuman yang rusak dan tetap masih dijual bebas, Rabu (8/6). [Hilmi Husain]

Pasuruan, Bhirawa
Pemkot Pasuruan bersama jajarannya inpeksi mendadak (sidak) di pasar besar Kota Pasuruan. Sidak dilakukan untuk mengetahui secara langsung harga sembako di pasaran.
“Sidak ini untuk memastikan tidak ada harga kebutuhan pokok yang dijual oleh pedagang dengan harga yang tidak wajar,” ujar H Setiyono, Wali Kota Pasuruan di pasar besar Kota Pasuruan, Rabu (8/6).
Dari pantauannya, tidak ditemukan harga yang signifikan. Melainkan rata-rata sudah turun harga. Harga-harga yang sudah turun itu diantaranya gula yang sebelumnya Rp 16.500 per kilogram turun menjadi Rp 15.000 per kilogram, beras sebelumnya Rp 9.000 per kilogram turun menjadi Rp 8.500 per kilogram serta daging sapi sebelumnya Rp 105.000 per kilogram turun menjadi Rp 102.000 per kilogram.
“Pemantauan tak hanya terkait harga, ketersediaan bahan pangan juga kami lakukan dalam Ramadan hingga lebaran. Begitupula agar tidak mengalami kekurangan bahan pokok. Hasilnya, sebagian besar harga sembako di Kota Pasuruan turun,” jelas H Setiyono.
Tak hanya itu, pihaknya juga memantau makanan dan minuman yang tidak layak jual serta barang rusak karena kemasan tidak layak di sejumlah toko modern. Hasilnya, Wali Kota bersama Ketua DPRD dan Kepala Diskoperindak menemukan tiga produk minuman dalam kemasan yang rusak dan dua makanan dalam kondisi kemasannya yang terbuka. Lima produk itu ditemukan di toko Sensuko, di pasar Kebon Agung, Kecamatan Purworejo.
“Ada tiga kemasan minuman yang kami temukan dalam kondisi penyok dan berkarat. Begitupula satu makanan serta kerupuk dalam kondisi mentah, kemasannya terbuka. Sehingga tidak steril untuk di jual ke masyarakat,” terang H Setiyono.
Kepala Diskoperindag Kota Pasuruan, Sumarni menambahkan barang-barang yang ditemukan dalam keadaan rusak tersebut telah diamankan.  “Temuan itu kami amankan. Kami juga meminta kepada pemilik toko jika ada barang seperti itu supaya tidak dijual. Takutnya berpengaruh hingga ke makanan, sebab mengandung logam berat dan bercampur ke dalam makanan,” terang Sumarni.
Ia pun berpesan agar lebih selektif dan teliti saat berbelanja. Meski di toko modern, konsumen hendaknya meneliti produk yang akan dibelinya. Terutama melihat tanggal kadaluarsa, kemasan yang tidak rusak serta izin edar.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak tergiur harga produk yang murah, tapi tidak melihat keamanan dari produk yang dibeli,” paparnya. [hil]

Tags: