Wali Kota Tolak Rekayasa Hasil UN

Wali Kota Mas'ud Yunus menyalami satu persatu siswa SMAN 2 sebelum memasuki ruang UNBK, Senin (4/4) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

Wali Kota Mas’ud Yunus menyalami satu persatu siswa SMAN 2 sebelum memasuki ruang UNBK, Senin (4/4) kemarin. [kariyadi/bhirawa]

(Tak Mau Pasang Target Kelulusan)
Kota Mojokerto, Bhirawa
Wali Kota Mojokerto, Mas’ud Yunus  menolak jika ada hasil kelulusan Ujian Nasional (UN) hasil rekayasa. Agar tak ada sekolah merekayasa hasil UN, wali kota tak memaksakan target kelulusan 100% dalam UN tingkat SMA/SMK/MA  tahun ini.     Kepala daerah yang pernah menjabat sebagai ketua dewan pendidikan ini lebih menekankan kejujuran daripada angka kelulusan tinggi namun hasil rekayasa.
”Tak ada target untuk kelulusan (UN) 100%. Kalau ada target nanti saya, khawatir ada rekayasa,” kata wali kota saat Sidak pelaksanaan UN Berbasis Komputer (UNBK) sesi pertama di SMAN 2 Kota Mojokerto, Jl Raya Ijen, Wates, Senin (4/4) kemarin.
Wali kota yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Subambihanto dan Kabag Humas, Heryana Dodik Murtono, menekankan agar civitas sekolah, peserta maupun  pengawas  UN bisa melaksanakan secara tertib, aman, jujur dan lancar.
”Jujur itu nilainya lebih tinggi daripada angka kelulusan yang didapat dari rekayasa,” tekannya.
Sementara terkait pelaksanaan UNBK di Kota Mojokerto yang diikuti 1 SMA dan 5 SMK, sepanjang pantauan orang nomor satu di Pemkot Mojokerto itu masih lancar. ”Sampai saat ini masih lancar, tidak ada kendala. Kita berharap sampai UN selesai kondisinya tetap lancar,” imbuhnya.
Kelancaran UNBK, ujarnya lagi, tak lepas dari koordinasi dengan PLN. ”Kita sudah meminta PLN agar tidak melakukan pemadaman selama berlangsungnya UNBK,” tandasnya.
Selain antisipasi listrik padam, kebocoran soal jadi atensi khusus. ”Kalau tahun lalu ada dugaan kebocoran soal, meskipun tidak terbukti, tahun ini kita perketat lagi. Sekecil apapun celahnya sudah kita antisipasi,” tandasnya.
Sementara itu, Subambihanto menambahkan, sekolah yang UNBK tahun ini enam sekolah dengan jumlah peserta sebanyak 1.992 siswa. Diantaranya di SMAN 2  294 siswa, SMKN 1 diikuti 500 siswa, SMKN 2 diikuti 113 siswa, SMK Tamsis 604 siswa, SMK PGRI 253 siswa serta SMK Raden patah 228 siswa. Sedangkan UN berbasis kertas diikuti 1.481 siswa dari 17 sekolah. Untuk peserta dari Kejar Paket C , UN berbasis kertas diikuti 49 siswa dari dua lembaga pendidikan.
”Kita sudah melakukan berbagai antisipasi agar hasil UN tahun ini berkualitas. Mulai dari persiapan peralatan, pembagian pengawas hingga pelatihan kepada seluruh siswa peserta UN,” tegas Subambihanto.
Unas di Gresik Berlangsung Aman dan Lancar.
Hari pertama UN di Kab Gresik secara keseluruhan berlangsung lancar dan aman. Ini terlihat saat Wakil Bupati (Wabup) Gresik, Mohammad Qosim Sidak (Inpeksi Mendadak) ke sejumlah lembaga sekolah yang menggelar UN, Senin (4/4).
Sasaran Sidak pertama SLB (Sekolah Luar Biasa) Negeri Cerme. Di Sekolah ini 19 siswa SMA mengikuti UN. Menurut Kepala Sekolah (Kasek) SLB Negeri Cerme, Zainul Mustofa, lembaga sekolah yang dipimpinnya tak menemukan kendala berarti. ”Meski kami menyelenggarakan UN secara manual, tapi kami tak terlalu menemukan kendala berarti. Karena  pelaksanaan UN sudah menjadi pekerjaan tahunan sekolah kami,” tutur Zainul Mustofa.
Usai Sidak ke SLB Negeri Cerme, Qosim bersama rombongan yang juga didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Mahin, beserta sejumlah pengawas dari Dinas Pendidikan (Dispendik) Gresik langsung menuju sekolah SMK YPI Darussalam berlokasi tak jauh dari SLB Negeri Cerme.
Di SMK YPI Darussalam, Qosim berkeliling ke ruangan tempat yang digunakan UN. Ini untuk  memastikan kelancaran dan mengantisipasi terjadinya kecurangan UN. Qosim juga memberikan semangat dan motivasi kepada seluruh siswa yang tengah mengikuti UN secara manual di YPI Darussalam Cerme.
Setelah memastikan UN di YPI Darussalam Cerme berjalan lancar dan aman, rombongan kembali melanjutkan Sidak ke SMA Negeri 1 Cerme. SMA Negeri 1 Cerme merupakan tahun pertama penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) bersama 25 lembaga se-Kab Gresik.
Ditanya mengenai siswa yang hadir pada saat UNBK hari pertama, Kepala SMA Negeri 1 Cerme H. Fattah Yasin mengungkapkan, ada satu siswa yang tak mengikuti UNBK  karena sakit. ”Kini masih sakit dan opname di RS Lamongan. Namanya  Aminah Mei. Rencananya akan mengikuti UNBK susulan,” jelasnya.
H Fattah Yasin juga mengatakan, pihaknya juga telah mempersiapkan teknisi untuk mengatasi apabila terdapat hang (gangguan) ketika ujian berlangsung. Sebanyak 40 komputer telah disiapka dengan jumlah peserta 37 siswa.Tujuannya, Untuk cadangan jika komputer yang dipakai mengalami gangguan.
Dirinci Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kab Gresik, Mahin, tahun ini peserta yang mengikuti UN ada peningkatan dibanding tahun lalu, yakni SMA 5.562 siswa, MA 3.897 siswa, SMALB 19 siswa, SMK 5.5154 siswa dan paket C 1.044 siswa. [kar.eri]

Rate this article!
Tags: