Wali Kota Terima Penghargaan Pembina K3 dari Gubernur

Gubernur Jatim Dr. Soekarwo, SH.M.Hum menyerahkan penghargaa Pembina K3 kepada Wali Kota Madiun, Bambang Irianto, SH. MM yang diwakil Wakil Wali Kota Madiun, Sugeng Rismiyanto, SH.M.Hum (kanan). [humas pemkot madiun/bhirawa]

Gubernur Jatim Dr. Soekarwo, SH.M.Hum menyerahkan penghargaa Pembina K3 kepada Wali Kota Madiun, Bambang Irianto, SH. MM yang diwakil Wakil Wali Kota Madiun, Sugeng Rismiyanto, SH.M.Hum (kanan). [humas pemkot madiun/bhirawa]

(Kultur Kerja Berbasis Zero Accident di Kota Madiun)
Kota Madiun, Bhirawa
Lagi, Wali Kota Madiun, H. Bambang Irianto, SH. MM yang di wakili Wakil Wali Kota Madiun, H. Sugeng Rismiyanto, SH, M.Hum, menerima penghargaan Piala dan Piagam Penghargaan Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dari Gubernur Jatim, Dr. Soekarwo, SH. M.Hum di Gedung Negara Grahadi, di Surabaya, Rabu (30/3).
Wali Kota Madiun kembali menerima penghargaan bersama 9 bupati/wali kota se Jatim memperoleh Piala dan Piagam Penghargaan Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Melalui award ini Pemprov Jawa Timur berharap terciptanya budaya K3 di semua perusahaan di Jawa Timur, dengan tempat kerja yang aman, nyaman dan sehat sehingga lebih produktif dalam rangka meningkatkan daya saing usaha di era MEA.
Gubernur Jawa Timur selain menyerahkan penghargaan kepada 10 Bupati/Walikota Pembina K3 terbaik, juga diberikan penghargaan Zero Accident kepada 344 perusahaan dan penghargaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja  (SMK3) kepada 56 perusahaan.
Pakde Karwo sebutan akrap Gubernur Jatim Dr. Soekarwo, mengatakan penghargaan bagi bupati/wali kota diberikan atas konsistensi pembinaan serta inovasi dan motivasi kepada perusahaan di daerah masing-masing. Harapan beliau penghargaan ini memacu daerah lain untuk ikut meningkatkan budaya K3 sehingga mampu mendorong produktivitas dan daya saing Jawa Timur di pasar internasional.
Lebih lanjut Gubernur Soekarwo menegaskan, “pesan Presiden jika ingin kita harus beralih menjadi negara industri kalau tidak ingin stagnan di posisi “middle income country”. Perusahaan diminta mampu bertanding di pasar bebas”. Perusahaan sukses ditentukan oleh ceo/ pimpinan dan faktor dukungan eksternal yaitu bupati/wali kota. “Jika ingin maju, harus bisa memenuhi kriteria daya saing yaitu produk lebih bagus, harga lebih murah dan distribusi harus lebih cepat,” kata Pakde Karwo.
Di penghujung sambutannya, beliau menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah sangat peduli terhadap usaha-usaha peningkatan K3. Karena budaya K3 ini merupakan tanggung jawab bersama yang berdampak positif terhadap kualitas perlindungan tenaga kerja dan produktivitas kerja.
Terkait masalah diatas, Wali Kota Madiun, H. Bambang Irianto, SH. MM menyatakan ucapan terima kasih atas perhatian Gubernur Jatim Soekarwo kepada  kami (Wali Kota Madiun, Red).yang menurut dia (Gubernur Jatim, Dr. Soekarwo), dianggap menaruh perhatian lebih dalam penanganani K3 di Kota Madiun yang selama ini terdapat 12 perusahaan juga mendapatkan penghargaan yang sama dari Gubernur Jatim.
Menurut Wali Kota  Madiun, Bambang Irianto, K3 dan SMK3 memang memiliki sentral dalam perusahaan. Sistem itu selain berguna untuk melindungi keselamatan pekerja dan karyawan, juga secara tidak langsung mampu meningkatkan produktifitas perusahaan. Singkatnya, jika minim kendalam dalam suatu perusahaan, maka akan memiliki pengaruh kelancaran produksi perusahaan itu sendiri.
“Yang jelas, penghargaan ini bisa bisa menjadi pemicu bagi perusahaan-perusahaan lain di Kota Madiun untuk terus memacu keselamatan kerja. Karena dengan keselamatan kerja yang tinggi dapat memicu produktifitas perusahaan dan kesejahteraan karyawan,” tegas Wali Kota Bambang Irianto.
Karena itu lanjut Wali Kota , bakal mendorong agar perusahaan yang ada di Kota Madiun terus mengedepankan prinsip keselamatan kerja sebagai budaya. Caranya, dengan selalu meningkatkan, skill karyawan serta melengkapi sarana prasarana perusahaan untuk terciptanya keselamatan kerja di perusahaan masing-masing.
“Ini semuan telah terbukti, karena selama ini di Kota Madiun terdapat ribuan pekerja, namun sesuai faktanya, kecelakaan kerja bisa ditekan angka sampai nol atau zero,” kata orang nomor satu di Pemkot Madiun itu, meyakinkan.n humas, [dar,adv]

Tags: