Wali Murid di Kota Kediri Keluhkan Sistem Trouble

Wali Siswa mengeluh dihadapan Kacandin Pendidikan Wilayah Kediri Drs Sumiarso MM.

Kota Kediri, Bhirawa
Hari kedua pendaftaran online sistem zonasi puluhan orangtua peserta didik kembali mendatangi kantor Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Kediri untuk menanyakan sistem pendaftaraan SMA sistem zonasi ini yang dinilai membingungkan.
Mereka mengeluhkan sistem pendaftaran yang tidak jelas, lantaran sistem yang dikatakan pakai zonasi justru rumah yang dekat dengan sekolah tidak diterima, dan hal ini yang menjadikan kekhawatiran mereka ,karena dua sekolah pilihan nya tidak ada yang diterima.
“Rumah saya perumahan wilis Kecamatan Mojoroto, secara pilihan ada di SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, sama SMA Negeri 7. Kemarin masih masuk 100 besar, tapi sekarang nama anak saya sudah tidak ada disana,” ujar salah satu Wali siswa
Dia meminta sistem ini dirubah, lantaran bingung mau mensekolahkan anaknya dimana.
“Yang paling dekat rumah ya SMA Negeri 1 sama SMA Negeri 2, terus semuanya tidak diterima mau sekolah, padahal saya masuk zona dan dimana anak saya?, Sekolah swasta? “keluhnya
Andri salah satu wali murid lainnya mengeluhkan tidak ada sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan terkait PPDB saat ini. Lantaran, Andri warga Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri masuk zona 2 Kota Kediri. Namun, putranya terlempar dari daftar rangking siswa saat mendaftar di SMA Negeri Kota Kediri. Ternyata, putranya masuk zona irisan yang hanya mendapatkan kuota 2 persen.
“Anak saya dengan SMA Negeri 4 hanya jarak 3 kilometer, lalu kenapa yang jarak 6 kilometer diterima. Ternyata masuk zona irisan, kenapa ini baru diberitahu sekarang? Kalau dari dulu diberitahu tidak saya daftarkan di kota. Kalau sudah begini bagaimana? Anak saya terus sekolah dimana?” katanya.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Kediri, Sumiarso mengatakan, sistem PPDB saat ini masih trobel seluruh jawa timur sehingga walimurid diminta untuk bersabar. Dia mengaku, belum tahu sampai kapan error tersebut bisa berakhir.
“Kemarin malam jam 12 WIB sudah normal lagi, tapi tadi pagi sekitar jam 8 WIB error lagi. Saya telpon ke Surabaya untuk kejelasan ini, katanya masih padat lalu lintasnya dalam sistem karena berbarengan dengan offline juga. Semua keluhan walimurid ini sudah saya sampaikan kesana (Surabaya, red) agar ditemukan solusi, ternyata semuanya juga sama permasalahannya, jadi saya minta walimurid untuk bersabar,” jelasnya. Untuk diketahui, pendaftaran PPDB SMA sistem online menyisakan dua hari lagi, sampai 20 Juni 2019. Sistem ini menggunakan dua jalur, ada jalur zonasi dengan prosentase 50 persen dan jalur nilai ujian nasional (NUN) sebanyak 20 persen. [van]

Tags: